Telapak kaki tanpa alas Hinata, berpijak cepat di atas tanah. Dia tidak peduli jika kakinya sudah terluka karena duri atau terkena kerikil tajam.
Hinata berlari, gaun indahnya sudah rusak karena tersangkut ranting kering atau sulur hutan. Gadis manusia itu berlari dengan sekuat tenaga.
Dia takut dan putus asa. Hinata berlari tanpa arah dari sesuatu yang tidak dia ketahui. Sebuah kenyataan tidak bisa dia terima, Hinata takut pada semuanya.
Tenyata Sasuke hanya ingin menjadikan dirinya sebagai tumbal pengganti untuk wanita yang dia cintai.
Sakit ...
Rasanya begitu sakit saat mengetahui segalanya, terlebih jika yang melakukan itu adalah suaminya sendiri. Kesalahan apa yang sudah dia buat? Kenapa Sasuke begitu tega?
Pertanyaan itu terjawab sudah, Sasuke tidak tulus saat menyelamatkan nyawanya. Sesak di dada Hinata membuatnya tidak kuasa menahan nafasnya yang seperti akan terputus.
Setelah mendengar para pelayan itu berbibacara, Hinata merasa putus asa, dia segera pergi melalui jendela, bahkan dia tidak ragu untuk melompat dari tempat yang tinggi, sampai dia lupa pada sepatu indah yang dia kenakan.
Sang ratu hanya ingin melarikan diri dari tempat yang saat ini seperti neraka. Hinata berkali terjatuh tetapi dia kembali bangun dan kembali berlari, sampai terus seperti itu.
Lututnya yang terluka seperti mati rasa, Hinata tidak menyadarinya. Gadis itu hanya berpikir walaupun harus mati dia tidak ingin meregang nyawa di tempat tersebut. Setidaknya dia ingin mati di rumahnya sendiri.
...
Malam menjelang, Sasuke masih betah berada di menara istana. Dia menatap langit hitam berbintang serta bulan yang bulat sempurna.
'Dia beraroma bunga yang lembut, rambutnya tergerai indah juga halus.'
'Deru napasnya ....'
'Suaranya ....'
Sasuke tidak bisa mengenyahkan bayangan manusia penakut dan cengeng seperti Hinata, sayangnya makhluk itu adalah istrinya.
Dia tidak mengerti, kenapa bayangan wajah sedih gadis itu terus mengganggunya? Sasuke tidak suka pikiran baru tersebut. Dia tidak suka air mata Hinata yang menetes di pipi putih gadis itu.
Dia tidak pernah melihat senyuman Hinata secara nyata karena Hinata tidak pernah tersenyum padanya, tetapi Sasuke selalu melihat senyum Hinata dalam bayangan dunia manusia, dan itu adalah senyuman yang sangat tulus.
Sebuah kesalahan karena dia seperti penguntit yang mengintip kehidupan istrinya dengan membaca pikiran gadis itu.
'Kiba, Shino, kalian adalah keluargaku.'
'Impianku tidak banyak, aku hanya ingin orang-orang yang kusayangi bisa hidup bahagia.'
'Aku tidak perlu banyak teman. Satu orang saja yang mencintaiku itu sudah cukup bagiku.'
Keinginan Hinata begitu sederhana, di saat para manusia lainnya memiliki banyak keinginan, gadis itu hanya menginginkan ketulusan dari orang-orang terdekatnya.
"Aku tahu Kakak tidak tulus pada Yang Mulia Ratu. Itu bagus, karena aku tidak suka padanya." Sasuke mengalihkan perhatian pada adik perempuannya--Sarada. Gadis itu muncul tiba-tiba dari balik kegelapan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || Tamat
FantasyPalostra, Negri yang indah sekaligus menyeramkan, bagaimana jika Hinata masuk kesana karena sebuah kutukan, gadis biasa yang harus menjadi tumbal acak seorang yang kaya raya. Zeppand Dragon, versi SasuHina ... Just enjoy ...