13 | Beautiful Request

1.5K 209 9
                                    

komennya, boleh?😊


























"Hyuck, mau kamu berbuat salah sebesar apapun, kamu harus minta maaf. Urusan maaf kamu diterima atau nggak, itu belakangan. Satu lagi, kamu juga harus menunjukkan kesungguhan kamu meminta maaf. Semudah itu pesan Noona. Apa kamu mau ngelakuin hal ini untuk selanjutnya?"

Eunbi yang duduk sembari menemani Haechan minum susu coklat dingin itu tanpa permisi berkata demikian. Haechan yang kala itu sudah bertumbuh dengan lebih baik pun dibuat bingung.

"Maksudnya?"

"Intinya, Hyuck mau ngelakuin hal itu atau ngga?" tanya Eunbi.

"Tergantung. Kalo Noona masih di sini, Hyuck gak akan lakuin, karena pasti Noona yang akan minta maaf buat Hyuck. Tapi kalo Noona nggak di sini, Hyuck mau minta maaf biar gak malu-maluin Noona. Gimana?" kata Haechan sambil menengguk tetes terakhir susu itu.

"Kalo gitu, Noona gak akan di sini lagi biar Hyuck berani minta maaf."

"Ih gak boleh gitu dong! Noona harus di sini sampai Hyuck jadi anak yang udah gede biar Hyuck bisa beliin Noona Shin mobil kayak Lightning McQueen!"

"Tapi, aturan main dari Noona begitu, Hyuck. Kalo Donghyuck tetap pada pendirian yang begitu lebih baik Noona pergi." Nada bicara Eunbi kini lebih serius.

"Oke, fine! Donghyuck akan minta maaf dengan ada ataupun gak ada Noona Shin. Tapi Noona harus janji kalo Noona gak akan pergi. Gimana?"

Eunbi tersenyum. "Iya, Donghyuck, Noona juga janji."

SUASANA awkward terjadi. Sepuluh menit setelah Hyunjin dan Shuhua pulang, Haechan berada dalam satu ruangan yang sama dengan Seoyeon. Semula ada Chaeyeon juga, tapi perempuan itu harus pergi membeli keperluan untuk praktikum persiapan ujian praktik.

Seoyeon masih diam dan ia juga tidak berminat mengajak Haechan bicara. Sedangkan Haechan sendiri juga bingung harus berkata dan memulai dari mana. Ditambah sebelum Chaeyeon pergi, dia menuliskan pesan untuk segera meluruskan masalah dengan Seoyeon. Walaupun masalah Haechan sebenarnya dengan Minju, tapi entah mengapa dia harus menjelaskan kepada Seoyeon agar ia tidak salah paham.

"Chan, gue mau ngomong serius," kata Seoyeon.

Haechan terkejut. Harusnya ia dulu yang mengatakan itu pada Seoyeon.

"Gue juga."

"Ini masalah Minju kemarin,"

"I know,"

Suasana hening. Pikiran mereka berdua berkecambuk.

"Gue... sebenernya mau minta maaf ke Minju, Yeon. Tapi gue gak tahu harus gimana,"

Wow. Pernyataan Haechan itu membuat Seoyeon terkejut bukan main. Jadi sekarang tugas Seoyeon hanya harus menasihati Haechan untuk tidak kasar kepada perempuan.

"Gue kira lo bakal jadi cowok cupu yang bahkan buat minta maaf aja gak berani."

"Kalo itu si diri gue beberapa tahun lalu. Sampai ada satu orang yang bilang kalau gue harus terbiasa minta maaf. Saking seringnya gue bandel dan gak pernah mau minta maaf," kata Haechan tiba-tiba.

Seoyeon yang kurang mengerti konteks obrolan ini memutuskan untuk diam dan mendengarkan. Ada sesuatu tentang Haechan yang ia tidak tahu.

"Gue juga nyesel berlaku kasar. Orang itu bilang kalo berlaku ke perempuan juga harus lembut. Gak kayak gue kemarin,"

Oke. Seoyeon harus mengerti siapa orang itu agar dia paham apa yang Haechan ucapkan.

"Jadi, plis banget, Yeon. Bantuin gue baikan sama Minju, ya?" pinta Haechan.

Kali ini juga tidak terduga. Seoyeon tidak tahu kalau Haechan sebegitu memikirkan perasaan Minju. Walaupun Seoyeon tahu masalah sebelumnya antara mereka berdua, tapi ia tidak menyangka kalau seorang Lee Haechan akan seperti sekarang. Dia berani untuk memperbaiki semuanya saat dirinya sendiri juga pernah bilang kalau dia sudah tidak peduli lagi kepada Minju (atau segala sesuatu yang menyangkut tentang gadis itu).

Tampaknya Seoyeon juga tidak perlu menasihati Haechan perihal perilakunya kepada perempuan. Gadis itu tahu bahwa sebenarnya Haechan tetaplah Haechan. Dia tetap menjadi Haechan yang semua orang kenal dengan keramahan dan beribu sifat baiknya (kecuali pada bagian menjahili teman-teman lain). Seoyeon tersenyum senang. Ia ingin berterima kasih kepada orang yang telah merubah Haechan menjadi seperti ini.

Karena menurut pandangan Seoyeon, dulunya Haechan bukanlah pribadi yang seperti sekarang.

Seoyeon menatap Haechan sambil tersenyum tulus. Ia sangat menghargai laki-laki satu ini. Seoyeon juga berpikir keras, pantas saja Haechan disukai banyak perempuan. Laki-laki ini tidak benar-benar jahat.

"Oke gue bantuin."

ㅡㅡㅡ

eh, wattpad lagi error ya? atau jaringanku? soalnya ini buat nulis part gak ke simpen gitu. jadi, bisa aja besok updatenya ngaret yaa.

kayaknya cerita ini gak akan sepanjang tied up dan gak sependek city of stars. akan diselesaikan secepatnya soalnya jaemin udah gak sabar mau eksis juga!!😅

EXAGGERATED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang