12

53.6K 7.7K 2.5K
                                    


Dari hari ke hari Jeana dan juga Dirga terlihat semakin dekat, dan mereka juga sudah merasa nyaman dengan satu sama lain. Tidak jarang juga Dirga mengajak Jeana untuk sekedar jalan-jalan atau makan dan menghabiskan waktu berdua di luar.

Besok adalah hari pernikahan Tian, dan malam ini semua anggota keluarga sudah menetap di sebuah hotel yang besok akan menjadi lokasi pernikahan Tian. Termasuk dengan Jeffrey dan juga Dirga yang besok akan menjadi bagian dari Grooms Men Tian.

Padahal jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam tetapi Jeana masih saja nekat untuk turun kebawah sekedar mencari makanan yang bisa menghilangkan rasa laparnya.

Pintu lift terbuka kemudian terlihat sosok Dirga yang berdiri sambil memainkan handphonenya.

"Mas Dirga?" Tanya Jeana untuk memastikan.

Dirga yang merasa terpanggil langsung mengangkat kepalanya dan menemukan Jeana yang baru keluar dari dalam lift.

"Kenapa keluar?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Dirga.

"Hehe biasa, aku mau cari makanan."

Dirga menghela nafas nya kemudian berjalan menuju kearah Jeana. "Kebiasaan banget laper jam segini. Mau cari makan dimana?"

"Hehehe gatau, males kalau di restaurant pasti menunya itu-itu aja." Ucap Jeana tanpa sadar sambil mengerucutkan bibirnya.

Jujur saja Dirga sangat gemas ketika melihat tingkah Jeana sekarang. Dirga kemudian memajukan tubuhnya dan merangkul kedua bahu Jeana sembari mengajak nya berjalan keluar.

"Ayo cari makan." Ucap Dirga semangat.

👯‍♂️👯‍♀️

Tidak perlu jauh-jauh karena Dirga membawa Jeana ke tempat makan cepat saji yang sangat disukai oleh Jeana. Dirga sama sekali tidak keberatan ketika tau bahwa Jeana memesan banyak macam dengan eskrim favoritnya juga.

Setelah puas Dirga kemudian langsung mengajak Jeana untuk kembali ke hotel dengan alasan besok mereka harus bangun pagi untuk ikut proses akad nikah Tian.

"Ngantuk?" Tanya Dirga pada Jeana yang sekarang terlihat tengah memaksakan matanya untuk tetap terbuka.

"Tidur aja, nanti saya bangunin kalau udah sampe."

Tangan Dirga terulur untuk mengusap puncak kepala Jeana yang hanya dibalas lirikan oleh Jeana karena memang sangat mengantuk.

"Turunin kursinya biar nyaman. Mau pake selimut?"

Jeana kemudian melihat kembali ke arah Dirga. "Emang mas Dirga bawa selimut?"

"Ada di belakang. Biasanya saya pake kalau harus tidur di rumah sakit." Jelas Dirga.

"Hehe aku pinjem yah."

Dirga menangguk setuju dan sejurus kemudian Jeana langsung mengambil selimut yang Dirga maksud di jok belakang. Setelah mendapatkan selimut yang dimaksud, Jeana langsung mengikuti perintah Dirga untuk sedikit menurunkan posisi sandaran kursinya agar ia lebih nyaman untuk tidur.

Dirga beberapa kali melihat ke arah samping kirinya dan mendapati Jeana yang masih membuka kedua matanya padahal tadi dia bilang mengantuk.

Tangan kiri Dirga terulur untuk sekedar mengusap puncak kepala Jeana. "Tidur.. tadi katanya bilang ngantuk."

Ajaibnya setelah Dirga mengatakan hal itu, Jeana langsung menutup kedua matanya dan segera pergi ke alam mimpi.

Tidak lama kemudian mobil Dirga berhenti tepat di depan lobby hotel tempat dimana mereka menginap dan juga untuk acara pernikahan Tian besok. Sebenarnya jarak antara tempat makan cepat saji dengan hotel itu jaraknya cukup dekat dan Dirga tidak tega melihat Jeana yang sedari tadi dalam perjalanan menahan rasa kantuk, maka dari itu Dirga memilih untuk menyuruh Jeana tidur.

DIRGANTARA | Kim Doyoung ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang