NEW YORK [On Going]

N Y | Part 22 - The Truth

Le Benardin, New York, USA

            "Terimakasih Gio untuk makan siangnya" ujar Aube saat mereka sampai di luar restoran setelah selesai berdebat mengenai siapa yang membayar makanan mereka siang ini

            "Terimakasih juga untuk menraktirku, Gi! Kau tau? Sudah lama sekali kau tidak pernah menraktirku semenjak kau tinggal sendiri" kini giliran Natalie yang berterimakasih, tidak lupa diiringi juga dengan raut cemberutnya

            Gio mengangguk sembari tersenyum "Kalau begitu aku pamit, sampai bertemu lagi Bee. Dan kau juga Nat, awas saja sampai kau berbohong mengenai nanti malam!"

            Natalie memutar matanya "Terserah!"

            Selang beberapa detik mobil Giovanni meninggalkan Aube dan Natalie yang masih berdiri di depan restoran. Tak lama, sebuah Bugatti Chiron berwarna matte black pun berhenti tepat di depan kedua wanita itu berada

            Aube pun membulatkan matanya tidak percaya ketika mengetahui siapa orang yang mengendarai mobil tersebut

            "Aube" panggil lelaki itu

            "Nat, kenapa valetnya membutuhnya waktu yang lama sih?" tanya Aube kepada Natalie, mengacuhkan lelaki itu.

            Natalie menatap Aube kesal "Bee, aku sudah memperingatimu selagi kita dikantor. Kau sudah 23 tahun Bee, bersikaplah dewasa, hadapi masalahmu. Mobilmu akan aku bawa ke kantor, bicaralah dengannya"

            Aube mengembuskan napasnya kasar lalu berbisik pada Natalie "Nat, tapi aku tidak siap. Ini terlalu cepat"

            Natalie pun mengacuhkan perkataan Aube dan memilih untuk berbicara kepada lelaki yang sedari tadi mendengar pertengkaran mereka, Tyler. "Tyler, bawalah dia. Selesaikan masalah kalian, aku lelah harus menjadi prantara antara kalian berdua. Aku pergi"

            Aube membulatkan matanya tidak percaya ketika melihat respon yang diberikan oleh Natalie padanya. Aube bersumpah pada dirinya sendiri, kalau ia akan memotong tambahan gaji wanita itu bulan ini.

            Tyler menyeringaikan bibirnya sebelum berjalan mendekati wanita itu dan memeluk pinggangnya erat selagi membisikan sesuatu di telinga wanita itu "I guess you don't have any backup right now. So, can we just leave Aube?"

            Selayaknya terjebak di sebuah labirin, Aube benar – benar tidak tau harus berbuat apa sekarang selain hanya bisa pasrah mengenai nasibnya kedepan.

•••
The Carter Apartments, New York, USA.

            "Kau ingin minum?" tanya Tyler ketika mereka telah berada di penthouse milik lelaki itu

            Aube menggeleng pelan, sebelum menghela napas panjang dan mengembuskannya kasar "Aku mendapatkan sebuah rekaman yang berisikan kegiatan panas kalian semalam kurasa"