15 Oktober 2017

41 7 0
                                    


Kriiinnggg...
alarm berdering seperti biasa pukul 04.00 Rachel bergegas mengambil wudhu lalu pergi ke masjid. Menembus dinginnnya suasana fajar kala itu berjalan dengan sarung dan sejadahnya yang selalu ia kenakan saat pergi ke masjid. Namun, sangat di sayangkan hanya sedikit pemuda yang bangun dan pergi ke masjid.
kebanyakan orang yang sudah lanjut usia berjalan berbarengan menuju masjid. Apa yang sedang terjadi pada masa ini mungkin benar tanda tanda akhir zaman sudah terlihat.
Setelah itu seperti biasa ia berolahraga untuk membuat tubuhnya selalu fit dan bugar. Melihat kegiatannya yang super padat akan ngedrop tubuhnya jika tidak di seimbangkan dengan asupan yang sehat dan olahraga yang rutin.
Seketika teringat ucapan pak onzo salah satu guru di sekolahnya ketika Rachel terbaring lemah saat study tour di malang.
“ Nih Hel, saya juga di kasih tau sama mamah saya dan sekarang saya aplikasikan ke kamu ya. Kamu tau besi. Besi itu kuat kan namun, coba kamu lihat jika besi setiap hari terkena hujan lalu terkena panas. Perlahan pasti akan berkarat. Dan sekarang kamu bayangkan besi itu tubuh kamu yang setiap hari kena panas dan hujan karena kegiatan kamu. Besi saja yang benda mati berkarat. Apalagi badan kamu yang hidup”. Dan sekarang perkataan pak Onzo saat itu sangat berarti untuk kehidupannya.
olahraga selesai cukup membuat tubuhnya berkeringat. Sambil membersihkan vespa ia memasak air hangat untuk mandi. Sedang asik membersihkan motornya gejolak air terdengar lalu ia pergi mandi bersiap berangkat kesekolah.
Seusai mandi ia bergegas pergi ke sekolah mengingat waktu menunjukan pukul 06.45 yang menandakan bahwa ia harus mengendarai motor dengan cepat karena kalau tidak ia takan bisa masuk ke sekolah dengan jalur biasa sebab telat.

Motor sudah dipanaskan setelah pamitan dan lagi lagi tidak meminta uang saku. Lalu ia pergi mengendarai motor dengan laju di atas kecepatan biasa tak peduli berapa banyak polisi tidur yang ia tabrak ia hanya berharap semoga saja vespa kesayangannya tidak rusak akibat tindakannya kali ini.
Gerbang di tutup tepat pukul 07.00 dan beruntung pada pukul 06.55 Rachel sudah berada di depan gerbang. Pak Edi pun sudah siap dengan muka garangnya bersiap untuk menutup gerbang dan menyuruh semua siswa yang telat untuk pulang.
Setelah memarkirkan motor di basemant dan beberapa hari ini selalu bertemu Rio di basement. Rio memang selalu mepet dalam hal berangkat sekolah anehnya ia tak pernah telat. Dengan wajah polos baru bangunnya ia bertemu Rachel
“ayo Hel” sapa Rio
“ayoo. Yo ko lu gapernah telah si?. Padahal selalu mepet”. Tanya Rachel heran
“ya itulah ri gua selalu memprediksikan waktu perjalanan gua soalnya gua main game dulu setiap pagi”. Jawab Rio enteng
“halah”. Lalu mereka berdua berjalan menuju kelas.
Kriingg... bel tanda pembelajaran di mulai berdering. Tak ada yang istimewa kala itu di sekolah Namun, Rachel terkadang berfikir dan menyusun strateginya untuk menggapai cita citanya menjadi Tentara.
Melihat Rafi anak pondok yang hafal 5 juz rasanya ia pun ingin seperti Rafi hafal al qur’an karena setelah ia cari informasi mengenai pendaftaran TNI ada jalur khusus masuk tanpa tes untuk mereka para penghafal al qur’an. Lalu ia mulai berniat masuk pondok untuk menghafal al qur’an.
Setelah pulang sekolah ia mengendarai motor menuju rumah lagi lagi bulan ini musim hujan setiap sore pulang sekolah langit langit di hiasi awan hitam di atas langit kota hujan bogor.
Tibanya dirumah. Rachel bercakap dengan mamah mengenai rencana perjalanan hidupnya di masa depan.
“mah Rachel mau jadi Tentara”. Rachel membuka percakapan.
“nah bagus itu ayah juga dulu daftar tentara tapi gagal padahal udah sampai tingkat akhir seleksi”.
“nah kebetulan ada informasi mengenai seleksi tanpa tes lewat jalur penghafal al qur’an. Jadi Rachel mau masuk pondok dibelakang sekolah”.
Nampaknya mamah cukup menyetujui dan mendukung rencana perjalanan hidup Rachel kedepan dan mengenai masuk pondok mamah sangat mendukung.
Rachel kembali ke kamar lalu sesekali mengecek ponsel membuka instagram iseng iseng ia melihat instastory ratu terpampang potonya mengenakan baju PMR dengan caption “itu tuh yang lagi sakit hati coba mana sini biar saya obatin haha”
Entah mengapa jari jemari Rachel otomatis membalas “ wah boleh tuh hehe”. Tak butuh waktu lama ratu langsung membalas dirrect messenger instagram dari Rachel
“ayo atuh makanya buruan sini saya obatin. Rachel yang gak pernah betah dirumah”.
“wah kok tau sih haha”.
“apa yang aku gatau tentang kamu sih”
“coba kapan gua tidur?”
“pas kamu udah ngantuk haha”.
“dasar.. haha betul juga sih”.
Percakapan cukup panjang sampai pada akhirnya mereka berdua merasa cocok dan banyak kesamaan serta saling suka satu sama lain.
“lu orang bandung ya”. Tanya Rachel
“kok tau?”.
“iya dari logat lu bicara juga dari awal gua udah yakin pasti lu orang bandung. Bandungnya dimana”.
“hahaha bandung nya di majalaya”.
“wah deket dong sama rumah gua disana rumah gua baleendah”.
“yaa namanya juga jodoh haha”. Celetuknya
“hahaha”.
“mau jadi pacar gua ga?”. Celetuk Rachel.




Namun, sempat diam beberapa saat pesan masuk dan sudah dibaca tak ada respon saat itu. Dalam beberapa menit Rachel tak lepas pandangannya dari ponsel.
“GA!!!”.
“kenapa?”.
“GA SALAH LAGI MAUUUUUU!!! Hahaha”.
“Huft.. dasar wkwkwk”.
“tanggal berapa ni sekarang” tanya Rachel
“15 Oktober 2017”. Jawab ratu
“Ciee.. hahaha”
Malam semakin larut percakapan mereka berdua tak ada ujungnya ya namanya juga lagi kasmaran. Walau orang orang berfikir itu terkesan lebay namun terkadang Rachel berfikir cinta yang diibaratkan seperti pipis dicelana orang lain hanya bisa melihat. Namun, hanya kita lah yang bisa merasakan kehangatannya”.

Mencari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang