Moonligth On The Dream World

2.8K 427 92
                                    

(Untuk menambah imajinasi silahkan tonton juga videonya)

Cahaya bulan di balkon sayap istana Uchigaya, sangat terang bahkan terkesan begitu besar dengan jarak yang begitu dekat.

Hinata sengaja duduk di pagar pembatas, dia tidak peduli jika dirinya akan jatuh atau terhempas ke bawah istana Raja Kegelapan.

'Dunia impian'

Pemandangan di belakang Hinata tidak cocok disebut sebagai kota kegelapan, sebaliknya The Darkest Town sangat megah seperti perkotaan yang maju.

Hinata merasa seperti berada di dunia mimpi, suasananya memang berbeda dengan Palostra yang terkesan lebih alami dengan banyaknya tumbuhan, bunga, bahkan udara yang begitu segar.

Hinata tidak tahu haruskah dia kagum atau takut karena seperti yang dia tahu semua adalah sihir. Apa yang Hinata dan para makhluk itu lihat sudah pasti berbeda.

Semilir angin menerbangkan ujung gaun yang dia kenakan, beberapa kupu-kupu bercahaya dengan berbagai warna mengelilingi tubuhnya.

"Indah sekali," ucap Hinata sambil mengulurkan tangan pada hewan ajaib tersebut.

"Semua bisa Anda nikmati jika tetap berada di istana ini." Hinata mengalihkan tatapan pada sumber suara.

Raja Muda Magora berjalan menghampirinya, dari lantai yang terlihat mengkilat bayangan pria itu memantul dan menampilkan seorang pria muda yang sangat memesona.

Hinata cepat mengalihkan perhatian kembali pada pemandangan kota di area istana Uchigaya, dia tidak mau bertemu tatap dengan raja tersebut.

"Tatapan Anda begitu penuh kebencian, apakah itu karena sesuatu yang sudah menimpa suami Anda, Yang Mulia?!" ucap Magora sambil melontarkan pertanyaan untuk Hinata.

Gadis manusia itu bergeming, enggan menjawab pun membalas ucapan sang raja kegelapan.

"Manusia selalu punya dua pilihan, itu benar, 'kan?" tanya Magora untuk kedua kalinya.

"Pilihan pertama, Anda bisa tetap hidup dan menjadi ratu di istana ini, tetapi kutukan untuk Raja Uchiha tidak akan terputus selama Anda masih hidup, dan tentu saja dia juga tidak bisa menikah lagi. Itu peraturan Palostra," ucap Magora.

"Pilihan kedua, kutukan akan lenyap jika Anda berkorban menjadi tumbal, dan tentu saja setelahnya Anda tidak akan pernah bertemu lagi dengannya," lanjut Magora, dia yang berdiri di belakang sang ratu, hanya bisa menatap punggung Hinata yang berbalut pakaian menerawang.

"Tidak ada alasan bagiku untuk tetap tinggal di sini. Anda harus tahu melepaskan atau berkorban itu bukan berarti aku menyerah. Ada hal di dunia ini yang memang tidak bisa dipaksakan," jawab Hinata yang membuat Magora tertegun. Ucapan Hinata membuat pria muda itu terdiam.

"Apa yang Anda banggakan dari diri seorang manusia yang penuh dengan kebohongan serta keserakahan?" tanya Magora.

Hinata berbalik pada pria muda yang merupakan raja dari para spesies makhluk mistis. "Tidak semua manusia seperti Winata yang Anda kenal, lagipula ada sebab dari apa yang kami lakukan, apakah Anda pernah bertanya pada Winata tentang hal itu?"

"Jangan bicarakan manusia kotor itu di hadapanku!!" geram Magora, matanya berkilat tajam.

"Kenapa? Apa sampai sekarang kau tidak pernah tahu alasan dia melakukan hal keji pada negri ini?" Hinata juga menaikkan nada suara untuk membuat Magora mendengarkannya. Perkataannya sudah tidak formal seperti sebelumnya.

"Apakah kau pernah mencari tahu jati dirinya? Bisa saja dia seorang ibu, istri atau seorang anak yang hanya ingin membahagiakan keluarganya."

"Terkadang kami bisa berkorban untuk orang-orang yang kami sayangi," ucap Hinata dengan suara yang penuh tuntutan.

𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang