Kaki Jaehyun terus melangkah menjauhi kelas. Diikuti Johnny dan Lucas dari belakang.
|
|
|
Seseorang menutup kedua mata lelaki tampan yang tengah melamun, membuat lelaki itu jadi tersenyum manis —menampakkan dimple di masing-masing pipinya."Hem~ Jangan mulai deh~" Ujar si lelaki.
Seseorang itu tertawa, tampak manis.
"Emang tau gue siapa?" Tanyanya.
"Ya tau dong. Dari wanginya aja udah khas banget. Pasti—"
|
|
|"Jae,"
Suara Lucas membuyarkan lamunan Jaehyun, membuat lelaki itu mendecak lalu menyahut malas,
"Apaan?"
"Tangan lo gakpapa? Tuh sampe berdarah gitu gara-gara nonjok kaca."
Jaehyun melirik tangannya sekilas. Darah di tangannya sudah mengering sedari tadi. Tidak merasakan perih, sebab.... memang sudah biasa.
"Kalian mau langsung pulang apa main dulu ke rumah gue?" Tanya Jaehyun, mengalihkan pembicaraan.
"Em..." Lucas tampak berpikir, "Main dulu deh. Sekalian ikut makan. Gue laper masbrooo."
Respon Jaehyun hanya mengangguk, kemudian melemparkan kunci mobil ke Johnny.
"Lo yang nyetir ya John."
-----
Di sisi lain, Ten, Lisa, Taeyong, dan Y/n masih ada di dalam kelas.
Taeyong duduk di samping Y/n yang masih saja diam, —melamun. Dari tadi di ajak ngobrol pun responnya hanya "hm" "ya" "enggak" bahkan bisa mengangguk saja.
Taeyong yang tidak tau harus berbuat apa, memilih untuk mengeluarkan botol minum dari dalam tas dan diberikan ke Y/n.
"Minum dulu ya?"
Y/n menggeleng, "Gamau."
"Jangan gitu dong. Di minum dulu airnya. Sedikit aja gakpapa. Ya?"
Y/n menoleh menatap Taeyong. Di tatap begitu, buat Y/n jadi luluh. Ia mengambil botol minum milik Taeyong, kemudian diminum sedikit.
Sementara itu, Ten menarik lengan Lisa untuk mengajaknya mengobrol diluar kelas. Mungkin di depan kelas sebelah agar Taeyong, terutama Y/n tidak dapat mendengar pembicaraan mereka.
"Aduh! Apaansi lo main tarik-tarik aja." Ujar Lisa, sedikit kesal.
"Gue mau nanya sama lo. Sebenernya apa yang terjadi? Kenapa Y/n bisa nangis gitu? Dan kenapa Jaehyun hampir bikin Taeyong babak belur?"
"Gak usah di jawab juga harusnya lo udah tau. Jaehyun 'kan emang suka cari gara-gara."
"Iya, tapi maksudnya tuh kenapa? Kok bisa tiba-tiba?"
Lisa mengangkat bahu. Ia hendak kembali ke kelas Y/n, tapi dengan cepat Ten menahan pergelangan tangan Lisa.
"Eh! Gue belum selesai ngomong." Kata Ten, agak kesal.
"Lo mau ngomong apa lagi sih? Kan udah gue jelasin tadi."
Ten menghela napas, "Lalisa Manoban yang cuantex nya minta ampyun,"
Senyum Lisa terulas lebar dan manis, "Iya? Ada apa Ten yang buriknya macam kentang busuk?"
"Bangsad."
Lisa tertawa, "Ahahah.." Kemudian ia melepaskan tangannya dari genggaman Ten dengan wajah datar, "Lepasin ah!"
Karena gemas, Ten mengapit kedua pipi Lisa pakai satu tangan, membuat bibir gadis itu jadi manyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taeyong's Revenge : Lee Taeyong X You [HIATUS]
Fanfiction"Gue bakal balas dendam atas apa yang udah mereka lakuin sama lo, Lee Taejun. Dan gue bakal jaga Y/n sesuai permintaan lo." - Lee Taeyong Itu tujuan Taeyong. Tapi apakah Taeyong tau bahwa di dalam sekolah itu terdapat banyak rahasia yang belum terun...