5•

2.2K 245 73
                                    

Taehyung sudah berdiri satu langkah tepat di depan Joy, tangannya terulur meraih pipi Joy dan mengusapnya lembut. "Ah… Joy sayang, tentu saja aku sedang membicarakan cara kematianmu."

Wajah Joy pucat pasi, shock...

"Apa?"

"Hmmm," Taehyung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan dahi berkerut seperti sedang memarahi anak kecil, "Kau sudah mendengarnya dengan jelas tadi, aku tidak mau mengulang lagi, sayang."

"Taehyung!" Joy mulai merengek, kalau saat ini Taehyung sedang bercanda, maka candanya sudah keterlaluan, jantung Joy seperti mau meledak karena ketakutan.

"Taehyung!" lelaki itu menirukan rengekan Joy dengan nada mengejek, "Panggil saja nama itu terus, tidak akan berhasil, kau sedang tidak beruntung sayang, karena sekarang kau harus berhadapan denganku." gumam Taehyung misterius.

Entah karena tatapan Taehyung yang keji, entah karena nada suara Taehyung, detik itulah Joy sadar kalau Taehyung tidak main-main, lelaki ini benar-benar akan membunuhnya! Joy berusaha melangkah dan berlari, tapi dengan mudah Taehyung menahannya, tiba-tiba Joy menyadari ada sesuatu yang berkilat di tangan kiri Taehyung, itu… Sebuah pisau!

"Well yah… Ini memang pisau, kalau kau bertanya-tanya," Taehyung mengangkat pisau yang kelihatan sangat tajam itu kedepan wajah Joy, membuat Joy memejamkan matanya dengan ngeri, "Kalau kau mencoba mengusik kemarahanku, aku terpaksa menggunakan pisau ini. Bukan masalah karena pada akhirnya kau akan mati juga. Tapi kau tahu tidak," senyum Taehyung tampak lambat-lambat dan puas, "Tertusuk dengan pisau rasanya sangat menyakitkan..." mata Taehyung berkilat-kilat senang.

"Pada awalnya, ketika perutmu tertusuk oleh pisau ini, tidak akan terasa sakit. Tapi ketika aku mencabutnya, mungkin sambil membawa sebagian organ dalammu keluar... Sakitnya tidak tertahankan. Tapi tentu saja aku tidak akan berhenti di situ, aku akan menghujamkan lagi, mencabutnya lagi. Terus menghujamkan dan mencabut pisau itu berkali kali... dan ketika aku selesai, percayalah… kau akan lebih memilih jatuh dari tangga."

Seluruh tubuh Joy gemetar oleh rasa ngeri mendengar penjelasan gila Taehyung itu. "Kau tidak akan berani melakukannya! Polisi… polisi akan…"

"Oh, apa aku lupa bilang soal mengubur mayat di kebun belakangku yang begitu luas?"

Wajah Joy pucat pasi. "Kalau aku menghilang begitu saja, polisi akan mencari ku!" Joy mencoba mengancam.

"Aku punya banyak koneksi untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, sedikit uang di sana sini dan kau akan berakhir dengan cerita... artis Joy Park kabur keluar negeri setelah meninggalkan calon suaminya yang kaya raya sebelum pernikahan mereka, dan membawa kabur koleksi perhiasan yang tak ternilai harganya dari rumah calon suaminya itu.”

Taehyung mengernyit, "Meskipun kalau memang harus terjadi seperti itu, nantinya akan sedikit merepotkanku. Oleh karena itu demi kebaikan kita, sebaiknya kita lebih memilih tangga." Senyum mempesona Taehyung muncul lagi, "Bukankah kau harus berterima kasih karena aku begitu baik hati?"

Wajah Joy pucat pasi. Berterimakasih? Apa maksud Taehyung? Pria ini tersenyum begitu manis tapi tatapannya begitu keji seperti orang gila, dan Joy yakin Taehyung tidak segan—segan melakukan apapun tadi itu yang dideskripsikannya dengan begitu mengerikan.

"Taehyung," air mata mulai muncul di sudut mata Joy mengalir melewati pipinya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kau menakutiku… Ada apa ini sebenarnya?"

Dengan santai, Taehyung mengambil dasinya, lalu mengikatnya di bibir Joy yang lunglai pasrah dibungkam mulutnya. Bagaimana mungkin dia berani memberontak kalau pisau tajam yang berkilauan itu teracung-acung di mukanya?

[TAETZU]; ℘ʂყƈɧɛ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang