Bagian 10

9.4K 771 114
                                        

Sweet Destiny
.
.
.
.
DLDR
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
🍒🍒🍒

Naruto tertawa terbahak-bahak kala mengetahui jika sahabat pucatnya itu tengah kasmaran, ia berfikir bagaimana bisa ke dua sahabatnya terpikat oleh gadis SMA, beruntung baginya yang akhirnya menjalin kasih dengan Hyuga Hinata seorang janda seksi beranak dua yang ia temukan lewat aplikasi kencan gratis 'tin ton' dan rencananya akan dinikahinya tahun ini. Waaah Naruto???

Sai memutar mata bosan, ia segera melempar Naruto dengan bantal sofa dan tepat mengenai muka pemuda itu, membuat Naruto mengerucut sebal. Dasar kekanakan.

Naruto dan Sai tengah berada di ruangan Sasuke, menunggu pemuda sedingin es itu selesai membicarakan sesuatu dengan kliennya. Bosan menunggu akhirnya kedua pemuda itu memilih mengacaukan ruangan Sasuke. Semoga saja mereka memiliki doa untuk bisa lolos dari kemarahan si pengacara tampan. Astagaaa..

Terdengar suara pintu terbuka, dan ke dua manusia itu sontak menghentikan aktifitasnya.

"Di mana Sasuke?" Sosok itu datang dengan wanita seksi yang biasa mereka lihat di majalah dewasa. Ke dua sahabat Sasuke itu kompak mengerjap.

"Izuna?"

"Hai.. Lama tak bertemu, bocah-bocah lacknut.!" Pemuda yang dari belakang tampak seperti Sasuke itu tertawa senang melihat ekspresi kedua sahabat Sasuke. Sai dan Naruto mengerjap lantas memutar mata bosan.

"Izuna, kapan kau datang, siapa dia, apa hubunganmu dengannya?" Naruto yang paling penasaran dengan sosok seksi yang bergelayut manja di lengan Izuna.

"Aa, dia Matsuri, Istri keduaku.. " Izuna mmberikan kecupan singkat di bibir Matsuri, dan wanita itu tersenyum kecil lalu mengalihkan perhatiannya pada Naruto dan Sai.

"Halo, salam kenal. "

"Hai." jawab Naruto dan Sai.

"Lalu di mana Mei?"

"Dia sedang hamil besar, jadi tidak bisa datang ke sini." Izuna mengajak istri mudanya untuk duduk di sofa sementara Naruto dan Sai merapikan tempat kerja Sasuke.

"Jadi di mana Sasuke?"

"Masih ada keperluan dengan kliennya."

"Oo"

***

"Sasori, tou-san mu kenapa?" Sara yang menyiapkan sarapan terpaku melihat sang suami yang memandang entah apa, tatapannya nampak kosong dan suaminya itu berkali-kali menghela nafas panjang.

"Entahlah." jawab Sasori acuh, pemuda itu sibuk mencolek selai kacang dengan jarinya dan Sara menepuk keras lengan Sasori membauat pemuda baby face itu memutar mata bosan.

"Sayang." Sara mengusap lengan Gaara mencoba membangunkan suaminya dari lamunan panjangnya.
"Ada apa?" bisiknya lembut. Gaara hanya melirik dan terdiam, sekali lagi menghela nafas panjang.

"Aku" Gaara nampak gelisah, ia menatap istrinya dan Sasori bergantian.
"Bagaimana jika pernikahan Sakura dan Sasuke dipercepat saja." Jawabnya ragu.

SWEET DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang