#DDC003

2.2K 245 20
                                    

"Itu si Juyeon jatoh dari bumbungwall."

"Hah?"

"Kok bisa? Bukannya kalo naik gituan ada pengamannya?" tanya Minju.

"Harusnya sih, tapi kayaknya dia main lompat turun aja gak pake aba-aba, sarap kali tuh anak. Yaudah gue duluan ya."

"Iya, makasih ya Gyuri."

"Lagian sih suka tepe-tepe, tebar pesona mulu," hujat Sakura.

💐💐💐

























Bel pulang sekolah udah bunyi dari tiga jam yang lalu, namun Juyeon belum ada niatan buat pulang hari ini.

Hwall masih duduk di samping bangkar UKS tempat temannya itu berbaring, nemenin Juyeon yang sedari tadi ngelamun aja.

Hwall bingung sama tingkah Juyeon yang gak kayak biasanya gini.

Hampir gak pernah ia liat Juyeon ngelamun gak jelas gini. Kayak ada sesuatu gitu.

"Lo napa sih Juy?"

"..."

"Oi!"

"Eng?"

"Lu kenapa dah?"

"Gapapa."

Itu jawaban Juyeon setiap kali ia tanya.

Tirak bilik mereka disibak, "Mendingan kalian pulang aja, istirahat dirumah. Juyeon kan juga masih butuh dokter buat kakinya," ucap Nako, anak PMR yang bertugas hari ini.


"Tuh, kan udah diusir. Ayok cabut."

"Siapa yang ngusir, Hwall? UKS udah waktunya tutup, aku juga mau pulang kali," koreksi Nako.

"Iya, iya. Juy, ayok."

Gak ada jawaban jari Juyeon. Cowok itu masih aja natap langit-langit UKS dengan pandangan kosong.

"Juy?"

Masih gak ada jawaban.

Nako ngeliat Hwall sebentar.

"Jangan-jangan dia kesambet lagi," ucap Nako rada takut.

"Yakali dah. Woi!" Hwall mengguncang tubuh Juyeon.

"Eh iya?" Juyeon mengerjab kaget. Kayaknya ini udah kesekian kali deh.

"Hurf, kirain aku kamu beneran kesambet," ujar Nako lega.

"Hah? Serem amat, gak kok, gue masih sadar."

"UKS udah mau tutup, udah sore juga, lo gak ada niatan buat cabut apa?" kata Hwall.

"Jam berapa sekarang?"

"Jam empat."

Juyeon bangun dari rebahannya.

[1] Drama Drama Club ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang