Setahun kemudian dan akhirnya keduanya memutuskan hubungan yang lebih serius, yakni menikah. Tepat pada tanggal 13 Oktober, mereka mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan serta banyak orang.
Walau itu sebuah hari di mana mereka menikah, namun mereka berharap bahwa itu bukan akhir untuk mereka. Karena mereka merasa bahwa sebenarnya permulaan kehidupan baru mereka baru saja dimulai.
Malam itu, seperti biasa Se Jeong sibuk di dapur sedangkan Do Young tengah asik menonton acara sepak bola di televisi. Mengingat waktu menunjukkan angka 11 malam, Se Jeong membuatkan camilan untuk menemani malam sabtu mereka.
"Gooollll.. " seru Do Young yang tak bisa menutupi rasa bahagianya saat melihat tim kebanggaannua menang.
"Aku baru tahu kau suka sepak bola." celetuk Se Jeong yang kemudian menaruh sepiring buah melon yang sudah dia potong di atas meja-ruang tengah. Se Jeong duduk di samping kanan Do Young.
"Sebenarnya sudah lama aku menyukainya. Terakhir kali menonton saat sebelum kita bertemu. Setelah itu? Aku hanya terus tertidur di sampingmu dengan nyaman." ujar Do Young yang secara tak langsung membawa mereka pada masa lalu.
"Begitu ya?"
Setelah itu hanya ada keheningan di antara mereka sembari menonton acara tersebut.
Sebenarnya, Se Jeong tidak begitu suka acara olahraga. Namun mengingat pria yang ada di sampingnya ini berstatus sebagai suaminya sekarang, maka mau tak mau dia harus menemaninya. Lagipula, tidak masalah mengingat besok mereka libur bekerja.
Namun sepertinya tak bisa terelakkan saat mata itu mulai terasa berat. Rasa kantuk datang secara tiba-tiba. Aish..
"Sudah mengantuk ya?" tanya Do Young yang menyadari kepala Se Jeong sudah terkantuk-kantuk. Tanda tak bisa menahan untuk tetap begadang.
"Tidak.. aku tidak mengantuk kok." jawab Se Jeong cepat. Dia menggelengkan kepalanya dan membulatkan matanya. Seolah mata itu bisa saja terlepas dari sana.
"Tapi kau terlihat sangat mengantuk, Sayang.. "
"Tidak.. sungguh!"
Do Young tersenyum tipis kemudian bangkit dari posisinya. Dan tanpa aba-aba meraih tubuh itu dalam gendongannya. Membuat sang empu terkejut.
"Lupakan soal acaranya. Kita tidur sekarang." ucapnya yang kemudian melempar remot TV ke sofa setelah menekan tombol merah itu. "Aku juga sudah mengantuk."
Dan Se Jeong bersyukur karena pria ini tetap pengertian seperti sebelum mereka menikah.
to be continue..
pendek amat.. kesel aku jadinya (padahal yg bikin aku 😂😂)
ya udah.. pokok habis ini aku double update
kalo kyk kemarin lagi, tolong ingatkan aku!! Spam juga gpp 😂😂
btw, tinggal 4 chapter lagi gaes..
💮정키키 - 감사합니다💮
KAMU SEDANG MEMBACA
Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]
Fiksi PenggemarDua orang yang sama-sama tak bisa tidur dengan alasan yang berbeda; yang satu karena insomnia dan yang satu karena trauma. Kemudian bertemu dan mengalahkan ketidakmampuan saat melawan alasan mereka tak ingin atau tak bisa tidur. ✔2019's Jung Ki Ki...