Keesokan harinya.
Sahabat ku masih berada di sini, di apartemen ku cukup untuk menampung orang 7, para laki-laki mereka menginap di hotel di sebrang apartemen ku.Aku yang sudah membuka mata terlebih dulu duduk di tepi ranjang sambil Mengumpulkan nyawa yang masih berserakan.
Pipppp...Pipppp....pippp
Suara jam tangan raya yang menunjukan pukul 7 pagi.Menyambar handuk mesuk ke kamar mandi melaksanakan ritual setiap paginya.
Setelah selesai aku menuju lemari untuk mencari pakaian yang akan di pakai.Setelah selesai aku menuju dapur, dan Mendapatkan reyna sedang memasak. Untuk sarapan pagi ini.
"hey selamat pagi" sapa kintan
"sudah bangun" tanya reyna
"belum masih tidur" jawab ku asal sambil melangkah ke arah kulkas untuk mencari minuman.
"mana yang lain" tanya kintan setelah meneguk minuman yang ia temukan.
"masih molor" ucap reyna.
"gue sarapan dulu terus gue mau pergi ke butik kalo kalian mau keluar pergi aja" ucap kintan setelah itu mengambil nasi goreng yang ada di meja.
"tan jangan yang itu " ucap reyna mencegah namun terlambat karna kintan telah menyuapakan nasi tersebut kedalam mulutnya.
"huaaaa gila pedes lo mau buat gue diare" timpal kintan yang masih kepedasan sambil mengambil minum.
"udah gue cegah tapi lo nya yang langsung makan aja" ucap reyna acuh.
"dah gue pergi dulu" ucap kintan pergi meninggalkan reyna yang masih di dapur.
Setelah itu kintan menuju halte untuk menunggu bis datang.
Kintan memainkan ponselnya membuka akun instagram.
Kintan melihat postingan kris dengan senyum terindahnya.'haruskah seperti ini akhirnya, dulu senyum itu miliku, dalam sedetik semua yang menjadi milikku telah dimiliki orang lain'
'hidup itu adil, telah ada takaran seberapa banyak bahagia, seberapa banyak harus menderita'
'tuhan dulu dia yang selalu membuat ku bahagia, membuatku semangat saat aku terluka, tapi kini seakan semua telah tiada'
'akankah dia bisa kembali seperti semula, atau semua akan sirna'
'dulu berjanji untuk bahagia ata duka selalu bersama tapi hanya angan belaka'
'dia dulu menjadi tempatku bergantung, kini telah menjadi tempat singahan yang lain'
Tak terasa ternyata bis yang ditunggu kintan telah tiba dan segera berangkat. Kintan masuk kedalam bis dan duduk di tepi jendela, Kintan melempar pandangan nya ke arah luar melihat apa yang ada di langit berharap ada keajaiban yang turun kebumi untuknya.
Hah ada-ada saja sebuah hayalan yang tak akan pernah terwujud, atau mungkin tak kan terkabul, terlalu banyak berhayal justru membuat hati tambah sakit.
Tak terasa bis yang kintan tumpangi telah berhenti di halte, kintan turun dari bis sambil memasang kaca matanya dan menuju butik.
Cklekkkkkkk
Pintu terbuka kintan masuk menyapa para pegawai dengan semangat, cuaca yang cerah harus di semangti dengan semangat yang membara.Kintan menuju ke ruangan buk mia, karna beliau memanggil.
Kintan mengetuk pintu dan di sambut dengan suara halus dari dalam ruangan."ada apa memanggil saya bu" tanya kintan
"tidak ada hanya formalitas saja karna kemarin nisya melapor jika kamu tidak bekerja" ucap buk mia.
"sudah lah kintan jangan menyamar lagi, kamu bisa tertekan karna ulahnya" ucap buk mia menasehati.
"biarkan saja dulu buk saya sedang malas mengurusnya" ucap kintan lalu permisi keluar dari ruangan.
Langsung mendapatkan nisya dengan senyum kemenangannya. Hanya di balas dengan senyum devil kintan. Kintan pergi menuju kasir dan duduk di sebelah kk tia.
"sudah sabar nisya memang seperti itu" ucap kk tia.
"gimana masih mau lo ngelawan gue ini belum seberapa inget itu" ucap nisya.
"bacod aja lo gue nggk takut sama tante girang kek lo tau lo" ucap kintan tak mau kalah.
"apa kata lo berani banget lo ya ngelawan gue mau lebih parah dari ini lo" ucap nisya
"jijik gue punya pegawai kaya lo" ucap kintan keceplosan
"hahahaha ngayal lo lo tu cuma anak orang miskin aja belagu" ucap nisya.
Bacot!!
Tanpa ba bi bu lagi kintan menampar nisya yang telah berani mencela kondisi keluarganya."loo" ucap nisya ingin menampar balik
Kintan yang tau itu langsung menutup matanya, dan lama tak ada rasa seperti di tampar ternyata di tahan dengan sebuah tangan kekar dari belakang kintan.
"iky" ucap nisya.
Kintan yang mengetahui nama tersebut langsung memutar badannya. Dan melihat pria tegap yang berada di belakang nya.
Tangan nisya di hempas dengan kasar oleh iky.
"kamu nggk papa " tanya iky kepada kintan.
"aku nggk papa dan makasih " ucap kintan.
"lo tu kasar banget " ucap iky terhadap nisya
"iky kamu salah paham, dia tadi nampar aku makanya aku balas" ucap nisya
"alah gue lebih percaya dengan apa yang gue liat, dibandingkan omongan lo " ucap iky
Setelah itu iky menarik tangan kintan untuk menuju ruangan bu ami.
Tok....tok..... Tok
Suara ketukan pintu dan di persilakan untuk masuk dari dalam."ada apa ada yang bisa saya bantu" ucap buk ami
"saya ingin keadilan " ucap iky tegas
"atas dasar apa" ucap buk ami
"atas dasar kintan, kintan selalu di perolog dengan nisya saya tak mau itu berlangsung lebih lama " ucap iky
"memangnya kamu siapa? " tanya buk ami
"saya... Saya.." ucap iky menimang
"ah tak penting saya siapa yang jelas saya tak ingin kintan menderita " ucap iky setelah itu menatap kintan
"baiklah" ucap bu ami
Setelah itu Iky menarik tangan kintan lagi dan membawa kintan ke tempat makan yang terdapat di sebelah butik.
"kenapa lo bawa gue pergi dan membela gue tadi" tanya kintan kepada iky.
"gue gak butuh belas kasih lo" lanjut kintan
"gue cuma nggk mau lo kebih lama ngerasani penderitaan" ucap iky
"gue tadi udah belain lo dan bantu lo, itu semua nggk geratis jadi lo harus bayar" ucap iky
"kalo gitu ngapain lo bantu gue bikin susah aja" ucap kintan
Iky hanya melebarkan senyuman nya yang paling indah,kintan menatapnya jengah dan menatap arah luar jendela.
"besok lo gue jemput jadi lo harus siap-siap okey"ucap iky
"mau kemana?" tanya kintan
"ngedate" ucap iky
"APA" ucap kintan dengan nada meninggi
Happy reading ^_^
Jangan lupa vote like dan komen ya karna itu bisa menjadi motivasi dan semangat tersendiri buat kuuuu....
Jangan suka jadi pembaca gelap ya guys^_^
Love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL'S And COOL BOY'S
HumorAllo salam hangat ^_^ -singkat cerita- Kelompok? Kurasa tidak Geng? Bukan juga Sahabat? Belum tau juga lah ya. karna pada dasarnya semua orang bisa berubah kapan pun dia mau. Kalo bahasa jawa nya -Konco arek kali ya, hahahahah.... O...