2 = Travel ( 旅行です。)

15.7K 1.2K 339
                                    

Hinata tengah mempersiapka keperluan misinya, lengkap dengan ransel beserta baju cadangan, karena sudah dipastikan misi ini akan sangat lama.

"Sudah selesai." Sejenak Hinata menatap jam yang berada di atas nakas.

07 : 15.

Astaga ... cepat-cepat Hinata membereskan perlengkapannya. Hinata tak ingin terlambat walaupun kenyataannya ia sudah hampir terlambat. Sasuke menetapkan jam 07 : 14 untuk Hinata segera datang. Hinata benar-benar akan terlambat.

Tap

Tap

Tap

Hinata memfokuskannya chakra-nya pada telapak kakinya. Hinata melompat dari atap ke atap lain, Hinata sungguh tidak bisa membayangkan jika ia benar-benar terlambat. Hinata takut Sasuke akan marah jika Hinata datang tidak tepat waktu.

25 detik.

Hinata terus melajukan lompatannya seraya mengitung setiap detik yang terlewatkan.

"Aku harap, aku datang tepat waktu!" gumam Hinata dengan ekspresi cemas.

13 detik.

Hinata sudah bisa melihat perbatasan hutan Konoha di depan sana.

9 detik.

Hinata terus melaju dengan keringat yang sudah mengalir dari pelipisnya.

5 detik.

Hinata sudah melihat Sasuke beberapa meter dari posisinya.

3 detik.

2 detik.

1 detik.

Dan ....

Hinata menapakkan kakinya di depan Sasuke dengan napas yang sudah tak beraturan. Hinata membungkuk tubuhnya seraya bertumpu pada lututnya, ia mengatur napasnya yang sudah tak beraturan.

"Gomen, Sasuke-kun," ujar Hinata masih mengatur napasnya yang tak beraturan.

"Terlambat satu detik setengah." Sasuke bergumam tanpa menoleh ke arah Hinata. Sasuke langsung pergi tanpa menunggu Hinata yang masih terdiam.

Hinata menatap tak percaya pada Sasuke yang sudah pergi terlebih dahulu. Hanya 1 detik setengah, Sasuke sudah cuek seperti itu? Astaga ... Sepertinya Hinata harus menyimpan cadangan ekstra yang namanya 'Kesabaran'.

"Matte, Sasuke-kun!" Hinata berusaha mengejar Sasuke yang sudah jauh dari pandangannya.

Hinata benar-benar harus bersabar jika ingin misi ini selesai dengan semestinya.

-- Sasuke's POV --

Aku melirik gadis yang berada di sampingku ini. Astaga, napasku tiba-tiba tersedat saat kulihat penampilannya dari atas sampai kebawah.

Apakah itu tidak terlalu kebesaran bajunya? Astaga, gadis ini mengujiku rupanya. Pakaiannya benar-benar seperti kekurangan bahan, Kimono ungu tanpa lengan dengan Obi hitam yang memeluk pinggangnya erat. Mataku turun kebawah, celana pendek hitam yang sangat ketat.

Aliran darahku tiba-tiba naik turun melihat cipta'an Kami-sama yang satu ini. Bukannya aku mesum, tapi harus kuakui semua laki-laki itu pasti mesum jika sudah dihadapkan dengan situasi seperti ini. Aku tidak mesum, hanya sedikit. Itu aku hanya mengagumi ciptaan Kami-sama yang satu ini.

Apakah salah jika mengagumi ciptaan Kami-sama?

Sudahlah, lupakan saja.

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang