Hilangnya Jikyung

317 34 15
                                    

“Guys!! Ini darurat!”

Gowon, Yeji, dan Hyunjin yang sedang sarapan di kantin pun terkejut oleh kehadiran Seungmin yang tiba – tiba itu.

“Ada apa?” tanya Gowon yang masih terkesan kalem.

“I...itu.”

Napas Seungmin tersengal – sengal sehabis berlari dari parkiran motor hingga ke kantin.

“Coba kamu duduk dulu dan minum. Baru setelah itu kamu coba kasih tahu ke kita ada apa.” Ucap Gowon sambil memberikan sebotol air mineral yang masih baru ke Seungmin.

Seungmin pun menuruti perkataan Gowon. Laki – laki itu duduk di sebelah Gowon lalu meneguk air mineral yang tadi diberikan gadis itu.

“Nah, coba sekarang kamu cerita ada apa.” Ucap Yeji yang sudah sangat penasaran dengan kabar yang akan disampaikan Seungmin. Seketika raut wajah Seungmin berubah panik kembali.

“Ji.. Jikyung hilang!”

“Apa?!” Seru Gowon, dan Yeji berbarengan.

“Hilang? Hilang gimana maksud kamu?” tanya Gowon yang seketika panik karena sahabatnya itu tiba – tiba hilang. “Jangan bercanda, deh. Kemaren aku teleponan sama Jikyung dan dia masih ada kok.” Lanjut Gowon.

Seungmin menggeleng keras – keras. Untuk apa ia bercanda dengan masalah seperti ini?

“Enggak, aku nggak bohong. Tadi pagi waktu aku ke rumah Jikyung buat njemput dia, aku malah ketemu mamanya Jikyung yang lagi nangis – nangis. Kata mamanya Jikyung, Jikyung tiba – tiba hilang gitu aja. Buku paket yang tadi malem ia pake belajar juga ditinggal terbuka gitu aja. Dan mamanya Jikyung bilang kalo waktu dia bangun, pintu rumah Jikyung udah terbuka.”

Seketika Yeji, Gowon, dan Hyunjin merasa kalau masalah ini bukanlah masalah sepele. 

“Jadi, Jikyung belum ketemu?” tanya Gowon dan Seungmin menggeleng.
Badan Gowon langsung lemas rasanya. Untung saja ada Yeji yang langsung sigap berdiri dan menangkap tubuh Gowon.

“Ji, gimana kalau Jikyung kenapa – napa? Aku takut, Ji.” Ucap Gowon pada Yeji.

“Yang sabar ya, Won. Aku juga khawatir kalo Jikyung kenapa – napa. Tapi, kita yakin aja kalo sekarang Jikyung baik – baik aja.” Ucap Yeji sambil menenangkan Gowon yang mulai menangis.

Seungmin panik, tapi tidak tahu harus berbuat apa. Hilangnya kekasihnya itu sungguh membuatnya sangat tidak fokus. Untung saja papa mama Jikyung sudah melaporkan hilangnya anak mereka itu ke kantor polisi untuk segera ditindaklanjuti.

“Guys, kalian udah tahu kalo Jikyung hilang?” ucap Jeno yang baru datang bersama kekasihnya, Siyeon.

Semua yang ada di sana mengangguk dengan lemas, sementara Gowon makin terisak karena khawatir sahabatnya itu berada dalam bahaya.

“Kok kamu tahu kalo Jikyung hilang?” tanya Hyunjin dengan tatapan menyelidik.

“Jeno kan tetangganya Jikyung sekaligus teman kecilnya Jikyung.”
Jawab Siyeon dengan nada kesal pada Hyunjin karena pertanyaan Hyunjin tadi terkesan menuduh Jeno.

Suasana hening sementara karena masing – masing orang yang ada di sini saling berkutat dengan pikiran mereka masing – masing. Di antaranya juga ada yang masih syok karena Jikyung hilang secara tiba – tiba.

“Apa mungkin Jikyung diculik?” tanya Seungmin yang seketika membangkitkan beberapa atensi dari orang – orang yang ada di sini.

“Diculik?” ulang Yeji.

“Ya, bisa jadi. Kata mamanya Jikyung, pintu rumahnya kebuka kan waktu dia bangun? Berarti ada kemungkinan kalo misalnya Jikyung diculik.” Jelas Seungmin.

Yeji pun melepasan rengkuhannya pada Gowon yang masih menangis dan langsung menggebrak meja. Hyunjin dan Gowon yang ada di dekat Yeji terkejut dengan perbuatan tiba – tiba Yeji itu.

“Pasti ini ulah Lia!”

“Lia?” Seungmin terkejut. Kenapa Yeji menyebut Lia dalam masalah ini?

“Iya, seingetku, kemarin Jikyung sempet bertengkar sama Lia. Bahkan beberapa murid sampai nontonin mereka di lapangan basket indoor.” Jelas Gowon yang baru ingat kalau kemarin Jikyung sempat bertengkar hebat sama Lia.

Yeji pun menyuruh Jeno dan Siyeon untuk minggir. Yeji berniat melabrak Lia dan menanyakan keberadan Jikyung pada gadis itu. Mungkin saja Lia yang sengaja menculik Jikyung karena dendam pada gadis itu. Dan juga.. Lia kan kaya. Cara apapun bisa ia gunakan untuk mencapai tujuannya, bukan?

“Choi Lia! Katakan padaku di mana kamu nyembunyiin Jikyung?” 
Lia menoleh dengan tatapan bingung pada Yeji. Pasalnya Yeji tiba – tiba datang dan melabraknya di dalam kelas. Beberapa anak kini mulai menatap Lia dengan pandangan aneh.

Excuse me, Hwang Yeji. Apa yang kamu maksud? Aku nggak ngerti.” Balas Lia sambil memutar bola matanya. Tidak Jikyung, tidak Yeji sama menyebalkannya bagi Lia.

Kini Yeji maju selangkah dan menatap Lia dengan tatapan mengintimidasi.

“Katakan saja di mana kamu nyembunyiin Jikyung! Jikyung hilang Lia! Dan pasti kamu kan yang nyulik Jikyung."


Choi Lia tak mau kalah. Gadis itu juga maju selangkah dan menatap Yeji dengan tatapan mengintimidasi.

“Gimana kalo bukan aku pelakunya? Gimana kalo ternyata pelakunya itu salah satu di antara kalian. Mungkin kamu?” Ucap Lia sambil menatap Yeji, Hyunjin, Seungmin, Gowon, Jeno, dan Siyeon bergantian

TBC

Note : tanda bold merupakan clue


Hai gaesss!!!! Gimana nih chapter pertamanya?

Komen dong!

Missing (00 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang