Hari rabu pulang sekolah seperti biasa 4 serangkai menuju studio musik. Berlatih untuk penampilan esok hari saat perpisahan kelas XII. Semua berjalan lancar. 4 serangkai udah pede bisa memecahkan panggung itu. Dengan single pertama dan beberapa lagu yang akan mereka mainkan saat penampilan nanti.
Hari penampilan tiba semua personil ketika baru mau masuk gedung perpisahan terkejut melihat panggung yang begitu megah dan alat alat musik berdiri gagah diatas nya . Semua personil gugup karena ini penampilan pertama mereka.
“udah santai aja broo..” Rachel menenangkan.
“ah gila gemeter gua ni” saut Luthfi
“Sama coyy haha” sambung Bagas dan Rio ketawa gemeter.
Ketika pensi dimulai 4 serangkai berada di back stage bersiap untuk naik keatas panggung.
“Okey ledies and gentle man... penampilan selanjutnya kita sambut GERIMIS BAND!!!” teriak mc menyambut meriah memanggil gerimis band untuk segera tampil diatas panggung.
Ya Gerimis Band adalah nama band mereka 4 serangkai. Dan Rachel yang memberikan nama itu. Rachel mengambil kata Gerimis karena menurutnya gerimis adalah hal kecil namun langkah awal untuk mencapai suatu yang besar.
Coba perhatikan sebelum hujan deras mulai, pasti selalu ada gerimis diawalnya. Rachel berharap dengan diciptakannya Gerimis Band ini akan mencapai suatu hal yang besar dan luar biasa tentu saja bersama dengan para sahabatnya.
Semua berkumpul Rachel memberi arahan. “oke semuanya tetap tenang dan tampil sesuai latihan. Sabelum tampil kita berdoa. Berdoa mulai. Selesai ayo kita tos dulu semuanya. GERIMIS BAND!! Rachel memberi aba aba. Come And Succes!!! Teriak yang lain.Semua naik keatas panggung namun langkah pertama Luthfi tersangkut anak tangga dan membuat lelucon. Semua penonton menertawakannya. Bagas langsung membantu Luthfi berdiri “ udah gapapa Pi. Ayo bangun lagi”Bagas berusaha membuat Luthfi kembali pede.
Ketika tampil banyak perubahan Luthfi salah chord. Rio sebagai drumer terlalu cepat memainkan tempo dan hampir semua memiliki kesalahan masing masing termasuk Rachel. Penonton pun mulai risih akhirnya Gerimis band dipaksa turun oleh mc.
“wooo... “. Teriak penonton
Semua personil turun dengan tertunduk lemas menuju back stage. Tidak dengan Rachel “udh coy gapapa kita perbaiki nanti di pensi satu lagi. Semua juga butuh proses kan lu semua tau beribu ribu langkah kedepan diawali dengan langkah pertama. Gagal di awal itu biasa kita jadiin semua ini pelajaran”. Ia berusaha memberikan semangat lagi sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
Hari itu berlalu masa masa kelam dimana penampilan pertama gagal saat disekolah pun penampilan mereka menjadi bulan bulanan dari murid sampai guru semua membicarakan hal memalukan itu.
Sampai sampai salah satu guru ketika mengajar berbicara”anak anak tau ga pensi perpisahan kemarin. Haduh, ibu ga habis pikir itu yang nampil band apa gajelas lagu kemana musiknya kemana bikin malu aja. Ibu saja sampai lansung pulang”. Ketika mendengar itu reflek 4 serangkai saling melirik kesal.
Kriinnggg... bel istirahat berbunyi Gerimis band berkumpul
“nyesek banget brooo haha denger perkataan tadi”. Bagas membuka percakapan.
“Ia si, siapa yang ga nyesek dan gua yakin pasti beliau berbicara hal yang sama di kelas lain”. Saut Rio.
“ Dia gasadar apa ya yang dia omongin itu kita”. Luthfi membalas
“ Ia ya, tapi udh lah dari pada kita berlarut gada perubahan mening kita bikin konsep supaya caci maki mereka menjadi tepuk tangan hebat di pensi nanti. Pulang sekolah kita latihan ya”. Rachel menenangkan
“Siap komandan”. Balas semuanya menyetujui rencana Rachel.
Hari demi hari berlalu sampai tiba 3 hari lagi pensi dilaksanakan disekolah. 4 serangkai terus berlatih dengan giat dan semangat mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka tak layak di remehkan.
Doa dan usaha yang setiap harinya tak pernah terputus adalah senjatanya. Hari pembuktian pun di mulai semua penonton menatap sinis dan ketika nama Gerimis Band di bacakan Mc di list penampilan. Bagas terus memperhatikan penonton yang terus menatap sinis kearah mereka dan sesekali berbisik mengejek.
“Paling juga gagal lagi ni mereka hancur dah hahaha”. Terdengar samar samar salah satu penonton duduk tidak jauh dari tempat 4 serangkai berdiri.
Tidak lama, tibalah saat gerimis band tampil. Yo kita sambut GERIMIS BAND!!!. Tidak ada tepuk tangan saat itu yang ada hanya rasa heran dan tatapan mata yang sinis.
Seperti biasa Rachel memberi arahan “kali ini kita harus bisa buktiin semuanya kita naik panggung dengan diremehkan tapi kita turun harus dengan tepuk tangan yang meriah Setuju?!!”. Rachel dengan lantang.
“Setuju!!” saut yang lain.
“Mari berdoa”. Semua berdoa dengan serius berharap keajaiban datang saat mereka tampil. “Berdoa selesai”. “Tos dulu coyyy GERIMIS BAND!!...”.
“COME AND SUCCESSSS!!!... teriak semua membuang rasa gugup.
Semua personil naik panggung tidak ada jatuh lagi saat langkah pertama.
Bagas sebagai vokalis lebih memberikan penguasaan panggung yang bagus dan semua personil bermain dengan sempurna.
Para penonton mulai tersenyum bahkan hal yang paling mengesankan adalah ketika salah satu guru yang mencaci mereka pun ikut melantunkan lirik lagu saat Bagas bernyanyi.
SEMPURNA!!!. Penampilan mereka berakhir dengan tepuk tangan yang sangat meriah dan mereka turun dengan senyuman. Penampilan itu mereka beri nama dengan PANGGUNG SPEKTAKULER. Ya semua itu tidak lepas dari usaha dan doa yang mereka lakukan. Dan untuk kamu yang sedang membaca ini percayalah usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Selamat malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Mimpi
FantasyRachel memasuki masa remaja putih abu abu disana banyak hal yang ia alami dan berbagai macam kisah serta pejuangan yang dilalui nya mencari jati diri demi sebuah mimpi