Inilah Akhirnya...

230 28 31
                                    

“Kyung, kamu selama ini tinggal di mana waktu kamu hilang?” tanya Seungmin sambil memainkan rambut Jikyung. Saat ini mereka berdua tengah duduk berdua di taman sambil merasakan udara segar di sini.

“Di rumah Jisung. Tapi, kamu tenang aja. Aku aman kok di situ. Jisung baik kok. Aku juga akrab sama adiknya Jisung.” Jelas Jikyung.

Jikyung lalu menatap ke depan sambil merasakan semilir angin yang menerpa rambutnya.

“Min, kalo aku boleh tahu, kenapa kamu sempet bosen sama aku? Aku kurang cantik, ya?” tanya Jikyung sambil tetap menatap ke depan. Seungmin pun terkekeh.

“Ya dalam suatu hubungan kadang rasa bosen itu muncul. Tapi setelah kejadian ini, aku disadarkan kalo aku tuh kesepian tanpa kamu. Aku rasanya mau marahin diri aku sendiri yang nggak bisa jaga kamu dengan baik.”

Jikyung lalu tertawa kemudian memukul lengan Seungmin.

“Gombal kamu!” ucap Jikyung sambil mengalihkan wajahnya yang memerah.

“Ih serius!” ucap Seungmin.

Laki – laki itu memegang pipi Jikyung agar gadis itu menoleh padanya. Sayangnya Jikyung tetap tak mau menoleh karena malu.

“Hayooo mukanya merah hayooo.” Goda Seungmin sambil mencubit pipi Jikyung.

“Apaan sih!” ucap Jikyung lalu tertawa.

“Gemes deh kalo marah – marah gini.”

“Seungmin, udah deh! Udah tahu aku lagi salting. Digodain terus.” Ucap Jikyung yang mengaku kalau dirinya tengah salah tingkah saat ini.

Seungmin pun menghentikan aksinya lalu menatap ke arah depan. Ia diam sebentar sambil merasakan angin yang menerbangkan beberapa helai rambutnya. Diam – diam Seungmin merasa bersyukur karena memiliki Jikyung dalam hidupnya. Jikyung itu baik dan berhati malaikat. Ditambah Jikyung memiliki paras yang cantik. Sempurna sudah rasanya apa yang ada di diri Jikyung saat ini.

Seungmin pun menyalahkan dirinya sendiri yang pernah merasa bosan dengan Jikyung. Seharusnya ia sadar kalau Jikyung tak boleh ia sia  - siakan lagi.

Seungmin pun menolehkan kepalanya ke kiri dan menatap Jikyung yang tengah memejamkan matanya sambil tersenyum, merasakan semilir angin.

“Kyung?” panggil Seungmin.

“Ya?”

“Soal Gowon sama Siyeon, gimana? Mereka udah minta maaf ke kamu?” tanya Seungmin. Jikyung pun membukanya matanya.

“Belum, tapi ya udahlah. Aku tahu, mereka pasti juga susah buat bilang maaf. Mereka juga pindah sekolah kan gara – gara masalah ini. Nggak apa mereka nggak minta maaf sama aku. Yang penting mereka mau berubah dan nggak akan ngulangin apa yang pernah mereka perbuat ini.” Jawab Jikyung lalu menoleh pada Seungmin.

Seungmin tertegun mendengar jawaban dari Jikyung. Laki – laki itu benar – benar kagum dengan gadis yang berada di hadapannya ini.

“Kyung, aku nggak nyangka kamu sebaik ini. Aku jadi makin sayang deh.” Ucap Seungmin sambil mencubit pipi Jikyung lagi.

“Ih.. Seungmin! Aku kan jadi salting.”

Seungmin yang mendengar penuturan Jikyung hanya tertawa karena menurutnya Jikyung sangat menggemaskan.


Tanpa Jikyung dan Seungmin sadari, ada Hyunjin yang saat ini tengah menatap kedua insan itu dari jauh. Awalnya Hyunjin mau main ke rumahnya Jikyung, tapi kata mamanya Jikyung, Jikyung lagi ada di taman. Maka dari itu Hyunjin menyusul Jikyung ke taman. Ternyata Hyunjin malah melihat adegan yang seharusnya tidak ia lihat.

Hyunjin lalu berbalik untuk pulang. Ia sadar kalau ia tak akan pernah bisa mendapatkan Jikyung. Hyunjin suka Jikyung, tapi Hyunjin tahu kalau Jikyung hanya bahagia dengan Seungmin. Bukan dirinya..


Hyunjin lalu menghela napasnya lalu berjalan meninggalkan taman. Namun, ponselnya tiba – tiba bergetar.

“Heejin?” gumam Hyunjin sambil membaca nama yang tertera di layar ponselnya. Hyunjin pun langsung mengangkat panggilan dari Heejin itu.

“Halo?”

“Halo, Jin?”

“Kenapa Heejin?” tanya Hyunjin.


“Aku pulang dari rumah sakit. Kamu bisa jemput aku, nggak? Keluargaku lagi sibuk semua.”


Seketika senyuman Hyunjin mengembang.

“Tunggu ya. Aku bakal ke rumah sakit sekarang.”

“Oke, Jin!”

Panggilan pun terputus. Hyunjin pun bergegas pergi ke rumah sakit untuk menjemput Heejin. Dan kalian tahu.. senyuman Hyunjin masih terpatri di bibir laki – laki itu.

Hm.. apakah pelan – pelan Hyunjin akan beralih hati pada Heejin?

Bisa saja, kan?

Hehe..

END

Hai gaesss!!! Akhirnya cerita ini selesai juga. Tenang... masih ada bonus chapter kok. Hehe..

Komen dong. Aku pengen tahu tanggapan kalian soal chapter ini.

Gomawoong~~ ❤❤

Missing (00 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang