Pt 15♦

404 90 49
                                        

Orang yang selalu mengintai Jiyeon dan ingin memberitahukan mengenai fakta yang selama ini tersembunyi adalah –Jisoo.

Ia iri dengan Jiyeon, karena Kim Seok Jin jadi kurang memperhatikannya belakangan ini dan hanya mempunyai sedikit waktu untuknya.

Ia juga benci pada Jiyeon karena gadis itu telah berhasil membuat adiknya yaitu Lisa menjadi terluka dan sakit hati –Lisa juga sudah jadi gila karena diputuskan oleh Jungkook.

•Kim House•

"Jiminnie oppa?" ujar Jiyeon dari balik pintu kamar Jimin yang tertutup.

"Ya?"

"Waktunya makan malam!"

"Kau duluan saja Ji. Oppa sedang tak nafsu makan." ujar Jimin lirih, namun masih bisa didengar oleh sang adik.

"Tapi–, oppa harus tetap makan. Kalau nanti oppa sakit bagaimana?" tanya Jiyeon merasa khawatir pada kakaknya, pasalnya sudah lebih dari empat hari kakaknya belum mau keluar kamar dan juga makan sejak kejadian dimana ia dikhianati oleh sang sahabat dan juga sang kekasih.

"Biarkan saja!"

"Yasudah, kalau begitu aku pergi dulu. Aku mau makan dengan yang lainnya."

Derap langkah kaki Jiyeon terdengar menjauh dari kamar Jimin.

"Hahhh–" Jimin menghela napas lelah karena kekecewaan yang ia pendam.

Beberapa menit kemudian.

Bunyi ketukan pintu kembali terdengar.

"Siapa?" Tak ada suara yang menyahut.

"Aku bilang siapa disana? Kau tuli HA!"

Seseorang itu mengetuk pintu kembali.

"Hah–, tunggu! Aku akan membukakan pintunya."

Jimin berdiri, melangkah mendekati pintu, kemudian membukanya.

"Makanlah." ujar seseorang yang berada didepan pintu menyodorkan makanan tepat didepan Jimin.

"Tak mau." ujar Jimin memalingkan wajahnya kearah yang lain.

"Tapi–" Orang itu berusaha berujar lagi, namun perkataannya dipotong terlebih dulu oleh Jimin.

"Pergilah!" usir Jimin pada orang itu.

Saat Jimin hendak menutup pintu kamarnya, kaki seseorang yang membawakan makanan untuknya tadi langsung menghadang pintu.

"Jangan ditutup!"

Jimin menyerah dengan kekeras kepalaan orang yang ada didepannya saat ini.

Ia lalu dengan terpaksa membuka pintu kamarnya.

"Masuklah." Jimin melangkah lebih dulu menuju kasur.

Seseorang itupun mengikutinya dari belakang.

"Makanlah oppa.

Jangan hanya karena Rose eonnie oppa sampai sakit.

Bukankah Jiyeonnie ada sini bersama dengan kalian semua." ujar Jiyeon mengelus pipi tembam Jimin

Ternyata orang yang mengantarkan makanan tadi adalah adiknya Park Jiyeon.

Seorang gadis yang sangat keras kepala untuk melindungi serta menyayangi para kakaknya dengan segenap jiwa juga raga.

"Jiyi–." Jimin langsung memeluk tubuh Jiyeon lagi.

Jiyeon masih berdiri dihadapannya dan Jimin sedang duduk di atas kasur.

OUR-SISTER | BTS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang