[1] Drama Drama Club ✔

#DDC019

💐💐💐

"Hai," Chaewon menoleh ke asal suara, "ini buat kamu."

Chaewon menahan senyumannya agar tidak terlihat saat menatap satu buket bunga yang di arahkan ke arahnya dari tangan laki-laki itu.

"Gladiola?" tanyanya menyakinkan jika tebakannya benar, padahal mah dia tahu persis bunga apa itu.

"Your brith flower," jawab cowok sebayanya itu.

"Oh, taro di atas meja tuh situ," kata Chaewon cuek.

Sebenarnya ia suka pake banget bunga itu, birth flower nya.

Chaewon dulu punya harapan, kalau ada yang ngasih bunga itu saat ia ulang tahun. Tapi kenapa harus laki-laki ini yang memberikannya?

"Oke," cowok itu meletakkan buket itu ke tempat yang diminta Chaewon.

"Hmm, kayaknya kita belum kenalan secara resmi deh. Perkenalkan nama aku Kim Seungmin." Seungmin mengulurkan tangannya ke Chaewon.

Chae hanya ngelirik sekilas dan kembali fokus ke ponselnya, "Kim Chaewon," katanya cuek tanpa membalas jabatan tangan Seungmin.

Karena merasa malu diabaikan, Seungmin menarik kembali tangannya dan menggaruk tengkungnya canggung.

"Omong-omong selamat ulang tahun ya Chaewon," kata Seungmin dengan senyum tulus.

"Hm, makasih," jawabnya yang masih singkat.

"Kalau bo–" ucapan Seungmin terpotong ketika Papa Chaewon datang ke ruangan itu dan meminta agar Chaewon bersiap-siap karena acara sudah dimulai.

"Chaewon, ayo kamu bersiap, acara sudah dimulai. Nak Seungmin, ayo ikut Oom."

💐💐💐

"Aku langsung masuk gitu aja mbak?" tanya Chaewon ke mbak-mbak EO yang  mengantarnya ke pintu taman.

"Iya, Eneng nanti jalan perlahan ke arah kuenya Neng, disana udah ada keluarga Eneng sama pacar Eneng," kata Mbaknya.

"Ish, bukan pacar aku dia," Chaewon memanyunkan bibirnya.

"Oalah, ahahaha, maaf atuh neng. Lagian tadikan dia ngasih bunga ke eneng, kirain pacar eneng."

"Hehe, iya Mbak gapapa. Dia cuman orang lain, pacar aku yang benerannya lagi ada turnamen bola di Kamboja. Jadi gak bisa dateng deh."

"Ugh, jangan sedih, Neng, masa yang ulang tahun manyun begitu."

"Sip lah mbak."

Sekarang mereka sudah sampai di samping pintu taman, "Tunggu nama eneng dipanggil ya."

"Kok gelap, Mbak? Mati lampu ya?"

Mbaknya tertawa ringan, "Bukan, nanti kamu juga tau."

Chaewon mengangguk paham, ia menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan.