When Last Hope Runs Out

2.8K 410 81
                                    

Sasuke menjauhkan wajah setelah menyatukan bibir dengan putri cantik yang menjadi tambatan hatinya di masa lalu.

Lalu sekarang?

"Sasuke, aku senang karena kita bisa bersama lagi," ucap putri cantik dengan wajah yang merona.

Secara perlahan Sasuke memberi jarak setelah melepas pelukan Sakura. Dia menyadari sesuatu yang berubah, dia tidak lagi merasakan getaran yang menggairahkan saat bersama dengan wanita yang merupakan teman masa kecilnya.

Hatinya berdenyut nyeri karena dia mengingat wanita lain yang mengambil ketenangan hidupnya. Semua tidak lagi sama, Sasuke merasa sesak luar biasa, ternyata Yang Maha kuasa menghukum dirinya karena terlalu sombong dan meremehkan manusia.

Iblis mana yang rela menunduk pada manusia yang tidak ada apa-apanya dibandingkan para iblis. Makhluk yang tercipta dari api serta punya ketaatan pada Yang Maha Kuasa. Tidak satu jengkal tanah pun terlewat untuk bersujud kepadaNya, tetapi rasa iri dan sombong yang membuat mereka dibuang dari surga.

Ternyata Sasuke tidak bisa menghindar dari kutukan Magora, jika Hinata si gadis manusia tidak mengambil hatinya maka kutukan itu bisa dipatahkan, tetapi kenyataannya sekarang hatinya yang harus patah karena Hinata jauh darinya.

"Maafkan aku, Putri Sakura!" ucap Sasuke sambil menunduk.

Sakura menatap tidak percaya, dia tahu ucapan maaf Sasuke adalah bentuk penolakan rasa cintanya yang menggebu.

Wajah Sakura berubah sendu dan dia menitikkan air mata. "Apa ini karena Ratu?" tanya putri tersebut.

Sasuke terdiam tetapi jiwanya berontak dan ingin berteriak bahwa dia hanya mencintai satu orang saja dalam hidupnya.

"Aku jatuh cinta padanya," jawab Sasuke dengan begitu yakin. Itu terlihat dari kilat di matanya.

Sasuke tersenyum pahit. "Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri," lanjutnya.

Sakura menangis mendengar ucapan Sasuke. "Tidak, jangan! Kumohon, kau akan menderita dan kehilangan dia! Raja kegelapan sudah mengambilnya," raungnya.

"Aku akan membawanya kembali!" jawab Sasuke dengan yakin.

"Aku tidak ingin kehilangmu, Sasuke!"

"Dan aku tidak ingin kehilangan dia," potong Sasuke pada ucapan Sakura, "maafkan aku, Sakura!"

Sasuke melangkah mundur kemudian meninggalkan Sakura yang jatuh terduduk dan menangis.

Langkah Sasuke begitu ringan, ada rasa lega dalam dadanya setelah membuktikan keyakinannya terhadap apa yang ia rasakan.

...

Semua petinggi istana menatap sebal pada Sasuke karena keputusan sepihak yang tidak diperhitungkan. Seperti yang mereka ketahui bahwa Ratu Palostra sudah pergi meninggalkan istana.

Sekarang mereka berpikir bahwa Sasuke adalah raja yang bodoh karena ingin menggali kuburannya sendiri.

"Apa kau pikir bisa mengalahkan Magora?" Suara Itachi Uchiha terdengar lantang tanpa etika hormat pada seorang raja walaupun Sasuke adalah adiknya.

"Kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya," jawab Sasuke pada sang kakak.

"Apapun keputusanmu aku akan berada di garis depan sebagai naga pertama yang mendukungmu!" Itu adalah suara Shisui yang penuh dengan loyalitas.

Hanya Shisui yang mendukung diantara seluruh anggota keluarga Uchiha. Sarada dan Mikoto jelas menentang keputusan Sasuke yang menginginkan perang dengan Magora.

"Ini adalah kesempatanku untuk mengakhirinya," ucap Sasuke sambil menatap satu per satu seluruh anggota keluarga.

"Apa kalian tidak ingin kutukan Magora terputus? Selama ini tidak ada yang berani melawan ular itu. Semua penakut!!" geram Sasuke, semua terdiam seolah membenarkan ucapan sang raja naga.

𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang