Langit bergemuruh dengan angin kencang menyertainya, langit semakin gelap karena awan hitam menutupi seluruh bawah langit dan menyembunyikan para bintang serta sinar bulan.
Hinata beringsut mundur saat naga hitam berubah wujud menjadi manusia, tersirat amarah dan kecemasan di balik wajah tampan sang raja.
Sasuke menghampiri Hinata dan menatap tajam gadis yang dipenuhi luka tersebut. Mereka saling berhadapan, sang raja menatap ratunya dengan tatapan tidak terbaca.
Tangan Sasuke terangkat dan ingin menyentuh pelipis Hinata yang terluka, tetapi Hinata menepis tangannya. Rahang Sasuke mengatup tangan yang masih berada di udara berpindah cepat ke leher Hinata.
Sasuke menekan leher Hinata dengan satu tangan dan itu cukup membuat sang ratu kesulitan mengambil napas. Hinata merasa sesak tetapi dia tidak peduli, bahkan jika pria itu mematahkan lehernya dia hanya berharap bisa mati dengan cepat.
"Jadi kau ingin mati sekarang juga?" geram Sasuke seperti biasa dia bisa mengetahui apa yang sedang Hinata pikirkan.
Sasuke menghempaskan tubuh Hinata ke atas rerumputan kering serta semak di hutan. Setelah itu dia juga menindih tubuh Hinata serta mencium paksa seperti tempo hari.
Hinata tidak bisa berontak karena Sasuke berlutut diantara perutnya. "Jika ini terjadi lagi, maka aku tidak akan peduli lagi, bahkan jika kau mati!" geram Sasuke.
Hinata mendorong dada Sasuke sampai pria itu terjengkang dan terlentang dengan wajah menghadap langit.
"Tentu kau tidak akan peduli, karena yang kau khawatirkan bukan diriku," jawab Hinata sambil berusaha untuk bangun, dia berdiri di sisi tubuh Sasuke yang setia terlentang di atas tanah hutan.
"Demi melindungi seseorang yang kau sayangi, kau menjadikanku umpan supaya dia tetap selamat," lanjut Hinata.
Tangan Sasuke meraih jemari Hinata, dia menarik tubuh sang ratu sampai dia terjatuh di atas pelukannya. Keadaan sudah berbalik, sekarang Hinata yang menindih tubuh Sasuke.
Mereka hanya saling menatap tanpa ada yang membuka suara. Hinata melihat pipi Sasuke yang basah, satu titik dan berikutnya seluruh wajah pria itu basah. Hinata juga merasakan guyuran air yang turun membasahi tubuhnya bahkan seisi hutan.
Tangan kanan Sasuke merangkul pinggang Hinata dan tangan kirinya menelusup di perpotongan leher gadis itu.
Sang raja mendekatkan wajah ratunya sampai wajah mereka tidak berjarak dengan bibir yang saling bersentuhan dengan lembut.
Sasuke tidak peduli dengan air yang bercampur darah dari luka Hinata menetes di dadanya. Dia menggeram tertahan karena sang ratu ragu untuk membalas pagutannya.
"Kau manusia lemah yang membuatku tidak berdaya," bisik Sasuke kemudian memagut kembali bibir sang ratu.
Sasuke mengubah posisi dirinya menjadi di atas, dengan terus menikmati sensasi kecupan lembut yang sudah membuatnya seperti tidak waras.
Sasuke memeluk Hinata dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher gadis itu. Sedangkan Hinata hanya bisa terdiam menerima perlakuan Sasuke. Sesuatu yang baru pertama kali dia alami. Pelukan Sasuke seperti sebuah tawaran bahwa dia akan tetap aman selama pria itu ada di sisinya. Sayangnya itu tidaklah benar.
...
Magora berjalan cepat di lorong gelap istananya. Para monster reptil menunduk saat pria bertubuh tegap itu melewati mereka semua.
Dia ingin cepat menuju sebuah ruangan yang sudah lama tidak dia datangi. Setelah bertemu dengan Hinata dia teringat sesuatu dan mungkin saja menemukan jawaban dari pertanyaannya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖗𝖆𝖌𝖔𝖓 𝖂𝖎𝖋𝖊 || Tamat
FantasyPalostra, Negri yang indah sekaligus menyeramkan, bagaimana jika Hinata masuk kesana karena sebuah kutukan, gadis biasa yang harus menjadi tumbal acak seorang yang kaya raya. Zeppand Dragon, versi SasuHina ... Just enjoy ...