“Aku peduli, Gowon – ah.” Ucap Jikyung.
Gadis itu berjalan mendekat.
“Jikyung?”
“Lho.. Jikyung?”
“Coba aja kamu mau berbagi sama aku, aku yakin kamu nggak akan melakukan hal ini, Won – ah.”
“Halah... percuma! Kamu bisa apa?” ucap Gowon lalu tersenyum remeh.
Seungmin tiba – tiba mendekat pada Jikyung dan memeluk gadis itu.
“Maafin aku, Kyung. Maafin aku karena dulu nggak peduli sama masalah kamu. Maafin, ya?”
Jikyung tersenyum dan membalas pelukan kekasihnya itu.
“Iya, aku maafin kok.” Jawabnya.
Jikyung melepaskan pelukannya lalu menatap yang lainnya.
“Dari sini aku bisa belajar kalo nggak semua temen yang kelihatannya baik itu memang baik. Dan juga.. jujur aku sendiri nggak nyangka dengan semua ini. Aku yang awalnya kaget karena tiba – tiba diculik Hyunjin akhirnya disadarkan kalo ternyata temen deket aku sendiri berniat jahat sama aku. Hyunjin nggak salah, Gaes. Dia yang udah nyelametin aku.” Ucap Jikyung panjang lebar lalu tersenyum pada Hyunjin.
“Makanya, aku minta bantuan Jisung dan Heejin buat nyusun rencana supaya bisa bales dendam ke kalian berdua. Kamu inget kan Won waktu kamu nemu amplop merah di tasnya Jisung? Jisung sadar kalo kamu udah ngeliat amplop itu dan akhirnya dikasih ke aku lagi. Dan juga Heejin. Aku kerja sama dengan dia yang sekarang ada di rumah sakit. Aku yang nyuruh Heejin kasih clue – clue itu ke kalian. Sayangnya kalian nggak sadar – sadar juga, kan? Jikyung juga terlibat dalam drama ini. Surat yang waktu itu diterima Gowon emang bener – bener tulisan Jikyung.” jelas Hyunjin. “Dan buat kalian, Won, Yeon, aku ngelakuin hal ini ke kalian supaya kalian berdua sadar gimana nggak enaknya diteror. Kalian juga harus ngerasain apa yang Jikyung rasain. Iya, kan?”
Gowon mengepalkan tangannya, menahan amarah. Gadis itu tak tahan lagi berada di sini. Ia pun keluar dari kamar Hyunjin dan berlari pulang. Siyeon pun mengikuti Gowon yang berlari pulang.
“Jadi, semua udah selesai?” tanya Seungmin dan Jikyung mengangguk. “Tapi.. apa perasaan kamu ke Jikyung bisa selesai juga?” tanya Seungmin ke Hyunjin. Hyunjin mengedikkan bahunya.
“Tergantung. Kalo kamu nyakitin Jikyung lagi ya aku nggak bakal tinggal diem.”
“Jin.. udah deh.” Ucap Jikyung sambil menatap Hyunjin.
“Iya iya, Ji. Aku bakal berusaha. Nggak secepet itu aku bisa ngelupain orang yang pernah mengisi hati aku. Oke?”
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing (00 Line) ✔
FanfictionSemua ini berawal dari ketukan pintu rumah Jikyung di tengah malam...