12 = Only Us and Love ( 私たちだけと愛 )

12.6K 1K 216
                                    

Sasuke mempercepat laju loncatnya, menghiraukan Shikamaru dan kedua rekannya yang terus protes, bahkan dahan yang dipijak Sasuke hampir patah.

"Sasuke, kau ini kenapa?" tanya Shikamaru dari arah belakang, berusaha mengejar Sasuke. Ia meninggikan suaranya.

Sasuke hanya diam. Mungkin saatnya Sasuke meninggalkan si cerewet Shikamaru dan kedua temannya ini. Sasuke tidak tahan mendengar Shikamaru yang terus mengoceh.

Dengan cepat Sasuke membuka portal dan langsung melompat ke dalamnya, tanpa memperdulikan ketiga rekannya.

"Apa? Kita ditinggalkan?"

"Apakah dia itu sudah gila!"

"Sudahlah!" sela Shikamaru mencoba memberi masukan. Shikamaru kemudian menatap ke depan tempat Sasuke yang sudah pergi dengan portalnya.

Sebegitu rindukah Sasuke pada Hinata?

* * *

Hinata's POV --

Tidak! Tidak! Tidak! Aku harus kuat, a-apapun yang terjadi aku akan menyelamatkan janinku ini. Kakiku bergetar karena sudah tak kuat menunjang bobot tubuhku sendiri.

"TOU-SAMA, HENTINYA! Hiks, hiks. HENTIKAN!"

Hanabi, percayalah, kakak pasti bisa.

"Cepat katakan, Hinata!" Tidak Tou-sama, aku takut Tou-sama akan menyakiti Sasuke-kun.

BRAAK!

Pukulan itu sangat keras mengenai jantungku. Aku seakan melayang, tapi aku tak merasakan apa-apa, gelap sekali.

-- Pov End.

Hinata terpental karena pukulan Hiashi yang terbilang tidak main-main. Kali ini, Hinata tak bisa berbuat apa-apa. Semuanya berubah gelap, ia bahkan tidak bisa mendengar apa-apa lagi.

Srett.

Greep.

Dengan sigap Sasuke menangkap tubuh Hinata sebelum menyentuh lantai. Dilihat wajah Hinata yang agak lebab dengan darah yang mengalir dari hidung dan bibirnya. Sasuke menatap sendu Hinata yang sudah tak sadarkan diri.

Sasuke ... telat!

Ia kurang cepat menghampiri Hinata. Entah kenapa, melihat wajah Hinata yang sudah lebam-- membuat matanya memerah dan panas secara bersamaan. Tangannya mengepal kuat, sadar jika satu tetes air matanya jatuh diatasi pipi lebam Hinata.

Hiashi dan Hanabi dibuat terkejut dengan kemunculan Sasuke yang terbilang tiba-tiba. Hiashi menatap nyalang pemuda berdarah Uchiha itu. Satu pemikiran tiba-tiba terlintas di kepalanya, apalagi saat Sasuke terang-terangan mencium Hinata di depannya.

"Uchiha, Sasuke." Hiashi mendesis tajam.

Langkah Sasuke terhenti, ia tak sedikitpun menoleh pada seseorang yang tengah memanggilnya. Seseorang? Lebih tepatnya orang yang akan menjadi ayah mertuanya.

"Katakan! Apakah kau yang sudah menghamili Putriku!" ujar Hiashi tegas.

Sasuke melebarkan matanya, kemudian beralih menatap wajah Hinata. Hinata hamil? Ia beralih menatap Hinata yang masih tak membuka matanya, ia kemudian memfokuskan perhatian pada perut Hinata yang mengeluarkan aura chakra yang pekat. Jika disimpulkan, dan dua chakra berbeda di sana. Satu, chakra milik Hinata dan satu lagi, chakra perpaduan antara miliknya dan milik Hinata.

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang