HAECHAN sedang terheran-heran. Mengapa perempuan yang bernama Minju ini sangat suka menganggunya. Situasi sekarang ini justru kebalikannya. Haechan yang diganggu terus-menerus. Sampai Haechan merasa risih dan ingin sekali mengusir Minju pergi. Namun mengingat kalau gadis itu baru sembuh dan mereka baru baikan, Haechan kemudian lebih memilih diam.
Entah diam kenapa, yang jelas pikirannya sedang kacau.
Sekarang ini pun jam pelajaran kosong. Kelasnya diberi tugas oleh guru dan kebetulan juga sudah dekat dengan jam istirahat ke dua. Bukannya Haechan bisa enjoy dan bebas, dia justru semakin tidak nyaman karena Minju terus-menerus bertanya.
"Chan, lo suka ke toko alat musik gitu kan? Mau nemenin gue beli gitar gak? Gue mau les gitar nih. Kan ada toko alat musik baru tuh, ke sana bareng gue yuk?"
Pertanyaan Minju yang keberapa ini? Huf, Haechan sampai hanya menahan napas. Minju seperti tidak tahu situasi hati Haechan yang sedang tidak menentu seperti sekarang.
"Dulu gue suka, tapi akhir-akhir ini lagi males banget liat alat musik." jawab Haechan seadanya.
Padahal Haechan bohong. Dia baru ke sana bulan kemarin dengan Chaeyeon. Minju tentu saja tidak tahu.
"Emangnya kenapa? Pasti keinget Eonni ya?" tanya Minju.
Padahal tidak ada yang salah dengan omongan Minju, tapi entah mengapa Haechan sangat kesal. Entah mengapa, setiap Minju menyinggung tentang Eunbi, Haechan selalu marah. Di dalam hati Haechan, dia seperti tidak terima kalau nama Noona tersayangnya disebut oleh Minju.
"Gak ada hubungannya sama Noona. Gak usah sok tahu," nada bicara Haechan sangat jutek. Minju pun sadar kalau topik itu masih sensitif untuk Haechan dan dia tidak boleh melewati batas untuk menanyakan hal itu.
"Sori gue gak tahu," kata Minju menunjukkan bahwa ia menyesal.
Sempat terbesit perasaan iba dalam hati Haechan, tapi dia merasa kalau hal itu sudah sepatutnya ia utarakan pada Minju. Dia tidak suka kalau ada seseorang dengan lancang membicarakan Eunbi.
Haechan bermain ponselnya. Minju sendiri sekarang bingung obrolan apa yang harus dia kembangkan untuk semakin dekat dengan Haechan. Terlebih lagi sekarang Minju melihat bahwa raut wajah Haechan sedang tidak senang.
Baru saja Minju ingin menanyakan masalah yang Haechan sedang alami, kemudian datang lah seseorang yang dari suaranya pun Minju sudah benci.
"Eh sori ganggu lo, Ju. Gue mau ngomong sama Haechan bentar,"
Lee Chaeyeon datang kemudian tersenyum pada Minju. Mau tidak mau, Minju juga membalas senyuman Chaeyeon.
"Chan, temenin gue ke pet shop yuk pulang sekolah. Gue mau beli pasir sama makanan buat Uba. Gila kemarin pasir poop-nya Uba dibuang semua sama Chaeryeong gara-gara dia ngambek sama gue. Ngeselin banget," kata Chaeyeon mengadu.
Seketika Haechan langsung tertawa pelan.
"Adek lo ngambek kenapa lagi dah?"
"Gue cuekin dia pas dia cerita soal gebetannya. Padahal gue lagi badmood yang masalah kemarin kan. Ya udah pokoknya nanti temenin gue!"
Haechan tersenyum, "Siap, Ndoro. Sama sekalian mampir ke tempat Seungmin ya? Dia mau nunjukin koleksi gitar baru punya bokapnya. Gue tertarik beli cuma masih kudu nego lagi sama emak gue," kata Haechan.
"Oke lah, gampang itu. Btw, lo dicariin Seungmin juga tuh. Katanya hape lo gak aktif tadi dia nelepon," kata Chaeyeon.
"Nah mungkin mau ngomongin gitar tuh. Oke bentar," kata Haechan ke Chaeyeon.
Kemudian matanya dialihkan ke Minju. Gadis itu sedari tadi menyimak obrolan dua orang didepannya dan lagi-lagi dirinya seperti tidak dianggap.
"Ju, cabut dulu ya?" kata Haechan. Minju hanya tersenyum dan mempersilahkan Haechan pergi.
Chaeyeon pun tersenyum kepada Minju, "Duluan, Ju" kemudian dibalas anggukan oleh Minju.
Samar-samar Minju mendengarkan mereka berdua bercerita seru tentang kucing yang bernama Uba.
Minju termenung. Dia memikirkan Haechan. Ternyata masih banyak hal yang tentang Haechan yang Minju tidak tahu. Hal itu membuat Minju semakin tidak percaya diri.
Minju juga memikirkan obrolan Haechan dan Chaeyeon tadi yang tentang gitar. Mereka akan melihat gitar bersama padahal Haechan bilang sedang muak untuk melihat alat musik. Bukan kah berarti itu hanya akal-akalan Haechan untuk menolak pergi bareng Minju? Hembusan napas panjang menemani keheningan Minju.
Dia sangat iri ke Chaeyeon dan tanpa dia sadari rasa bencinya semakin dalam. Minju ingin menggantikan posisi Chaeyeon untuk dekat dengan Haechan. Dia ingin di posisi itu.
Omongan Seoyeon pun kembali terngiang. Benar juga, saingannya itu Chaeyeon, bukan Seoyeon. Minju jadi menyesal karena sempat berprasangka buruk kepada Seoyeon.
Karena sudah tidak tahu apa yang dia mau lakukan, Minju pun mengetikkan sesuatu kepada sepupunya.
Sepertinya hanya sepupunya ini yang selalu mendukungnya di manapun dan kapanpun.
ㅡㅡㅡ
anyway, chapter ini juga selingan gt gimana perjuangan minju biar dapetin haechan hehehe yakali nyeritain drama selingkuhannya han-seoyeon terus😆
seharusnya semalem aku update tapi aku semalem sakit gitu jadi kuganti sekarang updatenya hehe. terus juga bsk kemungkinan exaggerated gak update karena aku besok ada utbk gelombang 2 so mau istirahat dulu. akan diupdate hari minggu malam kalo nggak senin pagi. tengkyuuu😁
KAMU SEDANG MEMBACA
EXAGGERATED✔️
FanfictionHaechan nyaris sempurna. Namun yang semua orang tahu, Haechan mempunyai kelemahan terhadap satu hal, yaitu Shin Eunbi. ©2019 by SOPH - Started: 20 Maret 2019 - Finished: 24 Mei 2019