²/5

1.9K 238 69
                                    

"Bagaimanapun juga kau adalah ayah anak ini. Kau dan Taehyung adalah ayah anak ini." Tzuyu menatap V, "Maukah kau berjanji untuk menahan diri? Maksudku... keinginan membunuh itu, bisakah kau menekannya?"

"Kemarahan selalu menjadi kekuatanku. Aku selalu melampiaskannya dengan membunuh orang-orang yang menggangguku. Tetapi kalau kau memintanya..." V menatap Tzuyu dengan serius, "Ya Tzuyu, aku akan menahan diri.  Mungkin tidak dengan membunuh, mungkin melukainya sedikit."

"V!" Tzuyu menyela mengingatkan.

V tersenyum tanpa rasa bersalah, dia mengangkat bahunya, "Aku akan berusaha, Tzuyu."

"Dan jangan suka mengancam dan menakut-nakuti orang-orang di sekelilingmu, auramu sudah cukup menakutkan tanpa kau harus mengancam mereka."

Perkataan Tzuyu itu membuat V terkekeh. "Aku selalu yakin bahwa kau tidak pernah takut padaku. Waktu itu... ketika aku ingin membunuhmu, kau malah menawariku plester untuk membalut lukaku. Saat itulah aku tahu bahwa aku akan terus mencarimu."

"Namjoon bilang kau masih menyimpan plester itu dalam sebuah kotak di dalam brankasmu."

"Memang." V menatap Tzuyu lurus-lurus, "Kadang-kadang aku suka menatapnya di malam hari, sambil membayangkan bahwa aku akan memilikimu suatu saat nanti."

Tzuyu menghela napas panjang, "Kau sudah memilikiku. Kau sudah menjadi suamiku."

"Begitupun Taehyung." Suara V berubah serius, "Akan seperti apa kita ke depannya nanti? Kau jelas-jelas tidak bisa memilih antara aku dan Taehyung."

"Tidak, aku tidak mau salah satu dari kalian lenyap."

"Apakah kau... mencintai kami berdua? Maksudku... semua orang selalu bisa mencintai Taehyung, tetapi mereka tidak bisa menerimaku."

"Karena kau juga tidak bisa mencintai mereka, V."

V menganggukkan kepalanya, "Aku tidak pernah bisa menerima siapapun, Tzuyu. Bagiku semua orang adalah musuh yang akan siap menyerangku kapan saja kalau aku tidak waspada. Tetapi sepertinya aku bisa menerimamu, dan kurasa... meski aku tidak pernah merasakan ini, sepertinya aku mencintaimu."

Hening. Dan Tzuyu tertegun, mencoba mengulang kata-kata V di benaknya. Apakah tadi V baru saja mengatakan cinta kepadanya?

"Kau? Bisa mencintai?" Tzuyu menatap ragu, "Aku meragukannya, bukankah yang kau rasakan hanyalah obsesi dan dorongan untuk memiliki?"

"Bukankah cinta juga sama? Aku selalu berpikir bahwa cinta hanyalah bentuk puitis dari obsesi dan keinginan untuk memiliki satu sama lain. Tetapi selain itu, aku tidak bisa melukaimu. Aku senang bersamamu, dan aku menginginkan bayi itu." V mengedikkan bahunya ke arah perut Tzuyu, "Bukankah itu berarti aku mencintaimu?"

Tzuyu tersenyum dalam hati. Jadi seperti itukah definisi V untuk cinta? Lelaki itu benar-benar tidak pernah merasakan cinta sebelumnya. Mungkin Tzuyu harus mengajarinya pelan-pelan, supaya V bisa membuka hatinya dan belajar menemukan kasih sayang dan cinta di hatinya yang hitam kelam.

Tzuyu yakin akan ada saatnya V mengerti tentang cinta, dan berubah menjadi lebih baik. Mungkin lama kelamaan V akan belajar mencintai yang sesungguhnya, Tzuyu yakin akan ada saatnya di mana V tidak akan menyebarkan aura menakutkan lagi.

🥀


"Jadi kau kembali." Taehyung bergumam pelan sambil menatap bayangan V di depannya.

"Ya. Aku kembali."

"Apakah kau akan membunuh orang-orang lagi dan mengotori tanganmu dengan darah?"

"Aku tidak janji." V mengangkat bahunya, "Tetapi aku sudah berjanji kepada Tzuyu untuk lebih menahan diri."

[TAETZU]; ℘ʂყƈɧɛ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang