Demi Persahabatan

49 8 0
                                    

Kriiinnngg...
alarm seperti biasa berdering pukul 04.00 dan Rachel bangun dengan tersenyum mengingat senyum wajah dari Salsa entahlah senyum itu selalu teringat setiap harinya. Rachel bergegas mengambil wudhu lalu pergi ke masjid.
Selepas subuh Rachel berolahraga kecil push up dan pull up andalannya. Lalu pergi mandi dan berangkat kesekolah.
“Mah berangkat ya..” Rachel memanaskan motor nya.
“iya hati hati uang nya jangan lupa diatas kulkas ambil”
Diperjalanan ada hal hal kecil yang sempat ia pikirkan ketika itu ia berkhayal kapan ia tidak minta uang saku lagi ke orang tua. Mungkin paskibra bisa jadi ladangnya. Menjadi seorang pelatih di sekolah sekolah mungkin bisa jadi solusi.
Di sekolah seperti biasa Rachel, Rio, Bagas dan Luthfi selalu bermain gitar dan bernyanyi sebelum guru masuk. Berlatih menyanyikan lagu untuk tampil di perpisahan kelas xii yang tinggal beberapa hari lagi.
Kriinggg... bel berbunyi 1 kali menandakan waktu belajar di mulai. Entah belajar apa yang jelas ia hanya menatap papan tulis. Yang jelas walaupun jurusannya ipa dia tak pernah mengerti fisika, biologi dan kimia. Ada ada saja.
Disela sela pelajaran. Mereka, Rachel, Bagas, Rio dan Luthfi bercakap merencanakan sesuatu nonton bioskop saat pulang sekolah. Film dilan yang mereka tonton dasar laki laki ada ada saja.
   Kriinngg.. bel pulang berbunyi 3 kali menandakan waktu pulang. 4 serangkai langsung bergegas ke parkiran mengejar waktu takut tertinggal jam tayang nonton nya jam 04.00  tepat film sudah dimulai.
Saat di mall semua menuju ke arah bioskop ketika mengantri tak sengaja Rachel bertemu dengan Maharandi sahabatnya dipaskibra namun anehnya Rachel seperti kenal wanita yang ada di samping maharandi. Yaa, ia adalah Salsa. Lagi lagi dan lagi. Rachel menghindar dari Maharandi dan Salsa ia memilih duduk dan membiarkan Bagas memesan tiket.
Kini harapan dan mimpi yang ia bangun hancur seketika. Bagai gelas kaca yang dihempaskan ke lantai lalu pecah. Yaaa itulah kira kira yang dirasakannya saat itu. Namun, ia memilih biasa biasa saja didepan sahabatnya untuk tidak menghancurkan suasana.

Tidak ada jalan lain Rachel berada di tengah antara Maharandi dan Salsa. Harus ada yang ia korbankan ketika ia memilih melanjutkan berjuang untuk Salsa maka Rachel akan kehilangan Maharandi. Sebaliknya jika Rachel memilih Maharandi maka ia akan kehilangan wanita yang senyumnya selalu teringat kemanapun Rachel pergi.
Itulah cinta. Ketika kamu berani memilih untuk jatuh cinta maka kamu harus berani jatuh karena cinta. Cinta bisa membuatmu senang dan membuatmu sangat terpuruk bahkan tidak banyak orang bunuh diri karena cinta. Maka dari itu kita harus punya pondasi yang kuat untuk membangun rumah tangga agar tidak hancur dan sangat terpuruk karena cinta.
Semua senang saat film selesai. Namun, lagi lagi tidak dengan Rachel. Ia terus memikirkan jalur mana yang akan ia pilih Maharandi atau Salsa. Dengan bijaksana akhirnya ia memilih Maharandi dan membiarkan Maharandi membahagiakan Salsa. Asal Salsa senang Rachel ikut senang walaupun kata kata itu agak sedikit omong kosong. Tapi semua itu demi persahabatan.
Setelah itu ia Langsung pulang dengan hati tak tenang menuju kamar lalu mandi dan teriak didalam bak. Itu yang selalu ia lakukan disaat kondisi hati benar benar terpuruk. Dan percayalah berteriak sekeras mungkin akan membuatmu jauh lebih tenang.......... Selamat malam.

Mencari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang