11 = Hinata Hiden ( 日向ひでん)

12.4K 980 122
                                    

Setelah satu bulan Hinata pulang dari pulau Getsu dan sesuatu yang terjadi antara dirinya dan Sasuke. Hinata sangat jarang bertemu dengan Sasuke lagi, karena Sasuke yang sering mendapatkan misi. Jika ingin bertemu, mereka harus rela menjadi kucing untuk melepaskan rindu mereka.

Sekarang Hinata hanya bisa terdiam di dalam kamarnya seraya mengintip pemandangan luar dari jendela.

Salju turun dengan lebat, membuat pemandangan sekitar tertutup salju yang lumayan tebal.

Hinata's POV-

Aku tidak tau apa yang tengah kurasakan sekarang, tapi kenapa aku selalu merindukan Sasuke-kun? Baru tadi kami bertemu di pembatas hutan Konoha, Sasuke menjalankan misi lagi bersama Shikamaru-kun, dan dua rekannya.

Katanya mereka akan menyelidiki tentang hilangnya Shinobi Konoha, termasuk Sai yang tak kunjung kembali.

Aku merasa sangat bersalah pada Sakura-san. Mengapa aku sampai hati tidak memikirkan Sakura-san yang juga mencintai Sasuke-kun. Apakah aku merebut Sasuke-kun darinya?

Tapi yang aku tau dari Sasuke-kun, aku tak merebutnya dari Sakura-san, karena pada dasarnya Sasuke-kun tidak pernah mencintai Sakura-san. Jadi disini tidak ada yang salah, karena aku dan Sasuke-kun saling mencintai. Mungkin letak kekalahannya adalah, kita yang merahasiakan hubungan ini, Dan malah membuat Sakura-san terus berharap.

"Hummmp ... huum ... hooeekk ... hump...!!"

Aku merasakan perutku yang tiba-tiba seakan terkocok dengan hebat dan mulai naik ke mulutku. Sontak aku langsung berlari ke wastafel dan mengeluarkan isi perutku.

"Hoeekk ... uhuk, uhuk, hump..!!"

Sedikit kucuci mulutku beberapa kali sebelum menatap wajahku dari pantulan cermin. Kepalaku pusing berputar-putar.

Ada apa ini?

Uhhk, kepadaku sangat pusing. Apakah aku telat makan lagi? Apa karena nafsu makanku yang memang menurun akhir-akhir ini? Aku tidak tahu, tapi yang jelas ada yang aneh dariku akhir-akhir ini.

Ingatanku tiba-tiba melayang saat malam disaat hujan dan saat aku dan Sasuke-kun berteduh di bawah pohon.

Tubuhku tiba-tiba bergetar.

* * *

Aku tidak berani melihat benda persegi yang tengah kupegang sekarang, tapi keingin tahuanku mendorongku untuk mengintip benda itu.

"Humpph." Saat itupula, kubekap mulutku dengan refleks keterkejutan. "A-a-aku ...." Mataku membulat sempurna saat kulihat dua garis merah pada benda persegi itu.

Kami-sama ....

Tubuhku merosot dengan air mataku yang tiba-tiba meleleh. Kami-sama, bagaimana ini?

Aku harus bagaimana sekarang? Cepat atau lambat, ayahku akan mengetahui ini. Seharusnya, aku tau resiko jika melakukan hal itu.

Kami-sama ....

Apa yang harus aku lakukan?

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang