[14] saya mohon maaf

19 1 0
                                    

SAYA MOHON MAAF,ketika menulis ini menggunakan kata 'saya dan kamu'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SAYA MOHON MAAF,
ketika menulis ini menggunakan kata 'saya dan kamu'. karena saya tahu, kata 'aku dan kamu' terlalu dekat untuk kita yang sudah terlanjur jauh
terhalang sekat.

SAYA INGAT,
dulu ketika saya dan kamu berada di kelas yang sama, tiada hentinya saya menatap kamu yang duduk di bangku belakang.

kamu jarang tersenyum, selalu dengan ekspresi merenggut yang entah mengapa membuat saya suka.

SAYA INGAT,
waktu itu saya pernah mengirimmu surat yang berisikan ungkapan kata tentang luapan perasaan saya. saya tidak pernah menuliskan nama saya di surat itu, karena saya ingin ketika kamu membacanya, kamu bisa menerka-nerka, "siapa yang menuliskan ini? dan ... kenapa untuk saya?"

SAYA INGAT,
betapa terkejutnya saya dikala kamu mengetahui bahwa saya yang dengan lancangnya memberimu surat. sayapun tahu, Tuhan tentu saja memberi saya dan kamu harapan.

tapi entah mengapa, saya merasa bahwa semakin lama, kamu tetaplah menjadi angan yang berada
di pucuk pengharapan saya.

SAYA INGAT,
ketika saya dibuat heran dengan sikapmu yang tak bisa saya terka. sungguh, setelah mengetahui bahwa saya adalah orang yang mengirimmu surat di pagi-pagi buta, memujamu penuh cinta tanpa suara, menginginkanmu walaupun tak saya harapkan lagi fatamorgana secerah surya tentang kita; kamu bertingkah biasa saja.

lagi dan lagi, entah mengapa, perlakuanmu membuat baskara yang mengelilingi angan indahku kian sirna.

KINI, SETELAH SAYA DAN KAMU TERPISAH,
rasanya ingin sekali saya mencoba untuk memulai. begitu mata saya bertemu pandang dengan netramu yang membuat saya tenggelam
lagi untuk kesekian kalinya, saya rindu akan dulu.

tapi, saya tetap tersadar.
bahwa mencintaimu dalam diam, sungguh lebih menyenangkan daripada saya harus kehilangan kamu.

meskipun nyatanya, kamu tetap bukan milik saya.

meskipun nyatanya, kamu tetap bukan milik saya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NiskalaWhere stories live. Discover now