Pt 3♦

634 115 47
                                    

"Sayang ayo bangun, hari inikan hari pertamamu masuk sekolah SMA." ujar sang Ibu yang berusaha membangunkan Jiyeon dari tidur lelapnya.

"Emhh. Ya Ibu, sebentar lagi." balas Jiyeon yang malah semakin menaikkan selimut hangatnya.

"Sayang. Jiyi-nya Ibu. Bangunlah."

"Ya Ibu."

"Nah, sekarang kau siap-siap ya. Ibu mau buatkan sarapan untuk kalian semua dulu."

"Memangnya Bibi kemana?"

"Bibi ada di dapur, tapi karena ini hari pertama anak kesayangan Ibu akan masuk SMA, jadi Ibu mau memasak makanan spesial untuknya."

"Ibu, terima kasih banyak. Jiyi jadi makin sayang."

Jiyeon pun memeluk Ibunya dengan erat, disertai perasaan sayang juga sebuah senyuman.

•Skip: Meja Makan•

"Dino."

"Kenapa oppa?"

"Em, kau kan akan masuk sekolah SMA yang sama dengan kami. Jadi-"

"Jadi?"

"Apakah kau tidak ingin merubah penampilanmu itu?"

"Memangnya penampilan ku kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilan ku?"

"Jangan dengarkan dia Jiyeon." ujar Yoongi yang duduk disebelahnya sambil mengunyah makanan.

"Jin oppa, apa penampilanku aneh?" tanya Jiyeon pada Jin yang sudah selesai makan dan juga ada disebelahnya.

"Menurut oppa penampilanmu itu tidak aneh kok, malah kau terlihat manis sayang."

"Benarkah?" tanya Jiyeon dengan tampang polosnya.

"Iya sayang." Jin tersenyum melihat betapa polosnya sang adik.

"Ayo makan, nanti kita bisa jadi telat jika terus berbicara." ujar Namjoon memperingatkan.

"Siap oppa ku yang manis" ujar Jiyeon tersenyum sambil menatap semua makanan yang ada di atas meja.

"Terima kasih atas pujiannya Ji."

"Kenapa pipi oppa merona?" tanya Jiyeon memandang wajah Namjoon yang duduk didepannya.

"Ah, mana ada." Namjoon pun mengalihkan wajahnya dari tatapan Jiyeon karena merasa malu.

"Baiklah. Kita semua telah selesai sarapannya kan. Jiyi sayang, Ibu dan Ayah telah sepakat untuk menitipkan dirimu pada para oppa mu untuk menjaga dirimu pada saat di sekolah.

Jadi, kau tidak perlu takut jika nanti dirimu di bully disana, karena ada tujuh pangeran tampan yang akan selalu siap sedia menjagamu." ujar Ibu Jiyeon sambil menggenggam tangannya.

"Tidak perlu sampai seperti itu Ibu-Ayah, aku bisa menjaga diriku sendiri kok. Aku kan atlet Taekwondo, sudah dapat sabuk hitam lagi."

"Tapi sayang, tetap saja kau tetap harus dijaga oleh para oppa mu. Dan ingat jangan pernah sekalipun dirimu menggunakan kemampuan yang kau punya untuk berkelahi, karena Ibu tidak suka anak perempuan Ibu berkelahi. Ingat itu sayang."

"Ya Ibu." jawab Jiyeon lesu.

"Ayo kita semua berangkat. Jiyi kau mau pergi dengan siapa?" tanya Jimin.

"Aku mau pergi dengan, -Em?"

"Dengan?" tanya Jimin lagi.

Jiyeon melirik semua kakaknya dan matanya tertuju pada kakaknya yang masih mengunyah makanannya sedari tadi.

OUR-SISTER | BTS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang