_CHAPTER XV_

2.2K 539 74
                                    

J u m a t .

Don't forget to vote and spam komen donk guize :'(

"Han, masih marah?" Tanya yuvin pelan.

Yohan cuman diem, masih ngambek dia. Sebel bener sama yuvin yang dari tadi pagi udah ngerem di kamarnya yohan terus ngomong maaf-maaf mulu.

"Han?" Yuvin nggaet kelingking yohan pake jari kelingkingnya sendiri.

Yohan ngelirik yuvin sinis, "Punya otak kan? Anak olim kan? Mikir dong!" Yohan sensi banget bawaannya.

Yuvin ngehela napas berat. Jadi setelah kemarin mereka ciuman yohan langsung ngediemin dia seharian, bahkan sampai sekarang.

"Berapa kali lagi gue harus ngomong maaf, han?" Tanya yuvin gusar.

Yohan ngelirik yuvin, sebel dia tuh. "Nggak ada yang nyuruh lo minta maaf ya surti."

Udah, yuvin pasrah. Seogah itukah yohan manggil namanya sampai akhirnya diganti jadi surti?

"Han--" yuvin ngeraih dua tangan yohan terus dia genggam, "gimana bisa gue diem aja waktu gue lihat lo nangis gitu?"

Yohan mendesis, "makin pedes goblok, lo nyium gue sedetik tapi bikin bengkaknya kaya abis ciuman sejam tau nggak! Dan lagi ya supriadi, itu ciuman pertama gue!"

"Han, maaf." Yuvin nggak ada capeknya buat minta maaf ke yohan.

Selain karena kuping yohan pengeng sama omongan maaf yuvin, yohan juga nggak tega lihat yuvin minta maaf terus dari kemarin, keliatan sih dari raut mukanya yang bener-bener nyesel dan ngerasa bersalah.

"Oke gue maafin--"

"Makasih, cantik." Kata yuvin sambil ngecup pipi kanannya yohan.

"DIMAAFIN MALAH NGELUNJAK YA LO!" teriak yohan sambil ngejitak kepalanya yuvin.

Yuvin ketawa kenceng lihat ekspresinya yohan, habis puas ketawa, dia ngusak rambut yohan pelan, terus nata poni yohan yang berantakan.

"Lo harus tau, itu juga ciuman pertama gue, han." Kata yuvin.

✨✨✨

Sore-sore emang paling enak cari jajanan. Sama kayak yang dilakuin yuvin sekarang, jalan-jalan sore di taman sambil makan cilor.

"Yuvin?"

Yuvin noleh, "eh jodoh."

Orang yang barusan nyapa yuvin spontan noleh ke arah lain, malu dia.

"Hehe, mau cilor han?" Tawar yuvin.

"Itu tinggal bungkusnya bego," caci yohan. Sedangkan si yuvin meringis-meringis doang kayak gundul pecengis.

Yuvin tiba-tiba berdiri, terus nggandeng tangan yohan tanpa permisi. "Mau jajan apa han? Gue bayarin."

"Beli pukis mini yok? Udah lama ngga makan pukis," kata yohan.

Mereka jalan ke gerobak mamang pukis mini. Yuvin jalan santai sambil sekali-kali bersenandung, sedangkan yohan cuman diem sambil nunduk.

Mohon maaf ini pak yuvin, yohannya panas dingin tangannya digandeng erat gitu.

"Mang, pukis mini yang coklat lima ribu yak," ucap yuvin ke mamang serba bisa kesayangan kita, lek seungyoun.

"Yohan mau apa?" Tanya yuvin ke yohan yang udah kayak orang kebelet aja.

Bukannya jawab, yohan malah bilang, "v-vin, tangan lo," gitu.

Bukannya dilepas, yuvin justru ngeratin genggaman jari mereka.

"V-vin?" Panggil yohan.

Yuvin senyum cakep sambil ngebawa tautan mereka ke depan dagunya, dia ngelus sebentar tangan yohan pake jempolnya sebelum sebuah kecupan ringan dari yuvin mendarat mulus di tangan yohan.

"Gulung tiker aja lah gue, pukis mini gue kalah manis ini," celetuk lek seungyoun.

Karantina [ YuYo ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang