Kirana bumantara hitam membentang,
Kesunyian gemintang merelang.
Kilan ucapmu dalam kepala dibalik jendela,
Perihal ungkapmu mengandung cinta.Kini makin kurasa korelasi merenggang.
Kadang pula hayalku sesampai awang-awang,
Pun sembari tersenyum gamang,
Kemudian hanya bisa mengerang."Afeksimu tak lagi dapat kurasakan," ungkapku sambil menahan lara.
Karena biarpun kau tak bicara, aku bisa merasa.
Walaupun kini semestaku tak lagi sama.
YOU ARE READING
Niskala
PoetrySekiranya tulisan ini tanpa makna, semoga saja ketika kau membacanya; bergetarlah atma yang menyatu dalam jiwa.