Chapter 5

3.8K 753 112
                                    

"Yakk Taejun!!" Teriak seseorang sambil berlari menghampiri Taeyong yang tengah berbaring di tanah.

Jungwoo dan teman-temannya sudah pergi, meninggalkan Taeyong disini tanpa belas kasihan.

"Lo kenapa astaga?!" Seseorang itu membantu Taeyong untuk berdiri.

Taeyong berdiri meski kakinya terasa sangat lemas. Menengadah menatap orang yang telah membantunya. Dilihatnya name tag itu.

Xiao De Jun.

"Ini ulah siapa lagi sih?! Lucas? Jungwoo? Doyoung? Atau siapa?! Bilang sama gue, Jun! Biar gue kasih pelajaran ke mereka!" Lelaki bernama Dejun itu mengomel dengan kesal.

Taeyong hanya diam saja. Agak meringis memegangi perut dan wajahnya yang kena tinju.

"Aish! Yaudah, lo ikut gue ke UKS. Lo harus di obatin."




Saat memasuki UKS, mereka dikejutkan dengan Y/n yang tengah terbaring di ranjang UKS dalam keadaan pingsan. Membuat Taeyong maupun Dejun memekik tak percaya.

"Y/n!!"

Taeyong langsung menghampiri Y/n. Bukan hanya karena Y/n yang pingsan yang membuat Taeyong kaget. Tapi lebam di pipi Y/n yang membuatnya lebih kaget.

"Haduuu!! Ini apalagi sih?!" Kesal Dejun. Kemudian matanya menatap seseorang di samping ranjang yang di tiduri oleh Y/n.

"Yireon, bisa jelasin kenapa Y/n pingsan?" Tanya Dejun.

Gadis bernama lengkap Wang Yireon itu meremas kedua tangannya takut.

"Gue.... gak tau. Waktu gue mau ke toilet,...... gue liat Y/n ada di sana dalam keadaan pingsan. Dan soal lebam itu.... gue juga gak tau." Jelasnya.

Mendengar penjelasan itu, membuat Taeyong menoleh ke arah Yireon. Sedangkan Dejun mendengus kesal sambil memijit pelipisnya.

Pasti ini ulah si cewek brengsek itu!! Y/n diapain :( Batin Taeyong.

"Udah, Jun-a, mending lo di obatin dulu. Yireon tolong obatin Jun-a juga ya." Pinta Dejun ke Yireon setelah ia berhasil membawa Taeyong untuk di baringkan di ranjang sebelah Y/n.

Yireon hanya mengangguk saja dan segera mengobati luka Taeyong.

"Sebenernya mereka itu mau apa sih dari kalian?!" Kesal Dejun.

Nah 'kan, Dejun yang sekolahnya disini saja tidak mengerti. Apalagi Taeyong yang tidak tau apa-apa tentang masalah saudara kembarnya itu. Seandainya Taejun saat masih hidup bisa lebih berterus terang pada Taeyong, mungkin masalahnya takkan serumit ini.

Oh tentu saja! Taeyong bisa menghabisi siapapun yang mengganggu orang terdekatnya —dalam hitungan detik— dengan tangannya sendiri tanpa bantuan siapapun.

Tapi.... Taeyong tak bisa bertindak gegabah 'kan? Jika Taeyong dengan mudahnya membabat habis orang-orang yang terlibat dalam pembullyan terhadap Taejun atau Y/n, maka sampai kapanpun Taeyong takkan tau akar dari permasalahannya seperti apa, dan bagaimana mereka memperlakukan Taejun dan Y/n.

Jadi, Taeyong harus menyelidiki masalah ini terlebih dahulu, baru diedankan pada waktunya :)

Taeyong juga masih tidak paham dengan lelaki bernama lengkap Xiao De Jun itu. Wajahnya terlihat dingin, cocok berperan sebagai pembully. Tapi..... sepertinya wajah memang tidak bisa menentukan sifat seseorang. Buktinya, Dejun malah membantu Taeyong yang ia pikir adalah Taejun.

Sebenernya Dejun itu siapa? Kenapa dia mau bantu Taejun? Dan.... apa yang terjadi sama Y/n?

Banyak sekali pertanyaan yang tersimpan di benak Taeyong. Beberapa diantaranya pasti mengarah kepada 'yang bersangkutan'. Selebihnya.... mengarah kepada 'apa yang terjadi selama Taejun sekolah disini'.

Ini baru satu hari, dan seluruh badan Taeyong sudah terasa sangat remuk. Taeyong tidak bisa membayangkan bagaimana Taejun melewati hari-harinya yang terlampau suram dan penuh kebencian seperti ini.

Sungguh, jika tau hal ini akan terjadi, Taeyong sudah pasti akan memilih tetap tinggal dan bersekolah di sekolahan yang sama dengan Taejun dibanding pergi ke luar negeri.

"Em.... Maaf sebelumnya,"

Suara Yireon membuat Taeyong maupun Dejun menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung.

Btw, Yireon juga sudah selesai mengobati Taeyong.

"Tapi gue rasa ini udah keterlaluan. Taejun sama Y/n babak belur gini pasti ulah mereka 'kan? Ini kelewat batas. Apa..... kalian gak ada niat buat ambil tindakan?"

Perkataan Yireon pastinya membuat Taeyong dan Dejun berpikir.

"Gue tau. Mereka emang gak bisa dibiarin. Tapi..... apa yang bisa gue lakuin? Gue gak mungkin ngehajar mereka sendiri 'kan? Gue bisa babak belur." Kata Dejun yang kemudian memijit keningnya yang tiba-tiba terasa pusing.

Dejun hanya sendiri. Sedangkan preman di sekolah ini tak hanya satu-dua orang saja. Tapi ada belasan, bahkan puluhan preman. Lagipula, Dejun juga tak terlalu pandai bela diri. Jadi.... tanpa di beritahu pun, kalian pasti tau apa yang akan terjadi pada Dejun kalau ia tetap nekat.

"Yireon, tolong tinggalin kita." Pinta Dejun yang langsung diangguki oleh Yireon.

Gadis itu pergi dari UKS, dan tak lupa menutup pintunya dengan rapat. Ia tau, ada hal yang harus mereka bicarakan yang tak boleh orang lain dengar, termasuk dirinya.

"Jun-a," Panggil Dejun ketika Yireon benar-benar sudah pergi.

Taeyong menoleh, "Ya?"

"Gue udah gak tahan sama mereka. Gue gak bisa terus-terusan diem liat lo sama Y/n diginiin. Gue gak tega. Dan mereka emang udah sangat keterlaluan."

Taeyong diam. Tanpa berkata begitu pun, Taeyong juga paham kalau perbuatan mereka memang tak bisa dibiarkan dan sudah kelewat batas. Tapi.... apa yang bisa ia lakukan?

Saat ini Taeyong benar-benar harus menahan diri untuk tidak memberi pelajaran pada mereka.

"Apa..... kita minta bantuan aja sama sodara lo?"

"Hah?"

"Iya. Lo punya sodara kembar 'kan? Siapa namanya? Lee Taeyong?"










TBC

Taeyong's Revenge : Lee Taeyong X You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang