decision

476 49 5
                                    

"pikirkan sekali lagi!" ujar Jaebum, dia tetap bertahan diposisinya untuk meyakinkan Jennie.

Jennie pun mempertahankan posisinya juga "apa kau juga sudah memikirkan ini?"

Jaebum mengangguk "aku bahkan hampir bertengkar dengan Jinyoung gara-gara ini semua, aku bahkan sempat berpikir untuk menyalahkan JYP ataupun YG.... Sempat terbersit dipikiranku untuk meninggalkanmu juga.... semua masalah itu membuatku berpikir keras hingga pagi, aku berpikir bahwa seharusnya sejak awal kita siap menghadapi jika hari seperti ini datang, kita harus melewatinya bersama, aku mohon padamu!"

Pelan Jennie mengusap wajahnya, air matanya jatuh beberapa kali, dia tak tahu bahwa ini akan terasa sangat sulit, banyak artikel yang merilis berita tidak mengenakkan tentangnya, nama Kai disebut-sebut orang dan menganggap bahwa Jennie hanya memperalat Jaebum, komentar-komentar pedas bermunculan setiap harinya.

"Jaebum oppa, ini sulit" ujar Jennie, semuanya terasa sangat sulit apalagi berita tentang mereka belum dirilis, dan akan lebih sulit lagi jika berita puyusnya mereka itu dirilis tapi mereka justru mempertahankan hubungan ini.

Jaebum lagi-lagi mengangguk, dia memeluk tubuh Jennie dengan erat "maafkan aku...... Aku bukannya berniat untuk menempatkanmu dalam posisi sesulit ini, aku jelas tak ingin meninggalkanmu sendiri, percaya padaku.... Kita bisa melalui ini bersama...!! Kita bisa melaluinya bersama tanpa harus berpisah"

Jennie lagi-lagi mengusap air matanya, dan dia bisa merasakan pelukan Jaebum semakin erat.

"kita harus tetap bersama meskipun agensi mengonfirmasi kita putus seperti yang Jinyoung dan Jisoo lakukan?" tanya Jennie lagi.

Jaebum melepaskan pelukannya lalu menatap Jennie sambil memegang kedua bahu perempuan itu "mm.... Aku tidak ingin putus denganmu Kim Jennie...." ujarnya nyaring.

Jennie akhirnya mengangguk setelah sekian lama berpikir, dia tersenyum tipis dengan mata yang masih berkaca-kaca, dia masih takut, tapi dia berusaha keras untuk menjadikan Jaebum sebagai kekuatannya, dia percaya bahwa Jaebum akan selalu ada didekatnya ketika dia sedang terpuruk.

"baiklah..... Ayo kita tetap bersama apapun yang terjadi" ujarnya nyaring.

Jaebum tersenyum simpul mengusap rambut Jennie lalu kembli memeluknya "maafkan aku karena membuatmu jadi sesulit ini" ujarnya lirih.... Ada sisi lain dari dirinya yang merasa bersalah karena meminta Jennie untuk bertahan.

.
.
.
.

Semua member berkumpul di lantai 1, Jinyoung bahkan harap-harap cemas ketika melihat Jaebum dan Jennie menuruni tangga.

"apa semuanya baik-baik saja?" tanya Mark memulai.

Tangan kanan Jaebum masih saja melingkar manis dipinggang Jennie lalu tersenyum hangat "kami tidak akan putus... "

Jennie mengangguk mengiyakan yang dikatakan Jaebum, kali ini dia akan mencoba untuk bertahan apapun yang terjadi.

Semua orang bernapas legah mendengar itu, tapi Yugyeom tiba-tiba menyahut "lalu bagaimana dengan Jinyoung hyung dan Jisoo noona? Bukannya pihak agensi sudah mengumumkan bahwa mereka sudah putus?"

Jinyoung menjawab "aku dan Jisoo baik-baik saja.... Jadi untuk apa putus?"

Youngjae yang sejak tadi diam lantas menggeleng dan menyahut seperti orang yang ingin mengatakan hal yang serius "hyung.... "

Semua orang menoleh pada Youngjae dan mereka membuatnya jadi salah tingkah sendiri "ahh aku lupa ingin mengatakan apa"

Semua orang menghembuskan napas kesal menatap Youngjae dan membuat Mark langsung bersuara "jadi apa semuanya sudah beres hari ini? Bisakah kita pulang ke rumah masing-masing sekarang?"

Maknae line yang merasa tak punya masalah langsung mengangguk mantap.

Semua orang pamit pulang kecuali.... Yah kecuali satu orang yang sepertinya betah berada disini.

"kau tidak pulang?" tanya Jackson memukul bahu Jinyoung pelan.

Nyonya Kim yang berdiri diantara mereka langsung menyahut ke Jackson "dia belum bertemu dengan ayahnya Jisoo jadi dia akan tetap disini sampai ayahnya Jisoo kembali"

Jinyoung melotot, ini jelas tidak sesuai rencana, lalu dengan kening yang mengkerut dia melempar pandang pada Jisoo bahwa dia belum siap bertemu dengan ayah dari perempuan itu.

"oke baiklah.... Aku duluan" ujar Jackson dan Mark melambai ke arah Jinyoung lalu pergi menghilang dari pintu.

Jinyoung menatap member yang lain keluar dari pintu dengan perasaan bahwa diapun ingin ikut mereka, sebenarnya dia ingin pulang karena belum siap bertemu dengan tuan Kim, tapi dia tidak bisa..dia tidak bisa pulang karena nyonya Kim sudah menggenggam lengannya kuat untuk tidak kemana-mana.

Setelah menunggu setengah jam.

Sekarang, disinilah Jinyoung berada, ditengah-tengah keluarga Kim dan diapit oleh 2 pria dari keluarga ini. Saudara laki-laki Jisoo dan juga tuan Kim terus menoleh padanya meminta penjelasan mengapa Jinyoung bisa ada disini padahal berita putusnya mereka sudah dirilis media beberapa jam yang lalu.

Sedangkan Jinyoung terus melempar pandang pada Jisoo, meminta pertolongan, dia jelas tak suka ditekan seperti ini.

"Jinyoung-ah...... Apa kau mempermainkan adikku?"

"tidak hyung..... " jawab Jinyoung dengan intonasi cepat, menatap kakak laki-laki Jisoo sambil memasang raut wajah bahwa dia tipe orang yang bisa dipercaya "berita itu adalah keputusan dari pihak agensi bukan keputusan dari kami berdua" ujarnya tegas.

Ayah Jisoo mengangguk lalu merangkul Jinyoung "mm.... Sebenarnya aku menonton dramamu juga" ujarnya pelan.

Lagi-lagi Jinyoung melotot "abonim... Itu hanya drama.... "

"iyaa, tapi kau lumayan dekat dengan perempuan itu" sahut kakak perempuan Jisoo juga dari sudut lain.

Sekarang Jinyoung merasa telah dihakimi, sedangkan Jisoo tak ingin membantunya sama sekali.

"noona... Aku dan perempuan itu dekat karena kami dari agensi yang sama" jawab Jinyoung lagi.

"tetap saja kau tidak boleh terlalu dekat dengan perempuan lain selain pada Jisoo" sahut tuan Kim lagi.

"tapi abonim....tugasku sebagai idol dan actor memang seperti itu" Jinyoung masih mencoba menyelamatkan dirinya sendiri.

"sudah....!! Sudah....!!" sahut nyonya Kim "jangan pojokkan Jinyoung seperti ini!" ujarnya.

"nne.... Jangan pojokkan aku seperti ini" balas Jinyoung dengan suara rendah.

Yang lain hanya tertawa melihat reaksi Jinyoung yang sudah tidak tahan diperlakukan seperti ini.

"tapi bagaimana jika media menangkap kalian lagi?" tanya nyonya Kim kemudian.

Jisoo dan Jinyoung saling lempar pandang.

"kami akan menanganinya dengan benar kali ini" jawab Jinyoung.

Semua orang mengangguk.

"pastikan kali ini kalian tidak akan tertangkap" ujar tuan Kim.

Jisoo dan Jinyoung mengangguk, semua orang sudah tahu bahwa mereka putus dan mereka tidak boleh tertangkap media bahwa sebenarnya mereka masih menjalani hubungan rahasia, semua orang tak boleh tahu kecuali pihak keluarga dan member mereka, orang yang harus mereka antisipasi adalah manager mereka sendiri, ada sesuatu yang aneh padanya selama beberapa minggu ini.

Semenjak berita kencan Got7 dan blackpink dirilis sampai dengan konfirmasi putusnya hubungan mereka, manager dari Got7 maupun blackpink justru tak pernah angkat bicara terkait berita ini, dan semakin aneh saja ketika manager mereka justru tak tertarik sama sekali pada berita itu padahal mereka adalah orang pertama yang selalu ingin ikut campur.

Jelas ada yang aneh.

Sejak awal Yugyeom dan Rose sudah menyadari hal ini bahwa beberapa hal dari kejadian yang timbul memang harus dijelaskan.

FATE (Blackpink X Got7) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang