26 = A day with the Uchiha ( 友達の就任式。)

6.2K 607 53
                                    

Watashinohimitsu [Sasuke Hiden]

___________________

Chapter 26 : Satu hari bersama Uchiha.

___________________

Kegiatan pagi yang tak mungkin Hinata hindari, yaitu menyiapkan sarapan pagi dan mengemas rumah. Tidak seperti dulu lagi, kini Kirei juga ikut bangun pagi-pagi hanya untuk membantu Hinata.

Bersyukur masih ada putri perempuan sekarang, dua laki-laki plus satu kepala keluarga. Berbeda lagi, karena Sasuke junior ikut membantu menyiapkan sarapan kali ini.

Uchiha Sasuke yang dulu masih bayi kecil yang menggemaskan dengan tingkahnya yang menyebalkan, kini menjelma menjadi anak laki-laki tertampan kedua setelah ayahnya, Sasuke senior.

Kadang warga Konoha bisa terheran-heran sendiri melihat Sasuke junior yang sangat, sangat mirip ayahnya, Sasuke Uchiha sewaktu kecil. Bahkan secara terang-terangan mereka bahkan menanyakan 'bagaimana kalian membuat Sasuke kecil? Ia tampak sangat mirip dengan ayahnya'. Uhg, mengingatnya saja membuat ibu tiga anak itu merinding disco.

"Sasuke-chisai, (kecil) bisa tolong bantu membangunkan Ayahmu?" pinta Hinata. Sementara tangannya masih sibuk mencuci piring yang kotor.

"Ha'i, Kaa-san."

Anak laki-laki berusia lima tahun itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya yang sama dengan milik Ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak laki-laki berusia lima tahun itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya yang sama dengan milik Ibunya. Sifatnya sangat mirip dengan Hinata, penyayang dan murah senyum. Namun, pendiam dan terkadang acuh. Membuatnya sangat di sayangi banyak orang termasuk kakeknya dan Hanabi.

Sasuke chisai mendekati ranjang, terlihat ayahnya yang masih tertidur pulas dengan memunggunginya. Sasuke chisai melangkah dengan sangat pelan, berniat memberikan kejutan pada ayahnya.

Tangannya sudah menyiapkan ember dan gagang sapu. Mengendap-endap semakin dekat tanpa suara kecil sedikitpun.

Sang ayah yang sudah tau kelakuan putranya yang satu ini, hanya pura-pura tertidur dengan menutup pendengarannya rapat-rapat.

Prang- prang- prang.

"TOU-SAN! BANGUNN..!!" Sasuke chisai berteriak kencang sampai memukul-mukul ember itu dengan gagang sapu, sekencang-kencangnya.

Melihat ayahnya yang acuh seakan tak merespon, membuat Sasuke chisai harus memutar otaknya cepat.

Prang- prang- prang.

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang