Bagian 4

10K 769 20
                                    

Sweet Destiny
.
.
.
.
.
DLDR
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
🍬🍬🍬

Sasuke segera berlari masuk ke dalam  gedung begitu ia sampai, kedatangannya mengundang tanya security yang sedang berkeliling. Memilih untuk tidak bertanya Security itu kembali melanjutkan tugasnya.

Sakura menjerit keras begitu mendengar suara pintu di buka tubuhnya tak berhenti bergetar ketakutan, mulutnya terus menggumamkan kata tak jelas hingga matanya terpejam begitu melihat lampu dinyalakan.

"Sakura?"

Sasuke menghampiri sosok Sakura yang masih meringkuk ketakutan. Gadis itu masih tak sadar, ia masih menggumam menunjukkan ketakutannya.

"Sakura" Sasuke memegang bahu Sakura dan memaksa gadis itu melihatnya, namun sayang ketakutan Sakura mengambil ahli segalanya.

"Sakura kau dengar aku?" Sasuke ikut panik, bagaimanapun juga ini semua karena keteledorannya. Gadis yang biasanya ceria itu mendadak jadi terlihat tak berdaya sekarang.

"Sakura, hei ..aku di sini." bisik Sasuke lembut.

Butuh waktu cukup lama bagi Sasuke untuk menyadarkan Sakura, gadis itu mulai memberikan respon, kelopak matanya terbuka perlahan. Sasuke bisa melihatnya, ekspresi ketakutan Sakura, gadis itu mengerjap pelan dan tersenyum kecil.

"Paman.. " ucapnya lirih.

"Hn" jawab Sasuke.

"Paman.. Apa itu sungguh dirimu..?" pandangan Sakura mulai mengabur, nafasnya terengah..kondisi Sakura benar-benar menghawatirkan.

"Hn, aku di sini" bisik Sasuke, ia memeluk sakura dan membantu gadis itu untuk tetap sadar dan nyaman.

"Paman.. "bisiknya lagi. "Terimakasih.. " kalimat terakhir Sakura yang Sasuke dengar sebelum gadis itu tak sadarkan diri.

Derap langkah panik, memenuhi telinga Sasuke,pemuda itu membuka matanya dan menatap keluarganya juga keluarga Sakura, raut mereka menunjukkan kepanikan yang luar biasa.

"Bagaimana keadaan Sakura Sasuke-kun" Sara berada di garis depan kepanikan, jelas saja..dia ibunya.

"Dokter masih menanganinya."jawab Sasuke. Pemuda itu menatap Gaara dan Sara bergantian lantas membungkukkan badannya.

"Maafkan aku, ini semua karena keteledoranku, Sungguh aku meminta maaf, kalian boleh menghukumku aku menerimanya." katanya. Fugaku dan Mikoto terharu melihat keberanian Sasuke. Dia menunjukkan sikap dewasanya dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang ia lakukan. Gaara menggeleng kecil dan menepuk bahu Sasuke.

"Kau tidak bersalah, bagaimanapun juga ini semua hanya ketidak sengajaan" jawab kepala keluarga Haruno itu.

"Sakura..mengalami hal buruk di masa kecilnya, putriku itu..dia.." Sara terisak, ia tak sanggup lagi melanjutkan ceritanya, ia tidak bisa menceritakan kejadian mengerikan yang membuat Sakura mengalami trauma panjang di masa kanak-kanaknya, hingga saat ini. Gaara yang mengerti keadaan istrinya, iaa segera menarik Sara dalam pelukan dan mengusap punggung wanitanya dengan sabar, menyalurkan ketenangan di sana.

SWEET DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang