_CHAPTER II_

5.1K 1.1K 255
                                    

"Ma, pa, yohan berangkat dulu ya ke hotel." Yohan pamitan sama orang tuanya sambil nggledek koper yang gedenya kaya dosa astaghfirullah.

"Karantinanya 3 minggu aja kan han?" Tanya mamanya yohan. Kelihatan banget si mama agak nggak rela kalau anak tunggalnya ini bakal tidur di tempat lain dalam jangka waktu yang lama.

"Iya ma, 3 minggu aja kok. Yohan juga ogah kalo disuruh panjang-panjang." Yohan bicara sambil salim ke mama papanya. Taksi yang dipesen udah dateng dan yohan mulai nggledek kopernya lagi ke luar rumah.

Selama di dalem taksi, yang yohan pikirin cuma gimana nanti kalo dia bener ketemu yuvin, orang yang dia lemparin telur dadar di warteg pas lagi makan bareng suhwan. Rasanya yohan pingin puter balik aja deh biar nggak jadi karantina. Malu yohan, gan sist.

✨ Flashback ✨

Hari ini pulang gasik karena guru ada rapat buat perkara kelas 12. Di saat temen kelasnya yang lain sibuk bahas kakak kelas yang udah mau ujian praktik alias uprak, yohan malah bodoamat aja, orang bukan dia yang mau ujian kok.

"Suhwan, makan yok," ajak yohan ke suhwan yang masih sibuk nata buku.

"Ayolah maleen," respons suhwan.

"Udah lama nggak makan di warteg gini," ujar suhwan. "Soalnya biasanya makan di ricis kaefci sama mekdi gitu."

"Gede tuh prestasi, bukan bacod doang," kata yohan yang nggak tahu maksudnya mau memotivasi apa menghujat.

"Iya deh yang paling pinter se-Indonesia Raya, aku mah apa, kamu sebongkar berlian aku seonggok kerikil gini," bales suhwan.

"Alah bercanda doang kok gue hwan," kata yohan yang tiba-tiba ngerasa nggak enak sama suhwan.

Suhwan ngambil oseng kacang panjang sambil bilang, "gue juga bercanda doang kok muji lo pinter."

"Labrador retriever ya kamu hwan," kata yohan pake nada yang super manis.

Suhwan bingung. "Maksudnya?"

Yohan senyum, "anjing."

Setelah acara saling ngatain, akhirnya mereka makan dengan khidmat di dalem warteg. Suhwan sama nasi + oseng kacang + ayam gorengnya, dan yohan sama nasi + kering tempe + telur dadarnya.

Keadaan masih super damai, tapi tiba-tiba segerombolan anak SMA yang berbagi tembok sama SMA-nya yohan dateng dengan ricuh bin berisik.

"MAKAN WEH MAKAN GUE LAPER!"

"CACING-CACING DI PERUT CURI SEMUA NUTRISI~"

"TAPI TAK PERLU TAKUT, ADA COUNTERPAIN!"

"KONVERMEX KAMPRET TIMOTI!"

"YA MAAP AKU BULE GATAU BRAND OBAT INDONESIA."

"Berisik banget napa dah," ketus suhwan yang ngerasa konsentrasi makannya jadi keganggu.

"Makannya jangan cepet-cepet hwan telur dadar gue belum kesentuh," kata yohan.

"Masih perawan dong ay telurnya belum disentuh-sentuh," celetuk suara yang nggak tau asalnya dari mulut siapa.

Nyut.

"CABUL NAJIS!" Teriak yohan sambil refleks ngelempar telur dadarnya ke muka orang yang nyentuh bahu kirinya.

Orang itu cuma diem melongo, ngerasain sensasi anget panas pedes di pipinya yang habis ketampol telur dadar cabe yang baru mateng.

Yohan langsung naruh duit 20 ribu di meja dan capcus pergi, ninggalin suhwan yang ikutan melongo karena kaget lihat aksi temennya itu.

"T-tolong bilangin ke temen lo gue kedorong tadi jadi nggak sengaja megang bahunya," ucap orang itu yang kayaknya masih syok sama insiden telur terbang seperti UFO yang baru aja nimpa dia.

"U-untung lo nggak di taekwondo anjir ...." Kata suhwan.

Orang itu bales, "G-gue juga bukan yang bilang soal telur itu ... Y-yang bilang itu temen gue, Yuri ... Nama gue, Yuvin ...."

Suhwan langsung ikutan naruh 20 ribu di meja dan ninggalin warteg yang keadaannya masih hening setelah terjadinya fenomena telur terbang tanpa sayap itu.

Suhwan buru-buru lari cari yohan, bodo amat sama rasa seretnya gara-gara nggak sempet nyeruput es tehnya barang setetes. Tapi sayang, yohan udah nggak kelihatan lagi dan telfonnya juga nggak aktif. Suhwan milih buat balik rumah dan ngasih tahu kejadian yang sebenernya besok. Tapi dasarnya suhwan juga manusia, jadi dia juga bisa lupa buat ceritain klarifikasi yuvin waktu itu.

✨ Flashback end ✨

"ARGH MODAR ANJIR GIMANA COBA?!" keluh yohan waktu taksi udah ninggalin dia karena dia udah sampe di hotel tempat dia bakal dikarantina 3 minggu ke depan.

Yohan coba nenangin dirinya sendiri. "Calm down yohan. Anggep aja lo nggak pernah lakuin itu, kalo dia inget pura-pura nggak inget aja."

Pintu lift kebuka, yohan masuk diikutin seorang laki-laki yang sibuk main hp.

"Lantai berapa mas?" Tanya yohan yang juga sibuk sama hpnya. Dia mau berbuat baik hari ini biar dia selamet dari yang namanya yuvin itu.

"Oh, lantai 4 mas." Kata cowok di belakangnya itu.

"Owalah sama mas, namanya mas siapa?" Tanya yohan (mencoba) ramah.

Cowok itu akhirnya lepas perhatian dari hpnya. "Nama saya- LO YANG NGELEMPAR GUE PAKE TELOR DADAR KAN?!"

Aduh, kayaknya pahala yohan hari ini belum cair deh.

Karantina [ YuYo ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang