0.5; dia dan traumanya

1.5K 243 19
                                    

Pukul setengah 11 dan di sinilah mereka berada. Di apartemen Kim Do Young yang terbilang bersih dan rapi untuk pria sepertinya.

Setelah mengatakan bahwa Se Jeong menerima permintaan Do Young, kemudian Se Jeong diberi pilihan oleh Do Young; ingin tidur di mana. Se Jeong pun memilih apartemen pria itu untuk menjadi tempat mereka tidur bersama. Alasannya? Karena takut jika ibunya datang dan mendapati pria di apartemennya. Walaupun dia tinggal seorang diri, tapi terkadang ibunya masih sering datang untuk membuatkan sarapan atau sekedar melihat keadaannya.

Se Jeong terduduk di sofa-ruang tengah. Menunggu Do Young yang sedang mandi. Sembari menunggu, perempuan itu sibuk menelisik apartemen pria itu sampai sebuah suara pintu terbuka terdengar.

"Apa kau ingin mandi juga?" tanya Do Young dengan pakaian santai yang biasa ia pakai di apartemen. Jangan harap ada sebuah adegan Do Young keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit di pinggangnya.

"Tapi.. bajunya?"

"Kupinjamkan baju. Jadi kau bisa pakai baju itu besok lagi."

"Euh.. "

"Tunggu sebentar." dan sekali lagi, Do Young segera ke kamar tanpa menunggu jawaban pasti dari Se Jeong. Se Jeong hanya bisa menghela napas pasrah. "Ini.. "

"Terima kasih.. "

"Seharusnya aku yang berterima kasih. Karena kau mau menolongku."

Mendengar hal itu, Se Jeong hanya tersenyum kikuk dan memilih untuk segera mandi.

Singkat cerita, Do Young sudah mengajak Se Jeong untuk masuk ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat cerita, Do Young sudah mengajak Se Jeong untuk masuk ke kamar. Seperti dugaannya, kamar Do Young juga tak kalah bersih dan rapinya.

"Naiklah.. " titah Do Young yang disanggupi oleh Se Jeong. Kemudian tangan pria itu bergerak menuju saklar untuk mematikan lampu. Cklek..

"AKH!" cklek..

"Ada apa, Se Jeong-ssi?"

Setelah menyalakan lampu kembali, Do Young terkejut sekaligus khawatir saat sosok itu sedang meringkuk ketakutan dengan mata yang terpejam dan kedua tangan menutup kedua telinganya. Menampakkan diri yang sangat ketakutan.

"Se Jeong-ssi.. "

"A-aku.. benci ke-kegelapan." ujar Se Jeong lirih dengan suara yang bergetar. Perempuan itu benar-benar takut.

"Maafkan aku.. aku tidak tahu. Seharusnya aku bertanya padamu terlebih dahulu." sekarang, Do Young bingung harus bagaimana. Belum melaksanakan tujuan, namun dia sudah melakukan kesalahan. Bagaimana jika tiba-tiba perempuan ini memutuskan untuk membatalkan (tidur bersama)?

Secara perlahan, Se Jeong membuka mata dan menarik tangannya. Di hadapannya, bisa dia lihat wajah penuh kekhawatiran dari pria Kim. Se Jeong sedikit merasa bersalah.

"Maaf, GM Kim.. " ujar Se Jeong penuh sesal. "Aku hanya tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Aku.. trauma."

Do Young mengangguk. Memahami bahwa Se Jeong terlihat memiliki trauma terhadap kegelapan.

"Kau tidak perlu minta maaf. Aku juga yang salah tidak bertanya padamu." ujar Do Young. "Tapi.. sejujurnya, aku juga tak bisa membiarkan lampu terus menyala."

"Kalau begitu.. " sela Se Jeong yang juga memahami pria itu. "Jika anda tidak keberatan, bisakah anda menyalakan lampu tidur itu? Aku masih baik-baik saja jika ada sedikit cahaya."

"Ah.. baiklah. Kalau begitu.. " Do Young menyalakan lampu tidur yang sudah lama tidak dia gunakan. Dia harap benda itu masih berfungsi. Menyala. Setelahnya, dia beranjak dari kasur untuk mematikan lampu kamarnya. "Jadi, bisa kita tidur sekarang?"

"I-iya.. "

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

maaf yaa baru bisa update. Hehe

maaf kalo ada typos, makasih udh baca, dan ANNYEONG~~

💮정키키  -  감사합니다💮

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang