Pt 20♦

218 25 38
                                    

Mereka semua masih berada di rumah sakit.

Ternyata trauma Jiyeon belum hilang sepenuhnya, bahkan ia belum bisa menerima kehadiran para kakaknya seutuhnya.

"Jiyi kau mau makan?" tanya Yoongi sambil mengusap kepala Jiyeon.

"Tidak." jawab Jiyeon tanpa memandang Yoongi.

"Baiklah." Yoongi kemudian pergi menjauhi tubuh Jiyeon mendekat kearah jendela.

Tiba-tiba pintu kamar rawat Jiyeon terbuka.

"Princess." sapa Hoseok yang baru saja datang.

Jiyeon hanya memandang datar.

"Aku membawakan makanan untuk mu. Ini makanan kesukaan mu loh!" ujar Hoseok dengan keceriaannya yang tak pernah padam.

"Eh ada Yoongi Hyung!" sapa Hoseok kembali pada Yoongi yang baru saja ia lihat dekat jendela.

"Hm."

"Kau sudah makan Hyung?" tanya Hoseok yang mulai mendekati ranjang Jiyeon dengan menenteng makanan di tangannya.

"Belum." Yoongi mendekati Hoseok yang mulai mengeluarkan serta menyusun makanan yang berada didalam plastik satu-persatu.

"Aku juga membawa makanan kesukaan untukmu loh!" Kemudian Hoseok tersenyum sehangat mentari.

"Mana Jin Hyung?" tanya Yoongi yang sekarang sedang berdiri didepan Hoseok.

"Dia sedang pergi sebentar dengan Namjoon."

"Kemana?" tanya Yoongi dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Ke suatu tempat."

"Dimana?" Yoongi jadi semakin penasaran kemana kiranya kakak dan adiknya itu pergi disaat seperti ini.

"Aku pun tak tahu, tapi Jin Hyung pagi tadi sudah bergegas pergi di temani Namjoon."

"Oh."

"Iya hehehe."

"Jimin, Taehyung, dan Jungkook mana?" tanya Yoongi lagi.

Hoseok yang sudah mulai mencoba untuk membujuk Jiyeon agar makan pun jadi terhenti sebentar.

"Mereka ya, hmmm-?" Hoseok berpikir kemana kah kiranya ketiga sejoli itu pergi?

"Tumben kau banyak tanya Hyung?" Bukannya mendapat balasan akan pertanyaan yang telah ia lontarkan tadi, Yoongi malah mendapat pertanyaan balik.

"Apakah aku tak boleh menanyakan kemana para saudara ku pergi disaat keadaan sedang seperti ini?" tanya Yoongi balik dengan wajah datar dan pancaran matanya yang tajam.

"B-bukan begitu Hyung. Hanya saja tumben kau seperti ini, biasanya kau lebih banyak diam dan dingin." Hoseok agak ngeri dengan tatapan Yoongi saat ini.

Tatapan pemuda itu sangat tajam dan menusuk. Biasanya mata itu tak pernah memancarkan ekpresi sama sekali, jadi saat seperti ini membuat nyali Hoseok jadi ciut.

"Maka jawab saja pertanyaan ku Seok."

"O-oke. Ketiga adik kita sedang mencari sesuatu di luar sana."

"Mencari? Mencari apa?" tanya Yoongi jadi semakin penasaran.

"Apakah kau harus tahu Hyung?"

"Terserah." Lalu Yoongi berjalan kembali mendekati jendela.

"Huft." Hoseok menghembuskan napas lelah.

Apakah ia harus menutupi semua ini sendiri?

Mengapa mereka malah membebankan rahasia mereka pada Hoseok sih, membuat Hoseok jadi lelah saja.

OUR-SISTER | BTS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang