Bagian 6

8.7K 720 65
                                        

Sakura tersenyum geli memandangi wajah damai paman tampannya,pemuda itu nampak damai dan lelah,jemarinya bergerak dengan lincah dan hati-hati saat menyentuh bulu mata lentik dan alis paman tampan, gadis itu bahkan berani menyentuh hidung mancung sang paman.Paman tampan yang seperti ini,ia terlihat lebih seperti gadis yang cantik, really???

Tapi tunggu, bagaiamana bisa dia menyelinap masuk ke dalam apartemen Sasuke, dan lihatlah bahkan dia dengan tidak berdosanya berselfi ria dengan paman tampannya yang terlelap dan mengunggahnya ke akun media sosial miliknya. Hmm aku mencium aroma persekongkolan antara mertua dan menantu kalian menciumnya juga?.. Lupakan.

"Satu kali lagi ya paman.." dan belum sempat ia mengabadikan gambar terkahirnya, si paman tampan terbangun, ia terlonjak kaget dan terjatuh dari ranjangnya secara dramatis. Pengacara tampan itu mengumpat kesal. Kasihan..

Sakura menutup mulutnya yang menganga, gadis itu merangkak dan menatap pamannya yang terduduk di atas karpet dengan tatapan tajamnya yang mematikan dan tentu saja itu tidak akan mempan untuk Sakura.

"Astaga paman.. Apa yang kau lakukan? apa kau sebegitu bahagianya mendapatiku di pagi hari berada disatu ranjang denganmu..?" Sakura mengerjap dan Sasuke hanya menggelengkan kepala frustasi. Pede sekali kau Sakura..

"Bagaimana bisa kau di sini?" Sasuke tak menjawab, malah balik bertanya.

"Paman bertanya padaku!"

"Tidak.. !!" Sasuke menggeram, ia memijiat pangkal hidungnya. Ia yakin tak lama setelah ini dia akan difonis menderita penyakit jantung kronis.

"Paman.." Sakura merengek.

"Jawab."

"Tidak mau, itu rahasia negara."jawab Sakura santai, gadis itu menggendikkan bahu acuh dan membuang mukanya. Sasuke menggigit bibir bawah frustasi. Ia bangkit dan beranjak namun Sakura segera turun dan menghadang langkahnya, sekarang apa lagi???

"Mau kemana?"

"Mandi."jawab sasuke "Minggir." titahnya namun Sakura menggeleng emeraldnya berbinar bahagia.

"Paman mau kumandikan?" Sakura mengerjapkan matanya imut dan Sasuke kembali mengumpat dalam hati. Lagi..ia menggendong Sakura dan menghempaskannya ke atas ranjang, dengan segera ia masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Sakura yang tertawa bahagia di sana.

Gadis itu kemudian teridiam, ia menundukkan kepalanya, menekan dadanya yang terasa nyeri, entah apa yang ia rasakan karena setitik air mata jatuh dan ia menyekanya dengan kasar, tersenyum dan mengepalkan tangannya erat-erat. Ia Ia beranjak bangun dan mulai membersihkan kamar sang paman, melakukan aktifitas bersih-bersih yang lainnya dan memasak sarapan untuk paman tampannya.

Dan sekali lagi ucapkan terimakasih pada mama Mikoto yang dengan telaten membimbing Sakura memasak lewat vidio call. Seperti gadis alay yang lainnya Sakura tak lupa memposting hasil masakannya dan membagikannya ke laman insta storynya. Ia tersenyum senang, duduk di meja makan dan menunggu paman tampan.

Namun kekecewaan ia dapatkan ketika seseorang yang ia tunggu untuk sarapan bersama lebih memilih untuk pergi, Sakura dengan cepat mengikuti sang paman dan menghalangi jalannya. Lagi..

"Sarapan dulu, nanti sakit."

"Tidak Sakura, aku buru-buru."

"Buru-buru bertemu dengan bibi seksi berambut coklat, paman selingkuh?" Sakura tidak bisa lagi menahan, bayang-bayang wanita seksi dan pamannya yang memeluk sosok itu dengan tatapan hangat begitu mengusik ketenangannya.

"Paman selingkuh iya?" Sakura mengulang kembali pertanyaannya.
Sasuke mengernyit tak mengerti siapa wanita yang dimaksud Sakura, Sasuke menggeleng, jelas saja seharian penuh ia sibuk mengurusi kasus kliennya dan menghabiskan waktu dengan ke dua sahabatnya.

SWEET DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang