24 | Come To Meet Her

1.3K 177 10
                                    

HARI INI, langit sangat cerah. Entah apa yang direncanakan semesta karena sepertinya, tidak akan ada lagi penghalang untuk menemui orang itu. Haechan sangat senang, kalau hari-harinya yang lalu tidak memungkinkan untuk menengok orang itu, kali ini dia bersyukur. Sepertinya Tuhan tahu kalau tujuan Haechan untuk datang kali ini bukan untuk mengeluh, tetapi untuk hal yang lain.

Setelah dua puluh menit menunggu, Haechan melihat ada sebuah mobil yang sangat dia kenal akhirnya tiba juga. Sembari menunggu parkir, Haechan menciumi bunga yang sedang dia bawa sekarang.

"Chan!" panggil gadis itu: Chaeyeon.

Haechan langsung mengalihkan pandangannya dan mendapati Chaeyeon memakai baju hitam khas dan juga membawa sebuket bunga.

"Kenapa gak berangkat bareng aja si tadi? Gue hampir nyasar tau. Untung sopir gue tadi sempet tanya lagi pemakamannya di sebelah mana," protes Chaeyeon. Namun Haechan menanggapinya dengan senyuman.

"Udah lah gak usah kebanyakan protes. Noona gue udah nunggu kita daritadi, yuk!"

Mereka berdua masuk ke area pemakaman itu. Sebetulnya, Chaeyeon deg-degan. Dia tidak menyangka akan diajak berkunjung oleh Haechan. Karena Chaeyeon pun tahu kalau seorang Haechan ini sebenarnya sangat tertutup mengenai masalah ini. Bukankah Chaeyeon boleh merasa dia dispesialkan oleh Haechan?

Setelah berbelok sedikit, mereka telah sampai di salah satu makam dengan tulisan "Shin Eunbi"

Haechan menarik napas dan membuangnya perlahan. Sudah sejak lama dia tidak kemari.

Haechan menunduk dan meletakkan buket bunganya. Kemudian dia berdiri lagi.

"Noona, Donghyuck datang lagi. Kali ini sama sahabat yang Noona maksud. Apa Noona masih inget?" Haechan mulai bermonolog.

Chaeyeon tidak memunyai niat untuk menginterupsi Haechan. Dia paham, dia akan memiliki waktu untuk memperkenalkan dirinya, tetapi bukan sekarang.

"Dulu Noona selalu bilang kalau Hyuck bisa punya satu orang teman yang bisa mengerti keadaan Hyuck. Dia di sini sekarang, mau kenalan sama Noona. Namanya Lee Chaeyeon. Bagus kan namanya? Marga Hyuck dan Chaeyeon juga sama. Ini kebetulan atau Noona yang sengaja kirim Chaeyeon untuk gantiin posisi Noona?" kata Haechan lagi. Kali ini bibirnya sedikit tertarik dan menampilkan seulas senyum manisnya.

Haechan memberi isyarat kepada Chaeyeon untuk memulai memperkenalkan diri. Chaeyeon paham dan dia meletakkan buket bunganya tepat di samping milik Haechan. Dia kemudian kembali berdiri dan memperkenalkan diri.

"Eonni... saya temen Haechan. Dia selama ini baik kok. Dia selalu dengerin saya. Kalau kata Haechan, saya mirip Eonni. Apa benar? Kalau benar, saya tersanjung. Saya juga mau berterima kasih sama Eonni karena Eonni berhasil membentuk Haechan menjadi Haechan yang sekarang. Dia kelampau hebat. Saya... akan jaga Haechan semampu saya," kata Chaeyeon.

Dia tersenyum seolah-olah Eunbi sedang mendengarkan ucapannya. Haechan pun sama. Sejujurnya, dia juga ingin mengucapkan banyak terima kasih pada Chaeyeon. Gadis ini membuatnya seperti berada pada pengawasan Eunbi lagi. Haechan beruntung menemukan Chaeyeon.

Mereka cukup lama terdiam. Namun dalam hati masing-masing, mereka mengucap doa agar Eunbi tenang.

"Ah iya Noona, Hyuck udah bisa tepatin janji Hyuck. Hyuck sekarang bisa lebih menjaga Minju daripada saat terakhir Hyuck ke sini. Tapi ternyata Minju suka sama Hyuck. Sebenernya Minju bukan gadis yang menyebalkan, tapi bukannya Hyuck gak boleh melewati batas, benar kan? Jadi Hyuck tetap pada rencana awal Hyuck. Selalu anggap Minju seperti adik Hyuck sendiri."

Sedangkan bagaimana Chaeyeon? Tentu saja dia kaget.

Selepas kunjungan mereka di makam tadi, Haechan dan Chaeyeon mampir ke sebuah kafe untuk makan. Mereka makan seperti biasa. Haechan tahu sebenarnya Chaeyeon sangat penasaran dengan apa yang dia sampaikan di pemakaman tadi. Namun sepertinya Chaeyeon masih menahan untuk bertanya.

"Lo gak mau tanya tentang nama Minju yang tadi gue sebut?" tanya Haechan. Chaeyeon menoleh dan kaget. Dia pikir Haechan tidak akan sudi membahas semua itu.

"Gue pikir lo gak mau bahas itu," kata Chaeyeon.

"Gue gak masalah. Lo mau tau atau nggak?" tanya Haechan.

"Kalo lo maksa ya gue mau tau lah," kata Chaeyeon. Kini justru Haechan yang berdecak pelan.

"Alasan gue gak bisa nerima Minju juga karena Noona, Yeon. Semuanya rumit sih tapi gue udah janji sama Noona sebelum dia meninggal, gue bakal jagain Minju kayak gue jagain adik gue sendiri."

Chaeyeon kaget tentu saja. Dia tidak menyangka kalau semuanya berhubungan. "Gila sih sumpah! Ternyata dunia sesempit ini!" tukas Chaeyeon yang di tanggapi anggukan setuju oleh Haechan.

Mereka kembali diam karena mulut mereka sibuk mengunyah.

"Eh iya, Chan, ada yang mau gue sampaiin," kata Chaeyeon tiba-tiba. Haechan menoleh dan mengangkat sebelah alisnya sebagai tanda kepada Chaeyeon untuk meneruskan ucapannya.

"Gue udah pikirin matang-matang apa yang lo saranin dan ya, gue mutusin bakalan maafin Han pelan-pelan."

Kali ini Haechan yang kaget.

Padahal beberapa hari yang lalu, Chaeyeon masih sangat keras kepala tidak mau mendengarkan saran Haechan untuk berusaha memaafkan Han. Haechan tersenyum bangga. Sahabatnya ini ternyata bisa semakin dewasa menanggapi semuanya.

ㅡㅡㅡ

halo!

maaf untuk keterlambatan update karena daku kesal dengan wattpad milik daku yang kalo eror gak bilang-bilang.

oh iya, di sini aku gak pake visual siapapun untuk shin eunbi ya, jadi kalian bisa imajinasi sendiri visual eunbi siapa. ((walaupun sebagian besar temanku pasti bayangin shin eunbi sebagai eunbi izone karena nama mereka sama hoho))

dan btw, ini serius, bentar lagi tamat hehehehehehe. see u on next chapterrrrrrrr

EXAGGERATED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang