Sweet Destiny
.
.
..
.
.
DLDR
.
.
..
.
.
Happy Reading
.
.
..
.
.
🍒🍒🍒KIHS
Hanya menunggu hitungan menit bel tanda berakhirnya kegiatan di sekolah berbunyi, dan Sakura menguap bosan, menatap deretan angka yang tertulis rapi di papan tulis.
Sakura menguap untuk yang kesekian kalinya, rasa bosan sudah mengambil ahli segalanya, dan itu tidak bisa dibiarkan, Sakura memutar mata dan emerald itu berbinar seketika. Kau kenapa Sakura?
"Sensei." Sakura mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan semangat, Ino hanya melirik dan memperhatikan ekspresi sahabatnya dengan seksama dan ia merasakan hal tidak baik.
Orochimaru memandang datar gadis berambut merah muda itu. Tidak perlu berfikir lama apa yang akan gadis itu lakukan.
"Jika pertanyaanmu tidak penting maka jangan bertanya." Orochimaru mengeluarkan ultimatum, meski begitu dia sendiri juga heran dengan gadis berpredikat sableng yang nyatanya bisa meraih posisi pertama di kelasnya itu.
Sakura menutup mulutnya yang menganga dan menatap Orochimaru penuh takjub yang berlebihan.
"Bagaimana Sensei tahu kalau aku mau bertanya, apa Sensei seorang peramal?"
Ia mengerjapkan matanya dramatis, dan Ino hanya bisa membatin, pasrah punya sahabat somplak macam Sakura.
"Kau mengangkat tanganmu Haruno." Orochimaru mendesah pasrah, dan Sakura terkikik geli lantas tertawa.
"Sepertinya aku lupa, jika aku telah mengangkat tangan imutku." jawabnya polos.
"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?"
"Sensei." Sakura mulai serius. "Ini sangat penting, demi kelangsungan hidup para gadis dan anak muda jaman now. "Sakura mengangguk yakin. Astaga Sakura, Orochimaru itu guru Matematika bukan biologi apalagi sejarah!
"Katakan dengan jelas." Orochimaru sudah tidak sabar, ia berharap agar bel cepat berbunyi dan ia tidak perlu repot-repot menjawab pertanyaan yang ia yakin seratus persen jika pertanyaan itu tidak masuk akal.
"Sensei katakan padaku, Apa rahasia awet muda sensei, kenapa Sensei masih terlihat muda, apa Sensei melakukan operasi plastik atau berganti kulit atau.. ?" Sakura menatap Orochimaru takjub. Jangan tanyakan lagi bagaimana ekspresinya!
Bel berbunyi dan Orochimaru bernafas lega, akhirnya doanya terkabul, ia tak perlu menjawab pertanyaan absurd Sakura. Operasi plastik? Ganti kulit? Kau pikir Orochimaru itu ular?. Sabarkan batin ini ya lord..
"Jidat ayo pulang!" Ino sudah bersiap, ia sudah bersemangat untuk segera meninggalakan sekolah. Sakura menggeleng dan Ino menatapnya heran. Tumben sekali..
"Ino kau pulang saja duluan aku mau mengerjakan tugas."
"Di rumah kan bisa."
"Tapi aku maunya di sini." Sakura kekeh lagian masih banyak siswa dan siswi lain yang masih berkeliaran ada anak basket dan teater dan masih banyak juga siswi lain yang sibuk dengan dunia mereka di Sekolah. Ino menatap ragu kemudian mengangguk, ia tahu walau ia memaksa ia tidak akan bisa berhasil melawan Sakura yang sedang dalam mode keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DESTINY
RomanceSemua berawal dari ketidak sengajaan, Haruno Sakura dan Yamanaka Ino yang tidak sengaja membuat masalah dengan anak geng motor, berlari menghindari kejaran dan menyelamatkan diri, mereka terpisah. Sakura tidak sengaja masuk ke dalam mobil pria dan...