part 44

1.1K 31 0
                                    

Saat ini khairani dan bagus beserta bodyguardnya sudah berada di bandara,dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju mobil yang akan mengantar mereka menuju kol hospital.

Di dalam perjalanan menuju rumah sakit khairani tetap menangis dan bagus senantiasa untuk memeluk khairani seraya menenangkan istrinya.

Sesampai di halaman rumah sakit bagus dan khairani langsung keluar dari mobil ban berjalan begitu cepat mengikuti langkah kaki max.

"sebelah sini tuan" ucap max dan di ikuti khairani dan bagus.

Mereka telah berada di depan ruangan kintan, mereka menunggu di luar karna saat ini kintan sedang di periksa oleh dokter karna habis operasi.

Khairani memeluk bagus sang suami, bagus langsung memeluk istrinya dengan erat seraya memberi ketenangan buat sang istri.

Cklekkkk
Suara puntu ruangan kintan terbuka dan menampilkan seseorang yang mengunakan pakaian serba putih, ya dia dokter yang  menangani kintan saat ini.

"apa saya bisa bertemu dengan keluarga dari pasien" ucap dokter tersebut

"saya dok..... saya..... Saya mama kintan kenapa dok........ kenapa dengan anak saya dok" ucap khairani sedikit berteriak.

"bisa kita ke ruangan saya sekarang buk, pak" ucap dokter

"baik dok, max tunggu ruangan ini pantau keadaan kintan" ucap bagus

"baik tuan" ucap max

Bagus bersama khairani mengikuti dokter menuju ruangannya.
Sesampai di ruanganya khairani dan bagus di persilakan duduk oleh dokter tersebut.

"begini pak buk, sama-sama kita ketahui bahwa saudari kintan telah tertabrak dengan 3 mobil skaligus,  dan itu mengakibatkan patah tulang di kaki, lengan,dan luka yang sangat serius di bagian tubuh kintan, yang menyebabkan koma yang sampai saat ini tim medis tak tau sampai kapan pasien bisa sadarkan diri" ucap dokter

Khairani memeluk bagus dengan erat seakan tak ingin mendengar kelanjutan yang di ucapkan oleh dokter bram

"harapan hidupnya sangatlah tipis, saat ini kami telah berusaha sebisa mungkin dan kami tim medis telah melakukan yang terbaik bagi pasien." ucao dokter bram

"tolong dok tolong lakukan yang terbaik buat anak saya dok saya mohon dokter, berapa pun akan saya tebus dok tapi tolong lakukan yang terbaik buat anak saya" ucap khairani

"saat ini pasien hidup karna ada alat penunjang hidup yang telah kami pasang di tubuh pasien,kami harap dengan alat tersebut pasien bisa melewari masa komanya" ucap dokter bram menjelaskan.

"baik dok kalo begitu saya ingin bertemu anak saya apa boleh dok" ucap bagus

"boleh saja pas setelah pasien di pindahkan ke ruangannya dan biarkan pasien istirahat,dan satu lagi ajak pasien berinteraksi seperti menyebutkan nama pasien" ucap dokter

"baik dok, kami permisi" ucap bagus

Mereka keluar dari ruangan dokter bram menuju ruangan kintan saat ini, khairani tetap saja menangis karna kondisi putri nya yang sangat dirinya cintai.

Sesampai di depan ruangan kintan khairani melihat kintan hanya dari jendela besar yang ada di sudut ruangan,  khairani tak sanggup untuk masuk keruangan kintan karna kondisi kintan yang sangat lemah.

"ma ayo masuk kita lihat kintan" ucap bagus

"tidak papa saja" ucap khairani menuju kursi yang berada di depan ruangan.

"ya sudah papa masuk, max carikan makanan untuk khairani" ucap bagus dan meninggalkan khairani di luar bersama bodyguardnya

Bagus prov.
Ruangan yang bermuansa putih ini terdapat beberapa tabung oksigen,  tiang infus yang terdapat di sebelah brankar, serta  ventilator yang terdapat di hidung kintan untuk membantunya bernafas.

Memgenaskan, bahkan kintan harus mengunakan cervical collar di lehernya, di seblah brankar kintan terdapat monitor untuk memantau detak jantung kintan saat ini.

Bagus melangkahkan kakinya mendekati brankar, di sebalah brankar terdapat 2 kursi yang telah di sediakan.

Bagus duduk di kursi, memegangi tangan kintan yang terbebas dari selang infus, tangan kiri bagus memegang puncak kepala kintan yang terdapat lilitan perban.

"hey sayang sweety, papa rindu sama kamu, apa kamu tidak tindu dengan papa hmmm" ucap bagus.

"sweety apa kamu lihat mama, maaf ya mama cuma di luar tidak ikut papa masuk,karna mama nggk mau ganggu kamu istirahat sayang" ucap bagus lagi

"sayang istirahatnya jangan lama ya, kasian mama nunggu buat kita ngumpul lagi" ucap bagus menundukan kepala.

"kintan mau istirahat ya, ya udah papa mau ketempat mama dulu ya sayang,kasian mama sendirian di luar, kintan jangan lama-lama ya tidurnya mama sama papa kangen nak" ucap bagus

dirinya tau walaupun dirinya berbicara tapi tak akan di jawab dengan kintan. Bagus tersenyum lalu  beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju pintu.

Sampai di depan pintu bagus memutar badannya mengarah kebelakang melihat anaknya yang tenagh terbaring lemah.

"mama papa akan melakukan yang terbaik demi kamu nak, berjuang lah" ucap bagus

Pintu terbuka dan tertutup lagi bersamaan hilangnya bagus saat pintu tertutup.

Bagus berjalan mengarah khairani dan duduk di sebelahnya.

"gimana pa.... Gimana keadaan kintan" ucap khairani

"kintan baik-baik aja ma kita berdoa saja ya ma" ucap bagus dan

"permisi tuan ini makanannya" ucap max

"terimakasih max, kami sudah makan" ucap bagus

"sudah tuan" ucap max

"jangan berbohong max,  pergi lah makan biar yang bisa gantian untuk menjaga" ucap bagus

"baik tuan, saya permisi" ucap max.

Bagus memegang boxs yang berisi makanan yang telah dirinya pesan dari max untuk khairani istrinya.

"ma makan dulu ya" ucap bagus

"nggk pa mama masih kenyang papa saja yang makan" ucap khairani

"sedikit aja" ucap bagus menghadapkan nasi yang berada di sendok di hadapan bibir khairani

"nggk pa makan saja mama masih kenyang" ucap khairani

Bagus menghela nafas dan menaruh sendok yang berisi makanan tadi di atas box.

"khairani hey... Heyyy" ucap bagus seraya menghapus air mata wanita yanh dirinya cintai

"hey dengenrin aku okey"ucap bagus menyatukan kening dan hidung mereka

"kintan butuh kita, dia butuh kamu mamanya, kalo kamu sakit siapa yang akan di sampingnya,makan ya sedikit saja biar kamu ada tenaga okey" ucap bagus

Khairani menganggung dan melepaskan kening dan hidungnya dari bagus, bagus dengan sigap menyuapi khairani makan.

Suara gemuruh yang di timbulkan alas kaki yang menandakan sedang ada keadaan gawat darurat. Bagus dan khairani melihat dari sumber suara tersebut.

Dokter beserta beberapa suster di belakang dokter swdang berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan kintan. Bagus dan khairani langsung berdiri dan menemui dokter, bagus menahan tangan dokter tersebut, namun doket tersebut menepis tangan bagus dan berlalu masuk keruangan.

"ada apa sus kenpa ini" ucap khairani

"maaf buk tolong tunggu di luar agar dokter bisa mengerjakan tugasnya terlebih dahulu permisi" ucap suster dan menutup pintu ruangan.

Khairani berjalan menuju jendela besar agar dirinya bisa melihat kintan dan tim medis. Dokter mengunakan alat defibrillator(alat pacu jantung) yanh akan di gunakan untuk kintan,  khairani menangis dan memeluk bagus di sebalh kananya.

"ma ma gimna keadaan kintan ma" ucap reyna tiba-tiba

Khairani melihat reyna langsung memeluk reyna dan di ikuti dengan yang lainya.



Happy reading ^_^
Jangan lupa vote like dan komen ya karna itu bisa menjadi motivasi dan semangat tersendiri buat kuuuu....
Jangan suka jadi pembaca gelap ya guys^_^
Love you all

BAD GIRL'S And COOL BOY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang