Royal Family

3.7K 527 91
                                    

Saat takdir tidak bisa dilawan, Kau tetap menerima atau melarikan diri?

Nasib mungkin bisa dirubah tapi tidak dengan takdir seseorang, terutama takdir kematian. Bahkan kau tidak bisa menghindari takdir mimpi buruk.

Enjoy and read

Hinata menelan ludah, nyalinya menciut. Seperti yang sudah direncanakan, hari ini adalah ritual pertama pernikahan. Perkenalan dengan anggota kerajaan harus dilewati gadis manusia tersebut, semua keturunan Raja Uchiha akan diperkenalkan pada dirinya.

Hanya beberapa hari lagi royal wedding akan digelar di Negri Palostra. Pernikahan Raja Sasuke dengan wanita yang belum diketahui identitasnya.

Tangan Hinata digenggam Sang Raja, di aula istana yang megah, semua prodigy istana sudah menunggu kedatangannya, tidak hanya mereka, sepertinya ada banyak bangsawan lain yang hadir di tempat tersebut.

Sekilas menatap, Hinata merasa berada di negri dongeng, tidak ada yang berpakaian biasa, semua wanita dan pria mengenakan pakaian mewah, latar tempat, bahkan lantai yang dinjak pun tidak ubahnya batu mulia murni yang sangat indah. Di ukir sedemikian rupa dan hasilnya sangat menakjubkan.

Namun, semua keindahan itu berbanding terbalik dengan semua wajah yang menatapnya. Entahlah, gadis itu merasa terintimidasi oleh tatapan dingin mereka.

Seperti mimpi buruk yang ingin segera diakhiri, Hinata merasa tidak tahan dan ingin melarikan diri, pasalnya seluruh anggota istana punya sifat yang sama seperti raja sombong yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Yang Mulia Permaisuri. Dia adalah Hinata Hyuga, calon istriku," ucap Sasuke sambil membungkuk hormat pada seorang wanita yang duduk di singgasana mewah yang berhiaskan batu murni biru yang berkilauan.

Hinata menekuk lutut dan membungkuk, gadis itu bersyukur dan berterima kasih pada Obito yang sudah mengajari semuanya, sehingga dia tidak kebingungan dan merasa canggung saat berinteraksi dengan keluarga istana.

"Kau yakin dengan keputusanmu. Putraku?" tanya permaisuri, wanita dengan rambut hitam, sangat cantik layaknya bidadari.

Sasuke melirik pada Hinata yang menatapnya. "Tentu. Yang Mulia," jawab raja muda tersebut.

Hinata ingin sekali tertawa dengan tingkah raja muda tersebut, dia pandai bersandiwara, itulah pendapat gadis itu tentang Sasuke.

"Aku sangat menginginkannya untuk menjadi pendampingku," kata Sasuke sambil mencium punggung tangan Hinata yang belum dilepas sejak tadi.

Sang calon ratu tersenyum miring, bersikap seolah dia menyukai perlakuan raja muda pada dirinya. Padahal jauh di dalam hati, dia ingin sekali mencabik mulut pria tersebut, yang sudah lancang mencium tangannya.

Ah, ayolah semua wanita ingin diperlakukan seperti itu, terlebih oleh raja muda dan tampan seperti Mr Uchiha yang ketampanannya overdose. Jangan tanyakan tentang kharisma dan pesona pria muda tersebut. Karena dia punya segalanya.

Hinata memutar matanya bosan, saat ini dia sedang menjadi seorang hipokrit dengan senyum palsu terpasang di bibirnya yang berpoles lipstik peach.

"Keputusanmu adalah mutlak, tidak ada yang bisa membantah," ucap permaisuri yang berstatus ibu kandung Sasuke.

Semua bersorak dan bertepuk tangan untuk raja muda dan calon ratu istana. Pesta dansa menjadi acara utama setelah memperkenalkan calon ratu di Palostra. Hinata tidak berminat untuk berdansa dengan siapapun, gadis itu memilih untuk duduk di kursi para petinggi istana, sambil melihat para tamu yang berdansa dengan gaya yang membuat gadis itu bosan.

"Aku tidak mengerti. Kenapa Kakak ku memilihmu sebagai istrinya," Suara khas gadis remaja terdengar menusuk di telinga Hinata.

"Tuan Putri?" sapa Hinata pada remaja tanggung tersebut. Rambutnya hitam kulitnya putih dan sangat cantik.

𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang