"Kau milikku Tzuyu, ingat itu."
Bisikan itu begitu lembut sekaligus tegas, seperti dibawa oleh tiupan angin ke telinganya. Tzuyu tergeragap, mengerjapkan matanya dan langsung terduduk tegak. Matanya memandang sekeliling dengan bingung. Dia masih sendirian di ruangan ini. Tapi tadi jelas-jelas ada yang berbisik di telinganya, dan kata-katanya itu masih terngiang jelas.
Apakah dia bermimpi ?
Tzuyu mengernyit. Lalu menyentuh bibirnya. Terasa hangat... Seperti ada yang menyentuhnya sebelumnya. Jantung Tzuyu berdetak cepat. Apakah mimpi bisa terasa sejelas itu? Suara bisikan itu begitu nyata. Sentuhan di bibirnya pun masih terasa hangat.
Tapi... Tidak mungkin kan ada orang masuk kemari dan menciumnya begitu saja? Dengan putus asa Tzuyu menatap buku di pangkuannya. Sebuah novel sastra romantis karya pengarang Rusia.
Ah, aku pasti terbawa alur novel ini, gumam Tzuyu dalam hati, menarik napas lega. Sekali lagi dia memandang sekeliling, ruangan masih sepi. Tadi dia pasti tertidur cukup lama. Tapi Joy dan Taehyung belum juga kembali. Tzuyu mengangkat bahunya. Well mereka kan pasangan kekasih yang akan menikah, pasti akan lupa waktu jika sedang berduaan.
Dengan pelan Tzuyu berdiri, berusaha melemaskan tangan dan kakinya yang kaku. Lalu dia berjalan mengitari ruangan yang luas itu. Ruangan ini didesain untuk bersantai. Meskipun di sudut sana terdapat meja kerja yang sangat besar, tapi di sisi lain benar-benar penuh dengan perabotan dan fasilitas yang menunjang kenyamanan.
Dengan tertarik, Tzuyu mendekat ke arah meja kerja Taehyung. Ada sebuah bingkai foto yang di letakkan terbalik begitu saja. Sengaja? Atau memang terjatuh? Tzuyu mengambil bingkai foto itu dan menegakkannya lagi, matanya mengamati bingkai foto di dalam sana, foto keluarga. Sepertinya itu gambar kedua orangtua Taehyung dan dua orang anak laki-laki berusia sepuluh tahunan yang berambut cokelat itu pasti Taehyung dan... kakak laki-lakinya? Tzuyu mengernyit.
Tapi kenapa kedua orang tua Taehyung sangat asli, berwajah Korea? Dan kakak laki-lakinya juga terlihat seperti orang Korea asli. Sedangkan jelas-jelas ada darah asing yang mengalir di tubuh lelaki itu, bahkan majalah-majalah bisnis itupun menyebutnya seperempat Vietnam, meskipun dari neneknya.
"Itu orang tua angkat dan kakak angkatku, mereka yang mengasuhku ketika kedua orangtuaku tewas karena kecelakaan pesawat." Suara yang muncul tiba-tiba di belakangnya itu membuat Tzuyu terlonjak kaget, membalikkan badan dan langsung menabrak tubuh kokoh yang berdiri di belakangnya.
Taehyung langsung memegang kedua pundak Tzuyu, menjaganya agar tidak terjatuh.
"Maaf aku mengejutkanmu." gumamnya datar.
Tzuyu mengangguk, mundur menjauh, melepaskan diri dari pegangan Taehyung.
"Maaf... Saya... Saya lancang, saya melihat foto ini dan tertarik..."Taehyung mengangkat bahu. "Tidak apa-apa, mereka adalah orang tua dan saudara yang kusayangi. Meskipun aku tetap menggunakan nama asli keluargaku, mereka sudah seperti orang tua kandung bagiku."
Tzuyu tersenyum getir, setidaknya Taehyung lebih bahagia darinya. Lelaki itu kehilangan kedua orang tuanya tetapi tetap merasakan kasih sayang dari orang tua barunya. Sedangkan dia? Ibunya masih hidup, tetapi sang ibu sama sekali tidak mau repot-repot mengurusi kehidupannya.
Omong-omong tentang ibunya... Dimana Joy? Tzuyu mengedarkan pandangan ke balik punggung Taehyung tetapi Taehyung memang datang sendirian.
"Joy menunggu di ruang makan, aku memanggilmu untuk makan siang bersama," gumam Taehyung, menyadari kebingungan Tzuyu, lalu membalikkan tubuh, "Ayo, kita ke ruang makan."
Mau tak mau Tzuyu mengikuti Taehyung melangkah ke ruang makan, lelaki itu lalu melambatkan langkahnya sehingga bisa berjalan berjejeran dengan Tzuyu.
"Senang tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAETZU]; ℘ʂყƈɧɛ🔐
RomanceSynopsis! Ketika dia masuk, didapatinya pemandangan indah terpampang jelas di depannya. Tzuyu, gadis itu tertidur di kursi santai dengan sebuah buku terbuka di pangkuannya, sebelah lengannya lunglai di sandaran kursi dan kepalanya miring setengah t...