“Han Jisung?” tanya Seungmin.
Gowon mengangguk.
“Kenapa dia? Bukannya kalian sempet datengin Jisung dan ternyata bukan dia yang nyulik? Iya, kan?” tanya Yeji dan diangguki oleh Seungmin.
Kini Gowon yang bingung. Apa ia harus jujur dengan yang lainnya soal teror itu? Tapi, bukannya sama aja Gowon bunuh diri kalo dia mengatakan alasannya?
Line!
Yeji, Seungmin, Gowon, Siyeon, dan Jeno langsung melihat ponselnya mereka karena ada notifikasi berbunyi.
Heejin
Bukan, bukan Han Jisung.Seungmin mulai mengerang frustasi. Kenapa masalah ini lama – lama makin bertele – tele? Dan kenapa sih Heejin harus ikut campur? Apa perempuan itu bisa dipercaya?
“Aku cari Hyunjin dulu. Terserah si Heejin ini mau ngomong apa.” Ucap Seungmin lalu segera berlari menuruni rooftop, mencari Hyunjin yang mungkin belum jauh dari sini.
Ternyata Hyunjin ada di lapangan basket indoor.
“Hyunjin!”
Hyunjin yang sedang memainkan ponselnya pun terkejut dengan kedatangan Seungmin.
“Apa?” balasnya.
“Kenapa kamu robek fotonya Jikyung tadi?” tanya Seungmin to the point.
“Ya.. karena bisa aja kan itu cuma bohongan? Emangnya kamu nggak mikir kalo misalnya ada orang yang nyoba memperkeruh suasana dengan ngirim foto – foto kayak gitu? Bisa aja kan?”
“Maksud kamu?” tanya Seungmin yang tidak paham.
“Ya maksud aku, bisa aja itu orang iseng yang mau ngebuat suasana makin dramatis dengan ngirim foto yang cuma mirip Jikyung.”
Ah.. kali ini Seungmin mengerti. Ya, yang dikatakan Hyunjin ada benarnya. Apapun bisa terjadi karena berita hilangnya Jikyung pasalnya sudah merembet ke penjuru sekolah. Bisa saja ada anak yang iseng yang mengirimkan foto itu. Lagipula di foto itu tidak terlihat seberapa jelas wajah Jikyung.
“Jadi sekarang kita harus gimana?” tanya Seungmin sambil memainkan bola basket di tangannya. Ia sudah tidak tahu harus melakukan apa untuk mencari kekasihnya itu.
“Kamu yakin nggak mau coba percaya sama Heejin? Katanya dia tahu soal hilangnya Jikyung.”
Seungmin mengernyit. “Maksud kamu?”
Hyunjin mengedikkan bahunya. “Ya bisa aja kan emang salah satu pelakunya itu ada di antara kita.”
Seungmin lalu tertawa.
“Udah deh Jin. Nggak mungkin. Kan kamu tahu kalo kita semua sahabatnya Jikyung. Kita semua peduli sama Jikyung. Nggak mungkin dari kita ada yang mau nyakitin sahabat sendiri.”
Hyunjin lalu tersenyum miring mendengar penuturan Seungmin.
“Kamu kan nggak tahu dalemnya. Bisa aja kan ada yang kelihatan baik, tapi sebenernya benci?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing (00 Line) ✔
FanfictionSemua ini berawal dari ketukan pintu rumah Jikyung di tengah malam...