Namjoon menarik napas panjang. "Saya ada di sisi Tuan Taehyung waktu itu, beliau sangat menderita..."
Karena itulah Taehyung tampak sangat menyesal. Tzuyu bisa merasakan betapa sayangnya Taehyung kepada keluarga angkatnya. Memiliki monster tersebut di dalam dirinya dan tidak bisa mengendalikannya... rasanya pasti sangat menyiksa.
"Tetapi ternyata Tuan V tidak kalah. Dia hanya memutuskan duduk dan menunggu hingga saatnya tepat. Dialah yang menyebabkan kakek anda meninggal..."
"Tetapi kakekku meninggal karena sakit. Dia meninggal di rumah... tidak mungkin V yang membunuhnya."
"Tuan V yang membunuhnya. Karena kakek anda mengancam agar dia tidak berurusan lagi dengan anda." Namjoon menatap Tzuyu lurus-lurus, "Anda ingat pembantu rumah tangga di rumah anda, yang bersedia digaji murah untuk membersihkan rumah kakek dan nenek anda?"
Tzuyu ingat. Pembantu itu, perempuan setengah baya yang datang di pagi hari dan pulang ketika menjelang malam. Untuk memasak dan membersihkan rumah mereka, serta mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. "Pembantu itu adalah orang suruhan Tuan V. Dia jugalah yang memotret anda setiap saat tanpa ketahuan dan mengirimkannya secara berkala kepada Tuan V."
Tzuyu ingat album foto yang ditunjukkan Taehyung kepadanya, hanya ada tiga dan semuanya berisi kumpulan foto masa kecilnya yang dikirimkan oleh kakek neneknya sendiri kepada Siwon, ayahnya.
"Kakek dan nenek anda berhenti mengirimkan foto setelah Siwon meninggal. Jadi Tuan V mengirimkan pegawainya untuk mengawasi dan mengirimkan foto-foto anda kepadanya. Dia punya delapan album besar berisi foto anda."
Dan yang Taehyung tunjukkan kepadanya hanya tiga album. Tzuyu membatin. Menunggu Namjoon melemparkan bom yang lebih besar itu kepadanya.
"Pembantu anda yang memasukkan racun yang tidak terdeteksi kepada makanan kakek anda... dia memberikannya sedikit demi sedikit kepada kakek anda sehingga kondisi kakek anda menurun dan makin melemah, hingga pada akhirnya meninggal dunia."
Mata Tzuyu terasa panas mendengarkan informasi itu. Oh betapa kejamnya V, lelaki itu melindas nyawa siapapun yang menghalanginya dengan kejam, sangat kejam!
"Tuan V berpikir bahwa dengan meninggalnya kakek anda. Dia bisa membujuk nenek anda untuk menyerahkan anda di bawah perwaliannya. Tetapi nenek anda sama keras kepalanya dengan kakek anda, mungkin dia melihat ada aura jahat di dalam aura Tuan V, sehingga bahkan ia menawari nenek anda uang, tetapi nenek anda menolaknya mentah-mentah. Bahkan nenek anda mulai mencari informasi tentang Tuan V dan hampir menemukan kejanggalan atas kematian suaminya. Sayangnya, Tuan V sudah menginstruksikan untuk membunuh nenek anda juga. Tubuh nenek anda makin melemah, dan ketika dia menyadari bahwa kakek anda dan dia diracun, semua sudah terlambat, dia bahkan terlalu lemah untuk memperingatkan anda..."
Tzuyu ingat neneknya terus menangis, tetapi kondisi neneknya sangat lemah sehingga jangankan berkata-kata, menelan ludah pun sangat sulit dilakukan neneknya. Waktu itu Tzuyu berpikir bahwa neneknya menangisi kakeknya, bahwa kondisinya melemah karena patah hati.
Tzuyu tidak berpikir bahwa gejala penyakit kakek dan neneknya sama persis, kondisi tubuh yang menua diikuti kerusakan organ-organ vitalnya, ginjal, paru paru, jantung, dan kemudian syarafnya. Apakah waktu itu neneknya menangisinya? Karena neneknya tidak bisa memperingatkannya? Air mata Tzuyu menetes di pipinya mengingat penderitaan neneknya di saat-saat terakhirnya.
V sungguh kejam. Lelaki itu tak punya hati. Dia seperti iblis yang jahat dan tiba-tiba kebencian memuncak di hati Tzuyu. Lelaki itu telah merenggut seluruh keluarganya, seluruh keluarganya!
"Apakah V juga yang membunuh ibuku?"
Namjoon menganggukkan kepalanya, "Nona Joy berada di tempat yang salah dan waktu yang salah. Tuan V mengejarnya hanya untuk memasukkanmu ke rumah ini. Kemudian Nona Joy menemukan album foto anda tanpa sengaja, membuat Tuan V marah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAETZU]; ℘ʂყƈɧɛ🔐
RomanceSynopsis! Ketika dia masuk, didapatinya pemandangan indah terpampang jelas di depannya. Tzuyu, gadis itu tertidur di kursi santai dengan sebuah buku terbuka di pangkuannya, sebelah lengannya lunglai di sandaran kursi dan kepalanya miring setengah t...