1.4; percayalah padaku

1.2K 215 12
                                    

  Pagi itu, keduanya terlihat turun dari bus dan hendak berjalan ke kantor. Namun langkah Se Jeong terhenti saat ada sebuah tangan menautkan jemarinya. Se Jeong terkejut dan mencoba untuk melepaskan tangan tersebut.

"GM Kim.. " gumamnya kembali memanggil Do Young dengan sebutan formal. Mengingat mereka berada di area kantor. Walau masih di halte.

"Apa bahkan setelah kejadian semalam, kau masih ingin menyembunyikan hubungan kita? Sampai kapan?" ujar Do Young yang juga berusaha agar tautan tangan mereka tak terlepas.

"Lalu, kau ingin memperlihatkannya?"

"Iya.. "

"Tidak.. "

"Tapi maaf.. aku tak bisa." Do Young semakin menggenggam tangan Se Jeong. "Percayalah padaku.. "

  Sedetik kemudian Do Young menarik Se Jeong untuk segera masuk. Begitu sudah berada di lobby kantor, banyak orang yang terkejut sekaligus terheran-heran saat melihat keduanya bergandengan tangan. Dengan wajah penuh percaya diri, seorang Kim Do Young mengabaikan tatapan-tatapan itu. Berbeda dengan Se Jeong yang sedikit tidak percaya diri.

"Se Jeong-ah!" panggil Park Hae Yoon yang sepertinya baru datang juga bersama Kim Ro Woon. Seperti yang lain, keduanya juga kebingungan melihat dua orang ini. "Selamat pagi, GM Kim.. "

"Iya.. Selamat pagi juga, Hae Yoon-ssi." timpal Do Young dengan ramah.

"Euh.. kalian berangkat bersama?" tanya Hae Yoon sedikit berhati-hati. Ro Woon masih menatap kedua orang itu dengan tatapan yang masih tak terbaca.

"Iya.. "

"Kenapa?"

"Kami tidak sengaja-- "

"Karena kami sudah berpacaran."

  Dan entah kenapa, seketika semua orang yang berada di lobby terdiam. Padahal Do Young berucap tidak keras dan tidak berniat juga untuk menarik perhatian orang lain. Namun sepertinya orang-orang seakan sengaja mendengar dan alhasil terkejut mendengar ucapannya.

"Ma-maaf?"

"Kalian.. berpacaran?"

  Rasanya Se Jeong ingin lari saja. Kenapa pria ini begitu frontal untuk mengatakan hal itu?

"Apa ini? Mereka berpacaran?"

"Woah.. padahal sebelumnya tidak pernah terlihat dekat."

"Apa karena kejadian yang di restoran dulu itu? Ya ampun.. itu sudah lama."

"Woah.. sungguh tak terduga."

  Hae Yoon dan Ro Woon masih tak percaya. Bahkan Hae Yoon bertanya pada Se Jeong yang sejak tadi diam sembari menundukkan kepalanya.

"Jadi, Ro Woon-ssi.. "

"Iya, GM Kim?" entah kenapa, Ro Woon menjadi gugup saat pria itu menyebut namanya. Glek..

"Mulai sekarang, jangan mendekati Se Jeong lagi. Aku tahu bahwa kau tertarik padanya. Tapi sekarang tidak lagi. Tolong jaga sikapmu pada kekasihku. Mengerti?"

  Iya.. bukan rahasia lagi soal Ro Woon yang memang sejak awal melihat Se Jeong dan tertarik pada perempuan itu secara terang-terangan. Hal itu pun diketahui juga oleh Do Young.

"Kalau begitu, kami permisi.. " dan berikutnya, Do Young menarik Se Jeong kembali menuju lift yang baru saja kosong kembali. Mereka hanya berdua di sana.

"Do Young-ah, kenapa kau tiba-tiba mengatakan hal itu pada mereka? Aku.. belum siap."

  Dilepasnya tangan tersebut dan meraih kedua bahunya. Membuat mata mereka bertemu.

"Lalu, mau sampai kapan kau siap? Bahkan kenyataan bahwa kita dekat, tak bisa kita perlihatkan pada orang lain. Lalu, saat kita baru saja berpacaran, apa itu juga masih perlu kita tutupi?"

"Maaf.. "

"Jangan meminta maaf. Kau hanya perlu percaya padaku mulai dari sekarang dan.. mari kita jalani semua ini dengan bersama. Mengerti?"

  Se Jeong mengangguk walau dengan raut wajah penuh sesalnya. Hal itu membuat Do Young menjadi gemas sendiri dan berakhir mengecup kening perempuan itu cukup lama. Untung hanya ada mereka di lift itu.

"Aku mencintaimu.. " dan setelahnya Se Jeong tak bisa mengontrol wajah merah serta jantung yang berpacu dengan cepat itu.

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

hayiii.. maaf yaa baru bisa update lagi

hmm.. aku mau spoiler, kalo tinggal 8 chapter lagi ff ini bakal selesai..

aku emang sengaja enggak mau bikin ff dgn banyak chapter gitu.. krna ff ini juga enggak terlalu berat sih buat aku, makanya enggak mau lama** buat diselesaiin

tapi.. aku enggak bisa janji kalo 'They've Identity' bisa langsung ku-update. Gituuu

maaf yaa kalo masih ada typos, makasih sudah baca, dan annyeong~~

정키키  -  감사합니다

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang