"Taehyung...?" gumamnya ragu.
Lelaki itu tersenyum, senyum puas yang sedikit keji, senyum yang tidak mungkin ditampilkan Taehyung yang begitu dingin. "Bukan sayang, panggil aku V! "
🥀
Tzuyu tersentak dan membuka matanya. Keringat dingin mengalir di dahinya dan ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Sejenak kehilangan orientasi karena dia tidak mengenali kamar ini.
Tapi lalu dia sadar, ini di kamar tamu rumah Taehyung, calon ayah tirinya. Dengan gugup Tzuyu mengusap keringat di dahinya, mimpi itu... Mimpi itu terasa begitu nyata sekaligus aneh, tapi Tzuyu tidak tahu apakah itu kenangan masa kecilnya atau cuma mimpi?
Tzuyu duduk di tepi ranjang lalu menuang air ke gelas dari teko yang terletak di meja samping ranjang. Setelah meminum seteguk air dia memejamkan mata. Perasaannya tidak enak. Seperti ada yang terus menerus mengawasinya di kegelapan, menunggu sesuatu terjadi. Tetapi sesuatu apa?
Dengan putus asa Tzuyu mengeryit, mengingat mimpi anehnya tadi. Benar-benar mimpi yang aneh...
Setelah mengedarkan pandangan ke sekeliling dan yakin bahwa dia sendirian di kamar ini, Tzuyu membaringkan tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya. Itu pasti cuma mimpi aneh karena dia tidak terbiasa tidur di kamar yang bukan kamarnya sendiri. Itu cuma mimpi.
Tapi kata-kata itu tetap terngiang-ngiang di benaknya.
"Kau milikku Tzuyu, jangan lupakan itu..."
🥀
Tzuyu terbangun di dini hari yang temaram, masih fajar dan sinar matahari sudah mulai menembus jendela-jendela yang ditutup oleh gorden putih yang indah.
Hey... Kamar ini indah sekali.
Tzuyu baru menyadarinya sekarang, kemarin ia terlalu lelah sehingga tidak sempat melihat ke sekeliling. Kamar ini bernuansa putih gading, semua ornamen dari karpet bulu yang tebal, gorden dan tempat tidur semuanya bernuansa putih. Bahkan dinding-dinding dan kusen jendela serta atapnya semuanya berwarna putih. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk.
"Masuk," tanya Tzuyu sambil mengernyitkan kening, siapa gerangan yang mengetuk pintu sepagi ini?
Ternyata yang masuk adalah seorang pelayan, masih muda seumurnya dan kelihatan agak gugup.
"Nona Tzuyu, saya eh diperintahkan untuk melayani anda. "Tzuyu mengernyit? Melayaninya? Seumur-umur dia tidak pernah dilayani oleh siapapun, apalagi oleh pelayan. Konsep ini terasa sangat baru baginya.
"Tidak usah... Saya bisa semuanya sendiri.” Tzuyu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari-cari tasnya. Untung saja dia membawa pakaian ganti, Joy sudah mengingatkannya akan kemungkinan mereka menginap di akhir pekan ini.
Tapi di mana tasnya itu ?
Pelayan wanita itu seolah-olah tidak peduli dengan perkataan Tzuyu, dia melangkah menuju lemari pakaian indah yang juga berwarna putih. "Saya akan menyiapkan perlengkapan mandi nona, dan ini... Semua pakaian nona sudah disiapkan disini." dia lalu membuka lemari itu.
Tzuyu ternganga.
Didalam lemari itu terdapat banyak gaun dan pakaian, mungkin puluhan dan semuanya digantung dengan rapi dibalik plastik pembungkus yang masih baru. Tidak mungkin kan pakaian itu untuknya? Pelayan itu pasti salah.
"Ti... tidak mungkin pakaian-pakaian ini untukku. Kamu pasti salah..." Tzuyu berusaha mengatasi rasa gugupnya, "Mungkin...mungkin ini untuk ibuku?"
Dengan tegas pelayan itu menggeleng. "Saya mendapat instruksi langsung oleh kepala pelayan. Mari, saya akan menyiapkan air dan peralatan mandi Anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAETZU]; ℘ʂყƈɧɛ🔐
Lãng mạnSynopsis! Ketika dia masuk, didapatinya pemandangan indah terpampang jelas di depannya. Tzuyu, gadis itu tertidur di kursi santai dengan sebuah buku terbuka di pangkuannya, sebelah lengannya lunglai di sandaran kursi dan kepalanya miring setengah t...