N Y | Part 45 - His Toxicity

3.2K 176 12
                                    

"Bee tell me, apa sebenarnya alasan dibalik kau memaksaku untuk datang ke penthouse milikmu saat ini? I mean it's not a big deal, tetapi kau tidak biasanya sampai semaksa ini kepadaku." Ujar Natalie didalam perjalanannya bersama Aube menuju lantai bawah kantornya.

    Aube tersenyum, "Actually, bukan aku yang memiliki urusan denganmu."

    Natalie menatap Aube bingung, "Then who? Tidak mungkin Tyler bukan?"

    Aube dengan cepat menggeleng "Not Tyler, but Chase."

    "Chase? Dan apa urusannya dia denganku?"

    "Well, sebelum aku berangkat kesini, dia mengatakan kepadaku kalau dia akan pergi ke suatu daerah di New York untuk mencari cheeseburger yang katanya sangatlah lezat itu."

    "And somehow, ditengah perjalanannya dalam mencari, dia bertemu dengan seorang nenek yang memang mengetahui tempat yang Chase maksud. Chase told me that he met some random grandma —and her name is Sarah, and I bet him One Mill Dollar to date her and—"

    "And they're now at your penthouse, am I right?" Potong Natalie yang langsung dibenarkan oleh Aube.

    Natalie terkekeh seraya menggelengkan kepalanya, "Kau bisa membeli sesuatu yang lebih berguna Bee, daripada malah memberikannya begitu saja kepada Chase. Lagi pula, He's rich. As hell. He obviously doesn't need your money."

    Aube mengangguk berbarengan dengan kakinya yang berjalan keluar dari lift miliknya, "I know. But that's not a big deal, Nattie. Lagi pula nggap saja itu sebagai imbalan untuknya, karena telah menemaniku disaat aku sedang terpuruk."

    Natalie menatap Aube tidak terima, Aube yang sadar akan tatapan itu pun terkekeh, "No offense, by the way. Aku tau betapa mengasyikannya dunia disaat kita sedang in love."

    Natalie memutar matanya malas, "I know, I wasn't the one who's with you the whole time. But you know you'll always have my back right, Bee?"

    Aube tersenyum, lalu merengkuh pundak sahabatnya. "I know. Lagi pula, aku bahagia apabila kau bahagia. Although, Keenan seems so in love with you."

    "He's the best, Bee. Dia selalu bisa membuatku melupakan sisi buruk dari hubungan masa lal—"

    "Sssh, jangan dibahas. The most important thing is that you're happy now, Nattie. And I'm happy for that." Potong Aube dengan cepat.

    Natalie menghentikan langkahnya yang otomatis membuat Aube melakukan hal yang sama. Setelahnya, Aube pun sedikit terkejut dengan tindakan Natalie yang tiba-tiba memeluknya. "Aku beruntung memiliki sahabat sepertimu, Bee."

    "Me too, Nattie. Thank you for always being there for me, no matter what."

    "I'll always be the there for you, Bee."

    "Maaf mengganggu waktunya Miss Presley, but your car is ready." Ujar salah petugas vallet kepada Aube, yang langsung membuat Aube melepaskan pelukannya pada Natalie.

    Aube lalu tersenyum tipis, dan menatap kearah Natalie. "Nat, kau pergi bersamaku kan?"

    Natalie dengan cepat mengangguk, "Keenan sedang tidak ada di New York hari ini."

    "Perfect. Please, have the shotgun seat." Ujar Aube berikutnya. Namun belum sempat kedua wanita itu memasuki mobil milik Aube, tiba-tiba saja suara seseorang memanggil pun langsung menghentikan kegiatan keduanya.

NEW YORK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang