Satu ayunan katana milik Sasuke menusuk dada siluman singa yang mengejar Hinata. Makhluk itu meraung sebelum nyawanya lepas dari tubuh yang mulai mengecil sepuluh kali lipat dan berubah wujud menjadi manusia.
Hinata membulatkan mata dan menutup mulutnya saat tubuh siluman yang berubah menjadi manusia tergeletak tak bernyawa di hadapannya.
"K-Kau membunuhnya?" tanya Hinata dengan tatapan terpaku pada tubuh pria tersebut.
"Kalau tidak kubunuh maka kau yang akan dimakannya," jawab Sasuke sambil mendekat pada Hinata.
"Dia manusia, tega sekali kau membunuhnya?!" Hinata sedikit berteriak dengan tatapan marah. Sasuke sangat memahami kemarahan Hinata karena dia sudah melenyapkan seorang manusia.
"Dia sudah lama menjadi siluman, jati dirinya sudah hilang sejak dia menjual jiwanya. Jangan berpikir aku kejam, Sayang! Lagipula dia bukan manusia baik, dia penjahat." Sasuke mengusap wajah Hinata, tapi wanita itu menepisnya secara perlahan.
Hinata memalingkan wajah, tapi Sasuke menarik tubuh wanita manusia itu ke dalam pelukannya. Hinata sedikit merasa heran, sikap Sasuke tidak sedingin biasanya, ada apa sebenarnya?
"Jangan memulai untuk membaca pikiranku lagi!" tegas Hinata, jelas dia mengatakan itu karena Sasuke mengatakan apa yang sedang ia pikirkan. Wanita itu menjauhkan diri dari pelukan sang raja naga.
Senyuman Sasuke kembali terpatri, sebuah senyuman yang lebih lebar dan lebih tulus dari biasanya. Wajah pria itu tidak seperti beberapa waktu lalu yang selalu terlihat menyimpan banyak beban.
Senyuman Sasuke terlihat begitu ringan, maka dari itu Hinata merasakan sesuatu yang sedikit membuat dadanya sesak.
Tentu Sasuke sedang merasa bahagia karena sudah kembali pada kekasih tercintanya.
"Kau benar, saat ini aku memang sangat bahagia. Aku kembali pada kekasihku, cintaku dan kehidupanku," ucap Sasuke dan dia bersumpah melihat wajah Hinata yang sedih, sang ratu bahkan menitikkan air mata.
"Tolong hentikan itu!!" rajuk Hinata, karena dia tahu Sasuke sedang membaca pikirannya. "Kau pasti tahu apa yang kurasakan saat ini. Aku tidak bisa berbohong lagi, aku sakit tapi aku bisa apa? Aku hanya bisa merelakan jika itu bisa membuatmu bahagia."
Sasuke hanya tersenyum, dia hanya melihat Hinata yang membelakanginya, wanita itu melangkah menjauh entah kemana kakinya akan melangkah.
Sasuke mengikuti langkah Hinata, tanpa berniat menyusul pun berjalan di samping sang ratu.
'Ratu di hatinya.'
Tidak disangka mencintai Hinata bisa mendatangkan banyak warna dalam kehidupannya yang monoton. Wanita muda itu selalu berhasil mengaduk perasaannya dengan semua jenis perasaan yang ada di dunia.
'Dulu, aku begitu yakin bahwa seorang putri yang akan menjadi pendamping hidupku.
'Namun, aku sadar aku tidak bisa bersamanya karena kutukan itu. Tidak pernah terpikir untuk melawan Magora. Aku pengecut.'
'Lalu, ada gadis manusia yang datang dalam kehidupanku. Pemarah, tidak mau mengalah dan punya keyakinan pada Yang Maha Kuasa.'
'Sungguh aku tidak tahu, aku akan kalah oleh keteguhan hatinya sebagai seorang manusia. Sangat percaya diri.'
'Sayangnya, dialah yang mengambil hatiku tapi menolak untuk mengembalikannya.'
Hinata berhenti berjalan, dia mendengar suara itu. Suara Sasuke yang ia rasakan dalam hatinya. Dia berbalik dan melihat Sasuke yang berdiri tidak jauh di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || Tamat
FantasyPalostra, Negri yang indah sekaligus menyeramkan, bagaimana jika Hinata masuk kesana karena sebuah kutukan, gadis biasa yang harus menjadi tumbal acak seorang yang kaya raya. Zeppand Dragon, versi SasuHina ... Just enjoy ...