1.6; kepercayaan diri

1.1K 180 4
                                    

  Seminggu setelahnya, Kim Do Young memutuskan untuk menemui Ibu Se Jeong. Awalnya Se Jeong sempat menolak karena ia takut jika Ibunya malah bersikap kasar kepada Do Young. Tapi Do Young meyakinkan agar perempuan itu juga tidak takut jika sesuatu terjadi saat mereka bertemu nanti. Se Jeong masih tetap tak yakin namun Do Young tidak menyerah.

  Sampai akhirnya tepat pukul 3 sore itu keduanya sudah berada di depan rumah Ibu Se Jeong. Se Jeong masih merasa ragu atas keputusan laki-laki itu. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Sudah telanjur.

"Se Jeong?" seru seorang Jung Eun Ji yang begitu terkejut adiknya datang tanpa kabar. Namun lebih mengejutkan lagi ada pria di sampingnya.

"Halo.. namaku Kim Do Young. Aku kekasihnya Se Jeong."

  Dan Se Jeong ingin kabur saja saat mendapati Ibunya berdiri tak jauh di belakang Eun Ji. Mendengar ucapan Do Young barusan dengan wajah datarnya.

  Singkat cerita, Eun Ji menyuguhi teh untuk dua orang itu. Setelahnya ikut duduk di samping nyonya Kim. Tak ada percakapan selama mereka sudah berada di sana. Di ruang tamu. Hening namun juga mencengkam.

  Se Jeong pasrah. Dia tak bisa meminta Do Young untuk mengatakan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia percaya tapi juga takut di saat yang bersamaan.

  Sedangkan Do Young, pria itu sungguh terlihat percaya diri. Walau melihat wajah datar nan dingin wanita paruh baya itu, namun Do Young sama sekali tidak takut.

"Jadi, sudah berapa lama kalian berpacaran?" Eun Ji yang sudah tidak tahan dengan keheningan itu pun melontarkan sebuah pertanyaan sederhana. Hanya tidak ingin menambahkan ketegangan di antara ketiga orang itu saja.

"Sudah dua minggu lebih." jawab Do Young yang masih penuh percaya diri.. dengan kebohongannya juga. Dia sudah mendengar soal Se Jeong yang berbohong pada Ibunya terakhir kali.

"Bagaimana kalian bisa saling mengenal? Aku terkejut Se Jeong bisa membawa seorang pria ke mari. Selama ini, dia terlalu sering membawa teman perempuannya." ujar Eun Ji kembali yang mengingat bahw setiap kali Se Jeong membawa temannya untuk main, maka semuanya adalah perempuan. Sebenarnya tidak perlu diherankan karena Eun Ji tahu alasannya dengan pasti.

"Kami bekerja di perusahaan yang sama." kemudian Do Young mengalihkan pandangannya dengan menatap Se Jeong. Ukiran senyum terlihat jelas di wajah tampannya. "Kemudian, kami juga tetangga."

"Oh.. begitu ya? Manis sekali-- "

"Bukankah kalian juga sudah saling tidur? Kenapa tidak kau sebutkan?"

  Seketika, kedua orang itu menatap orang yang baru saja bersuara. Apalagi Se Jeong yang merasa takut sekarang. Takut jika Ibunya akan meluapkan amarahnya pada Do Young. Tidak..

  Do Young terdiam sesaat. Menunduk namun tak lama kembali menatap sosok itu. "Iya, Anda benar. Kami sudah pernah tidur."

"Katakan bahwa bohong kalau kau mencintai anakku. Seperti apa yang dia katakan." ujar nyonya Kim kembali. Begitu sarkas.

  Alih-alih merasa takut atau semacamnya, Do Young tetap menunjukkan bahwa dirinya tidak pantas untuk dibenci oleh wanita itu. Tidak untuk menjadi alasan lainnya. "Se Jeong mengatakan hal yang benar. Saya mencintai Se Jeong. Bukan sekedar dia bisa membuat Saya tidur nyenyak, tapi bisa membuat Saya dapat tulus mencintai seseorang yang tak lain adalah anak Anda sendiri."

"Kau berkata penuh percaya diri. Kau pikir, aku akan menyetujui hubungan kalian?"

  Do Young terdiam. Membuat suasana kembali hening.

  Dalam hati, Se Jeong merasa Ibunya takkan pernah menyetujui hubungan mereka dan berakhir akan menjauhkan dirinya dari Do Young. Entah kenapa, Se Jeong ingin pria itu menang dalam memperjuangkan dirinya. Se Jeong memohon..

"Saya.. " Do Young kembali bersuara. Sedikit lirih. Tidak! "Tentu Saya harus penuh percaya diri karena Saya mencintai Se Jeong."

  Se Jeong menatap penuh tak percaya. Rasanya ingin dipeluk sosok itu, namun dia hanya bisa memancarkan tatapan penuh rasa terima kasih pada sosok yang saat ini tersenyum padanya itu.

  Tolong.. tolong setelah ini takkan ada perpisahan di antara mereka.

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

aku nanti double update..

tapi nantinya enggak tau kapan. Entah siang, sore, atau malem.. pokok hari ini

maaf kalo masih ada typos, makasih udah baca, dan ANNYEONG~~

💮정키키  -  감사합니다 💮

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang